GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Gubernur NTT
Beranda / Gubernur NTT / Rakor di Sikka: Gubernur Melki Dorong Kesehatan, Pangan, dan Sport Tourism

Rakor di Sikka: Gubernur Melki Dorong Kesehatan, Pangan, dan Sport Tourism

Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena usai menggelar rakor bersama Pemda dan Prokopimda Sikka serta BPJS Kesehatan di Maumere, Kabupaten Sikka, Sabtu (6/9/2025). Foto: Charles Gunawan

Di Maumere Kabupaten Sikka, Gubernur NTT Melki Laka Lena Dorong Program Strategis Nasional: Dari Jaminan Kesehatan, Makan Bergizi Gratis, hingga Sport Tourism

MAUMERE,SELATANINDONESIA.COM – Sabtu siang, (6/9/2025), Aula Kantor Bupati Sikka di Maumere dipenuhi kursi dan meja panjang. Kepala desa, camat, pimpinan organisasi perangkat daerah, hingga pejabat BPJS Kesehatan duduk bersisian. Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, membuka rapat koordinasi dengan suara mantap: “Untuk itu, BPJS Kesehatan merupakan institusi terdepan. Kita belajar banyak dari peristiwa kemarin. Itu juga membuat banyak perubahan terjadi di Indonesia, untuk menggerakkan potensi tenaga kesehatan kita dengan baik.”

Rakor ini menjadi titik temu penting dalam safari kerja hari kedua Gubernur Melki di Pulau Flores. Di Sikka, ia menekankan tiga agenda utama: kesehatan, pangan bergizi, dan pembangunan desa berbasis produk lokal.

Dari Anestesi ke Undang-Undang Baru

Belum lama ini, publik NTT diguncang kasus krisis tenaga medis, terutama dokter anestesi. Gubernur Melki memanfaatkan momentum itu untuk menegaskan amanat UU No. 36 Tahun 2024 tentang Tenaga Kesehatan: setiap desa wajib memiliki minimal tiga tenaga medis perawat, bidan, dan apoteker. “Jangan lagi kita sibuk pesta, minum, merokok. Ikutilah program cek kesehatan gratis!” serunya.

Bupati Paulus dan Adri Sabaora Menanam Keteladanan di Tanah Palajara

Program cek kesehatan gratis (CKG) yang ia dorong tak sekadar layanan, melainkan pintu masuk kesadaran masyarakat akan deteksi dini penyakit.

Makan Bergizi Gratis dan Produk Lokal

Gubernur Melki lalu menyinggung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang masih tersendat di NTT. Ia meminta pemerintah desa, kelompok masyarakat, hingga gereja untuk membentuk dapur kolektif. “Potensinya Rp7–8 triliun. Kalau kita kelola baik, uang itu bisa bertahan lebih lama di NTT. Bukan hanya untuk anak sekolah, tapi juga untuk menggerakkan petani, peternak, hingga kuliner lokal.”

Ia menyinggung pula Koperasi Desa Merah Putih sebagai jalan distribusi keadilan ekonomi. Harga gabah kering dan jagung di Sikka, kata Melki, harus diperbaiki. “Bagi kita Rp500 itu kecil. Tapi bagi petani, itu bisa untuk biaya pendidikan.”

Pertumbuhan Ekonomi dan Jaminan Ketenagakerjaan

Sridewi Bersemi di Tanah Kering Sumba Tengah

Dalam sambutannya, Gubernur Melki juga memaparkan capaian ekonomi NTT. Triwulan II 2025, ekonomi tumbuh 5,44 persen melewati pertumbuhan nasional 5,12 persen. Tahun ini pula, Pemprov mengalokasikan dana untuk mendaftarkan 100.000 pekerja formal dan rentan ke BPJS Ketenagakerjaan. “Ini soal kepastian hukum dan perlindungan kerja. Masyarakat harus bekerja dengan tenang dan produktif,” katanya.

Tour De EnTeTe dan Hunian Layak

Tak hanya soal kesehatan dan pangan, Gubernur Melki mengajak masyarakat Sikka menyukseskan Tour De EnTeTe, ajang balap sepeda yang disebutnya bakal menjadi ikon sport tourism NTT. Salah satu etape akan melewati Sikka. “Kita ingin dunia melihat NTT sebagai tempat eksotis, indah, dan damai,” katanya.

Ia juga menyoroti hunian layak sebagai indikator kemiskinan. Usulnya sederhana: setiap desa menyisihkan Rp10 juta untuk merenovasi 10 rumah, ditambah bantuan Rp5 juta dari kabupaten dan Rp5 juta dari provinsi. “Ini lebih menyentuh masyarakat desa. Bapak-Ibu Kepala Desa, amankan dana ini,” pesannya.

Sikka Menjawab

Api yang Tak Padam di Waibakul: Pemuda Sumba Tengah dan Janji Persatuan

Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago, merespons dengan laporan capaian. Stunting turun dari 12,1% (2024) ke 10,4% (2025). Program cek kesehatan gratis sudah menjangkau 20% target, sementara dapur MBG mulai tumbuh: empat sudah berjalan, dua akan menyusul. Ia juga meminta perhatian provinsi untuk jalan-jalan rusak dan pembangunan dermaga feri di Paga.

Perwakilan BPJS Kesehatan Cabang Maumere menambahkan data: hingga 1 September 2025, Pemkab Sikka telah mendaftarkan 59.250 jiwa penerima bantuan iuran, ditambah 2.162 jiwa dari APBD provinsi.

Sebuah Forum yang Hidup

Rakor di Sikka kali ini bukan sekadar acara seremonial. Diskusi berlangsung hangat, penuh catatan tindak lanjut, dari kesehatan, pangan, infrastruktur, hingga sport tourism.

Gubernur Melki menutup dengan pesan khasnya: “Kita mesti membangun sesuatu di daerah ini, agar anak-anak kita bisa melihat NTT yang lebih maju.” */Mario F. Lawi/Laurens Leba Tukan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement