GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Daerah
Beranda / Daerah / Langkah Maraton Paulus Henuk: Dari Halaman Kantor ke Lorong Rumah Sakit

Langkah Maraton Paulus Henuk: Dari Halaman Kantor ke Lorong Rumah Sakit

Aktifitas maraton Bupati Rote Ndao, Paulus Henuk, Selasa (29/7/2025). Foto: Dok.PH

BA’A,SELATANINDONESIA.COM — Mentari belum tinggi saat suara peluit apel senin pagi terdengar dari halaman Kantor Bupati Rote Ndao. Di barisan depan, Bupati Paulus HenuK berdiri tegap, mengenakan seragam dinas berwarna krem, menyapu pandangan ke ratusan ASN yang bersiap menerima pengarahan. Hari itu, Selasa (29/7/2025), bukan hari biasa. Tapi tak ada yang luar biasa bagi Paulus HenuK, kecuali ia ingin segala sesuatu berjalan seperti mestinya.

“Disiplin ASN mulai membaik,” ujarnya mantap, lalu menekankan pentingnya pelayanan kesehatan dan kebersihan lingkungan yang belum sesuai standar. Di ujung pidatonya, ia menyelipkan nada tegas. Beberapa kepala desa, katanya, bakal dinonaktifkan karena temuan penyalahgunaan dana yang nilainya mencapai ratusan juta rupiah. “Kita tidak bisa toleransi, apalagi jika menyangkut uang rakyat,” katanya.

Usai apel, langkahnya belum berhenti. Di ruang kerja yang baru sepi, ia menerima tamu spesial: Putri Pendidikan Rote Ndao yang baru saja pulang dari kegiatan nasional di Jakarta. Dengan penuh kebanggaan, HenuK memuji capaian generasi muda Rote. Di matanya, anak-anak pulau ini bukan sekadar peserta seremoni, melainkan bibit pemimpin yang membawa nama daerah ke forum-forum penting di luar.

Tak lama berselang, agenda berikutnya sudah menanti: peluncuran program Cadangan Pangan Pemerintah (CPP). Lebih dari 19 ribu warga yang tersebar di 119 desa dan kelurahan, di 11 kecamatan, menjadi sasaran bantuan beras pemerintah. “Ini bukan sekadar bantuan, ini bentuk tanggung jawab negara,” kata Bupati Henuk saat menyerahkan simbolis karung-karung beras itu.

Matahari telah jauh turun ketika deretan mobil dinas tiba di gedung DPRD Rote Ndao. Di dalam ruang sidang, suasana tegang, seperti biasa ketika pembahasan anggaran dan rancangan perda menguras energi semua pihak. Malam merambat, ketika akhirnya diketuk palu: Ranperda Pertanggungjawaban APBD 2024 dan dua ranperda lain disetujui bersama. Dalam foto resmi yang diambil menjelang malam, Henuk dan para pimpinan DPRD tersenyum, lelah tapi lega. “Terima kasih atas kerja kolaboratif yang sangat konstruktif,” ucapnya sambil menjabat erat tangan pimpinan DPRD.

Bank NTT Menunggu Nahkoda Baru, Publik Menanti Putusan OJK

Tapi Harinya Belum Usai.

Rumah Sakit Umum Daerah Ba’a dalam senyap malam. Di lorong yang remang, seorang pasien baru saja keluar dari ruang operasi. Ia korban penikaman, satu dari sekian potret kekerasan yang masih menyelinap di tengah masyarakat. Di sisi tempat tidur, Bupati Henuk berdiri diam, menatap pasien yang masih lemah. “Tuhan, dokter, dan tabib yang ajaib,” katanya perlahan, “kiranya memberi kesembuhan dan pemulihan sempurna.”

Lalu suaranya berubah: tegas dan bersih. “Bagi pelaku, harus diproses hukum sesuai aturan yang berlaku.”

Hari itu, Selasa, Paulus Henuk tidak hanya menegakkan disiplin birokrasi, mengurus logistik pangan, membahas anggaran, atau menjenguk korban kekerasan. Ia sedang menegaskan perannya, sebagai pemimpin yang tak sekadar hadir di podium, tetapi juga menyusuri denyut persoalan warganya dari pagi hingga malam. Seorang birokrat dan politisi di ujung negeri yang tahu bahwa memimpin bukan soal jabatan, tapi soal keberanian untuk tidak lelah.

“Sodamolek, Neu Basa Hita.” Sapaan khas Rote yang berarti: damai dan sejahtera bagi kita semua.*/Laurens Leba Tukan

Axel Habert dari Prancis Menang Tipis di Garis Finis, Gubernur Melki Ucapkan Proficiat

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement