Di balik hamparan savana kering Sumba Tengah, harapan baru tentang masa depan pertanian mulai bertunas. Di Jakarta, jauh dari ladang dan kebun rakyat, Bupati Sumba Tengah Paulus S.K. Limu membawa suara para petani kecil menemui Menteri Pertanian RI Andi Arman Sulaiman. Pertemuan itu bukan sekadar agenda birokrasi, melainkan ikhtiar menautkan kebijakan negara dengan denyut kehidupan petani di salah satu wilayah paling tertinggal di Indonesia.
JAKARTA,SELATANINDONESIA.COM – Bupati Sumba Tengah, Paulus S.K. Limu, menyatakan rasa syukur dan kebahagiaannya usai bertemu langsung dengan Menteri Pertanian RI, Dr. Ir. H. Andi Arman Sulaiman, M.P., pada Senin (22/12/2025) di Gedung Utama Lantai 3, Kementerian Pertanian RI. Pertemuan ini turut dihadiri beberapa bupati lain, termasuk dari Blitar, Serang, Karo, Bengkulu, dan Bengkulu Selatan.
Bupati Paulus menyampaikan kondisi Sumba Tengah yang termasuk wilayah 3T (tertinggal, terpencil, terluar) serta menjadi salah satu kabupaten dengan tingkat kemiskinan tertinggi di NTT, terutama di kalangan petani. “Kami sungguh bergembira karena kerinduan kami bertemu dengan Bapak Menteri Andi Arman Sulaiman akhirnya terwujud,” ujar Bupati Paulus.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Paulus menyampaikan sejumlah kebutuhan strategis bagi pembangunan pertanian di Sumba Tengah, antara lain bibit unggul padi, jagung, kopi, kelapa, durian, kakao, serta alat dan mesin pertanian (alsintan), baik roda empat maupun combine harvester. Menteri Andi Arman menunjukkan respons yang cepat dan berkomitmen untuk mendukung petani Sumba Tengah secara langsung.
Bupati Paulus menambahkan, dukungan dan perhatian Menteri Pertanian menjadi motivasi besar bagi pemerintah daerah dan petani. Ia yakin, dengan sinergi ini, Sumba Tengah bisa keluar dari kemiskinan dan memperkuat sektor pertanian lokal. “Kami menunggu Pak Mentan untuk datang ke Sumba Tengah. Dengan kehadiran beliau, kami yakin semangat petani akan semakin membara, dan pembangunan pertanian akan berjalan lebih cepat,” ujar Bupati Paulus.
Pasca pertemuan, Menteri Andi Arman meminta komunikasi teknis lebih lanjut antara Dinas Pertanian Sumba Tengah dan para Dirjen Kementerian Pertanian, termasuk membahas pembangunan Food Estate di Sumba Tengah.
Kepala Dinas Pertanian Sumba Tengah, Umbu K. Pari, menjelaskan, Menteri sangat konsen membantu karena dari 30 persen warga Sumba Tengah yang hidup di bawah garis kemiskinan, 95 persennya adalah petani. “Ini menjadi perhatian serius beliau. Komitmen Mentan untuk membantu daerah yang memiliki pimpinan dan masyarakat yang peduli pertanian seperti Sumba Tengah sangat kuat,” kata Umbu K. Pari.
Dengan komitmen ini, harapan untuk membangkitkan pertanian Sumba Tengah tampak semakin nyata. Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah diharapkan menjadi tonggak perubahan bagi kehidupan petani dan masyarakat di kabupaten yang masih tertinggal ini.*/Laurens Leba Tukan
Komentar