KUPANG,SELATANINDONESIA.COM –Pada sebuah malam yang teduh di Hotel Harper Kupang, Kamis (28/11/2025), Gubernur Nusa Tenggara Timur Emanuel Melkiades Laka Lena mengajak anak-anak muda untuk kembali menjejak tanah, menyentuh lumpur, dan menapaki sawah sebagai ruang masa depan. Di hadapan jajaran Pengurus Pusat dan Daerah, Pemuda Tani Indonesia (PTI), ia menegaskan bahwa “politik sudah selesai, sekarang saatnya bekerja untuk rakyat melalui pertanian.”
Pelantikan Dewan Pengurus Daerah Pemuda Tani Indonesia (DPD PTI) NTT menjadi ruang konsolidasi baru gerakan pertanian kaum muda. Hadir Ketua Umum DPP PTI Budisatrio Djiwandono, para legislator DPR RI Usman Husen dan Gavriel Novanto, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang, Bupati Kupang, para pimpinan DPRD NTT dan DPRD Kota Kupang, yang menandai kuatnya dukungan lintas sektor terhadap geliat pertanian modern di provinsi kepulauan ini.
Gubernur Melki menilai PTI sebagai wajah baru pertanian NTT, sebuah “gerakan masa depan” yang diharapkan mempertemukan keringat ladang dengan inovasi anak-anak muda. Ia menekankan bahwa kehadiran PTI akan mengonsolidasikan kekuatan generasi muda dalam memperkuat ketahanan pangan dan mendongkrak ekonomi desa.
“Selama ini anak muda terlalu banyak bermain di politik. Kini waktunya turun ke sektor yang menyentuh hajat hidup masyarakat,” ujarnya.
Ia menyampaikan keprihatinan bahwa jumlah anak muda yang benar-benar bekerja di sawah semakin menurun. “Yang panjat kelapa saja rata-rata sudah usia 50–60 tahun,” ujarnya. Karena itu, ia menekankan pentingnya regenerasi. Data BPS, lanjutnya, telah menunjukkan bahwa sektor pertanian masih menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi NTT, sebuah sinyal kuat bahwa daerah ini membutuhkan energi segar dari kaum muda untuk mengakselerasi produktivitas.
Gubernur juga mengapresiasi inisiatif PTI NTT yang sejak prapelantikan telah bergerak konkret. Penanaman jagung seluas 150 hektare di kawasan Lanud El Tari disebutnya sebagai penanda awal kebangkitan gerakan tani muda NTT. Ia pun mendorong kolaborasi PTI dengan kampus, pengusaha, komunitas pemuda, hingga sektor pendidikan, terutama Politeknik Pertanian Negeri Kupang yang berbasis praktik.
“PTI harus menjadi wajah pertanian NTT agar lebih modern, lebih cepat, dan lebih terbuka bagi anak muda,” lanjut Gubernur Melki.
Gerakan Baru dari Anak Muda
Ketua DPD PTI NTT Bobby Lianto memaparkan langkah-langkah nyata yang telah dan akan dikerjakan organisasi yang baru dilantik itu. Selain penanaman jagung di Lanud El Tari, PTI bersama Kadin NTT telah meneken MoU untuk membuka 1.000 hektare lahan pertanian baru di Pulau Timor. Sekolah Tani, ruang belajar untuk anak-anak muda dengan pendampingan praktisi terbaik NTT sedang dipersiapkan.
Inovasi digital turut hadir. Aplikasi Komuni dan Komuni Raya diperkenalkan sebagai platform yang menghubungkan petani dengan pembeli, distribusi, dan layanan usaha lain secara langsung. PTI juga menyiapkan Betaprint, teknologi pencetakan kemasan sachet kopi untuk membantu UMKM meningkatkan kualitas produk.
Gubernur Melki menyambut baik inisiatif itu. Ia menyebut kehadiran mesin packaging di Kupang dan Labuan Bajo sebagai “jembatan nilai tambah” agar kopi NTT semakin mudah masuk ke pasar hotel, restoran, dan jaringan distribusi nasional.
“Semakin banyak anak muda NTT terjun ke pertanian, itulah mimpi kita bersama,” tutup Melki.
Pelantikan DPD PTI NTT malam itu bukan hanya seremoni semata, tetapi penanda bahwa tunas-tunas muda mulai menggenggam cangkul, menapaki ladang, dan membawa harapan baru bagi masa depan pertanian Nusa Tenggara Timur.*/Oan Wutun/Laurens Leba Tukan



Komentar