Bupati-Wakil Bupati Sumba Tengah Resmikan PK POM Model: Dari Pekarangan Batu Menuju Kemandirian Pangan.
WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM — Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah terus mendorong kemandirian pangan rumah tangga melalui Program Pekarangan Pro Oli Mila (PK POM). Pada Selasa (18/11/2025), Bupati Sumba Tengah Paulus S. K. Limu bersama Wakil Bupati Martinus Umbu Djoka meresmikan dua PK POM Model yang berlokasi di rumah Kepala Dinas Perhubungan Christian Umbu Eda Sabarua,S.STP dan Kepala BKPSDMD Charles Umbu di Desa Anajiaka, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat.
Acara peresmian dihadiri oleh unsur pimpinan dan anggota DPRD, Sekretaris Daerah, Staf Ahli, para asisten, pimpinan perangkat daerah, camat, kepala desa, tokoh agama, serta ASN dari Dinas Perhubungan, BKPSDM, dan Inspektorat. Kehadiran para pejabat tersebut menandai komitmen pemerintah daerah dalam memperluas gerakan pemanfaatan pekarangan produktif.
Dari Lahan Berbatu Menjadi Ruang Belajar Keluarga
Kepala BKPSDM, Charles Sabarua, SE., mengisahkan tantangan awal saat mengubah pekarangannya yang dipenuhi pepohonan dan batuan menjadi ruang tanam produktif. Ia sempat pesimis, namun dorongan keluarga dan dukungan pemerintah daerah membuat proses itu menjadi mungkin.
“PK POM ini bukan hanya soal berkebun. Ini proses belajar keluarga tentang kemandirian,” ujarnya.
Pekarangan tersebut kini menjadi model yang dapat ditiru perangkat daerah lain. Pemerintah berharap setiap rumah tangga ASN memiliki contoh nyata bagaimana pekarangan dapat diubah menjadi sumber pangan, gizi, dan pendapatan tambahan.
Target 2.000 Rumah Tangga
Dalam sambutannya, Bupati Paulus menegaskan bahwa PK POM merupakan gerakan strategis untuk menekan kemiskinan yang masih berada di kisaran 30 persen di Sumba Tengah. Program ini, katanya, adalah bagian dari upaya membangun pola pikir baru tentang kemandirian pangan.
“Pekarangan Pro Oli Mila adalah panggilan iman untuk beribadah,” ujar Bupati Paulus.
Ia menargetkan setidaknya 2.000 rumah tangga dapat mengembangkan PK POM dalam waktu dekat.
Menurut Bupati Paulus, kemiskinan di Sumba Tengah bisa ditekan hingga dua persen per tahun apabila seluruh pihak bergerak serentak. Ia mengingatkan bahwa kebijakan tidak akan bermakna tanpa aksi nyata di lapangan.
“Seribu kata tidak ada makna tanpa aksi nyata,” tegasnya.
Diversifikasi Tanaman dan Integrasi Ternak
Pemerintah juga mendorong pengembangan hortikultura dengan 15–20 jenis tanaman yang beragam, aman, dan bergizi. Selain tanaman pangan, program ini menyertakan penambahan populasi ternak seperti kambing, bebek, dan ikan lele sebagai bagian dari integrasi pangan keluarga.
Meski tengah melakukan efisiensi anggaran, Bupati menyatakan tekad menjadikan Sumba Tengah sebagai pusat perbenihan di wilayah Sumba. Ia menilai langkah ini penting untuk memastikan keberlanjutan PK POM.
Untuk Kesejahteraan Bersama
Mengakhiri sambutannya, Bupati Paulus mengutip prinsip klasik: bonum comuni, salus populi suprema lex esto — kesejahteraan rakyat adalah hukum tertinggi.
Ia menegaskan bahwa penguatan PK POM adalah bagian dari upaya memastikan keluarga di Sumba Tengah memiliki akses pangan yang memadai dan sehat.
“Ini bukan hanya program pemerintah, tetapi gerakan bersama,” ujarnya.*/ProkopimSTeng/Laurens Leba Tukan



Komentar