GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Berita Hari Ini NTT Pendidikan
Beranda / Pendidikan / Langkah Tegap dari Desa Bahagia: 44 Paskibraka NTT Menjawab Panggilan Ibu Pertiwi

Langkah Tegap dari Desa Bahagia: 44 Paskibraka NTT Menjawab Panggilan Ibu Pertiwi

Plt. Asisten I Setda NTT, Kanisius Mau, mewakili Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena sebagai Pembina Apel dalam pembukaan Pelatihan Paskibraka Provinsi NTT tahun 2025 di Balai Diklat Provinsi NTT, Kolhua, Kota Kupang, Selasa (29/7/2025). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

Desa Bahagia di Puncak Kolhua dan 44 Putra-Putri Terbaik NTT Menapaki Jalan Merah Putih

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM — Sebuah gapura sederhana, dihiasi pisang, jagung, kelapa, dan jantung pisang, berdiri di halaman Balai Diklat Provinsi Nusa Tenggara Timur, di Kolhua, Kota Kupang, Selasa sore (29/7/2025). Di atasnya, tiga lambang terpatri: Garuda Pancasila, logo Paskibraka, dan simbol Pemerintah Provinsi NTT. Gerbang itu bukan sekadar hiasan, ia adalah lambang awal perjalanan spiritual dan fisik bagi 44 calon Paskibraka NTT 2025. Tempat ini mereka sebut: Desa Bahagia.

Di sinilah anak-anak muda dari 21 Kabupaten dan Kota di NTT (minus Lembata) memulai karantina. Sebuah pusat pelatihan yang bukan sekadar ruang pembinaan fisik, tapi juga tempat penempaan jiwa kebangsaan. Istilah “Desa Bahagia”, menurut Plt. Kepala Badan Kesbangpol NTT, Regina Manbait, dipilih bukan tanpa alasan. “Kami ingin menciptakan suasana positif dan kondusif. Desa ini adalah tempat mereka dibina menjadi pribadi berkarakter,” ujarnya kepada SelatanIndonesia.com.

Suasana hening menyelimuti lapangan ketika Plt. Asisten I Setda NTT, Kanisius Mau, berdiri sebagai pembina apel mewakili Gubernur Emanuel Melkiades Laka Lena. Ia bicara tentang “tantingan”, ritual untuk meneguhkan pilihan hati para peserta. “Ini bukan pemaksaan. Siapa yang merasa belum siap, pintu masih terbuka. Silakan balik badan dan tinggalkan tempat ini,” kata Kanisius, memberi kesempatan kepada para remaja itu untuk mundur dengan hormat. Tak satu pun bergeming. Mereka semua berdiri tegak, menjawab serempak: “Saya bersedia!”

Di sinilah nilai Pancasila diperas dalam bentuk praktik sehari-hari. Kanisius membacakan Dharma Mulia Putera Indonesia, serangkaian nilai yang menjadi penuntun moral Paskibraka: takwa, akhlak mulia, cinta tanah air, kesetaraan, dan keikhlasan berjuang demi bangsa.

Empat Nyali, Satu Arah: Umbu, Amandio, Danny Ferdito, dan Kingstone Menggeliatkan Indonesia di Arena Drift Dunia

Dari desa-desa terpencil di Sumba hingga lereng gunung di Ngada, dari pesisir Malaka hingga lembah-lembah Manggarai, 44 pelajar terbaik itu datang membawa harapan keluarga dan daerahnya. Mereka, generasi Merah Putih NTT, terdiri atas 24 putra dan 20 putri. Nama-nama mereka mencerminkan keberagaman: dari Indra Welem Maro dari Alor, Jillbres Noldyanto dari Atambua, sampai Margaretha Husen dari Belu dan Larisa Kawolu dari Sumba Tengah serta Jovan Alfiano Redemptus De Ferento Doore Gega dari Kota Kupang.

Junior Johni Pa dan Larisa Kawolu Tuan, dua calon Paskibraka, ditunjuk membuka gerbang Desa Bahagia sebagai simbol dimulainya prosesi pembinaan. Satu per satu mereka melangkah masuk, tegap dan khidmat, membawa mimpi dan semangat juang.

Pelatihan di Desa Bahagia bukan sekadar baris-berbaris. Jadwal ketat dari pagi hingga malam mengajarkan kemandirian. Mereka mengurus kamar sendiri, bangun sebelum matahari, dan berlatih hingga larut malam. Disiplin menjadi hukum utama.

Namun di balik kerasnya pelatihan, ada semangat gotong royong dan persaudaraan yang tumbuh. Dalam kesederhanaan asrama, dalam tiap butir nasi dan teguk air yang dibagi, tumbuh rasa kebersamaan yang akan menjadi fondasi mereka saat kelak mengibarkan Sang Merah Putih di hari kemerdekaan.

“Jiwa mereka adalah Jiwa Indonesia,” kata Kanisius dalam penutupan pidatonya, sebelum para peserta mulai latihan perdana. Turut hadir dalam apel tersebut Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT, Ambrosius Kodo, para pelatih dan para purna Paskibraka NTT.

Dari Peluh Umat, Berdirilah Rumah Bunda Selalu Menolong di Kambajawa

Calon Paskibraka Putra Tingkat Provinsi NTT 2025

1       Indra Welem Maro       dari SMK Negeri Kokar         Kabupaten Alor

2       Jillbres Noldyanto Sila Meko dari SMAN 1 Atambua    Kabupaten Belu

3       Kalitus Aurelius Kabu   dari SMK Negeri 2 Ende Kabupaten Ende

4       Syahid Umar Alfaruq    dari SMAN Flores Timur Kabupaten Flores Timur

Gubernur NTT Dorong Digitalisasi untuk Tingkatkan Kualitas Layanan Publik

5       Yossinto Junianov Buitlena   dari SMA Negeri 1 Semau Selatan       Kabupaten Kupang

6       Yoseph Vino Mario Talo        dari SMA Negeri Biuduk Foho     Kabupaten Malaka.

7       Julianus Wayan Falamone   dari   SMAS St. Fransiskus     Kabupaten Manggarai

8       Herculanus Yunior       Buntalawa dari         SMAK St. Ignasius Loyola    Kabupaten Manggarai Barat

9       Prayoga Ravikal Awur  dari   SMA Negeri 1 Kota Komba        Kabupaten Manggarai Timur

10     Andre Sila Sakti Tonga dari  SMA Negeri 1 Aesesa      Kabupaten Nagekeo

11     Alfredo Reynaldus Dalu        dari SMK Sanjaya Bajawa  Kabupaten Ngada

12     Ady Papa Yermias Lena dari         SMA Negeri Pantai Baru      Kabupaten Rote Ndao

13     Vincensius Galcemal Luhi     dari   SMA Negeri 1 Sabu Timur    Kabupaten Sabu Raijua

14     Charlie Ham        dari SMA Kristen Waikabubak       Kabupaten Sumba Barat

15     Ebenhaezer Elgifson Kalli     dari   SMA Negeri 1 Wewewa Timur       Kabupatem Sumba Barat Daya

16     Hizkia Galang Akbar Billy      dari   SMK Negeri 1 Waibakul       Kabupaten Sumba Tengah

17     Umbu Tunggu Djama   dari SMA Negeri 1 Waingapu  Kabupaten Sumba Timur

18     Christian Semuel Kusuma Mengga dari SMA Negeri 1 Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan

  1. William Chiko Suhardi dari SMA Negeri Kefamenanu       Kabupaten TTU
  2. Junior Joni Pa dari SMAN 7 Kupang         Kota Kupang

21     Anjello R. Imanuel R. Ismau dari   SMAN 2 Kota Kupang    Kota Kupang

22     Christian Cannavaro Doso Seran   dari SMA Negeri 5 Kota Kupang

23 Jovan Alfiano Redemptus De Ferento Dore Gega dari SMA Santo Arnoldus Janssen Kupang, Kota Kupang

  1. Diego Wilsanto Parera darii SMA Katolik Giovanni Kupang Kota Kupang

 Calon Paskibraka Putri Tingkat Provinsi NTT 2025

1       Margaretha Husen       dari   SMA Negeri 2 Atambua    Kabupaten Belu

2       Mutiara Ramadhani dari        SMAK Syuradikara        Kabupaten Ende

3       Valeria Yitu Kaju dari   SMA Negeri 1 Titehena    Kabupaten Flores Timur

4       Cilaudya Charisma Boboy    dari   SMA Negeri 3 Kupang Kota Kupang

5       Marsela Dau Bata        dari   SMAN Harekakae Kabupaten Malaka

6       Yuliani Nadya Tupasouw      dari   SMK Sadar Wisata      Kabupaten Manggarai

7       Andyn Leylani Putri      dari   SMAN Manggarai Barat Kabupaten Manggarai Barat

8       Maria Agustina Mona Faifly   dari   SMK Tiara Nusa Kabupaten Manggarai Timur

9       Maria Anada Gheno    dari   SMA Katolik St. Theresia        Danga, Kabupaten Nagekeo

10     Maria Karmelinda Dhone      darri  SMA Negeri 1 Bajawa Kabupaten Ngada

11     Maria Charsya Loisa Wea Kopa    dari         SMAK Frateran Maumere     Kabupaten Sikka

12     Gladys D. N. W. Awang        dari   SMA Negeri 1 Waikabubak  Kabupaten Sumba Barat

13     Seraviona Dire Skolastika Djogha  dari         SMAS St. Thomas Aquinas  Kabupaten Sumba Barat Daya

14     Larisa Pawolung Tuan dari   SMA Kristen Waibakul   Kabupaten Sumba Tengah

15     Rambu Queenzha Nono Malo        dari         SMA Negeri 2 Waingapu      Kabupaten Sumba Timur

16     Daniela Cahya Koen    dari   SMA Negeri 1 Soe   Kabupaten TTS

17     Maria Jesika Mena       dari   SMKS Katolik St. Pius X Insana Kabupaten TTU

18     Army Eadelweys Kamalau    dari   SMA Kristen Mercusuar        Kota Kupang

19     Alifa Putri Shirabella    dari   SMA Negeri 1 Kupang      Kota Kupang

20     Garnis Diana Kadja     dari   SMA Negeri 6 Kupang      Kota Kupang

Desa Bahagia tak akan mereka tinggali selamanya. Tapi nilai-nilai yang mereka pelajari: ketekunan, cinta tanah air, disiplin, dan pengabdian, akan mereka bawa selamanya. Di pundak merekalah Sang Saka akan berkibar. Dan dari Desa Bahagia, semangat Indonesia itu kembali dilahirkan.*/Laurens Leba Tukan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement