GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Ekonomi Sumba Tengah
Beranda / Berita Hari Ini NTT / Sumba Tengah / Ketika Kemiskinan Sumba Tengah Dihadang dari Halaman Rumah

Ketika Kemiskinan Sumba Tengah Dihadang dari Halaman Rumah

Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu dan Wakilnya Martinus Umbu Djoka serta Ketua DPRD Sumba Tengah, Arpud U. R. Mangalema ketika pelepasan bibit ikan lele pada acara peluncuran program Pekarangan Pro Oli Mila (PK POM) Model di Desa Anajiaka, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat, Kabupaten Sumba Tengah, Senin (22/9/2025). Foto: ProkopimSTeng

Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu  Luncurkan Pekarangan Pro Oli Mila Model untuk Tekan Kemiskinan

WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah meluncurkan program Pekarangan Pro Oli Mila (PK POM) Model di Desa Anajiaka, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat, Senin (22/9/2025). Program ini digagas Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu, bersama Wakil Bupati, M. Umbu Djoka, sebagai langkah percepatan penanggulangan kemiskinan dengan memanfaatkan potensi pekarangan rumah warga.

Peluncuran ini dihadiri pimpinan DPRD Kabupaten Sumba Tengah, sejumlah kepala OPD, camat, kepala desa, Babinsa, hingga tokoh masyarakat. Program ini menyasar rumah tangga miskin kategori desil satu hingga tiga, sekitar 8.631 kepala keluarga di Sumba Tengah.

Menurut BPS, persentase penduduk miskin Sumba Tengah pada 2024 mencapai 30,84 persen atau setara 23,81 ribu jiwa. Angka ini tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Karena itu, pemerintah daerah menargetkan penurunan menjadi 25,20 persen pada 2030 melalui strategi berbasis pemanfaatan pekarangan.

”Program ini kami mulai dari 14 rumah tangga di enam kecamatan sebagai uji coba tahun 2025. Kami harap partisipasi seluruh pihak, termasuk melalui aksi swadaya ‘Bela Rasa’,” kata Bupati Paulus.

Lipa Songke di Zaman Digital: Antara Adat, Pasar, dan Gengsi

Dalam implementasinya, setiap rumah tangga penerima manfaat akan memperoleh bantuan berupa tiga ekor kambing, sepuluh ekor bebek, kolam dan benih ikan lele, serta lahan hortikultura seluas sekitar dua are. Pemerintah juga menyalurkan bantuan pendidikan, kesehatan, hingga kelambu untuk menunjang kualitas hidup keluarga miskin.

Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu ketika memberikan bantuan pendidikan bagi anak-anak sekolah saat meluncurkan program Pekarangan Pro Oli Mila (PK POM) Model di Desa Anajiaka, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat, Senin (22/9/2025). Foto: ProkopimSTeng

Paulus menambahkan, program ini akan melibatkan 50 pemangku kepentingan lintas sektor, termasuk TNI dan Polri, dengan target penurunan kemiskinan 1,5–2 persen setiap tahun. “Jika berhasil, PK POM bisa menjadi role model penanggulangan kemiskinan di seluruh NTT,” ujarnya.

Ketua DPRD Sumba Tengah, Arpud U. R. Mangalema, menyatakan pihaknya mendukung penuh inisiatif ini. “Program ini lahir dari kreativitas pemerintah daerah dan berpihak pada rakyat. Jika konsisten dijalankan, Sumba Tengah bisa menjadi pusat ternak, unggas, dan hortikultura untuk wilayah lain,” katanya.

Elisabet Sedu Oyi, salah satu penerima manfaat, mengaku bersyukur. “Ini berkat dari Tuhan melalui kepedulian pemerintah. Dari MCK, rumah, hingga pekarangan, kami merasa diperhatikan,” tuturnya.

Di tengah tantangan angka kemiskinan yang tinggi, langkah Sumba Tengah menghadirkan inovasi berbasis pekarangan memperlihatkan bahwa perubahan besar dapat lahir dari lingkup kecil rumah tangga. Pekarangan, yang sering terabaikan, dijadikan tumpuan membangun kemandirian ekonomi keluarga. Jika konsistensi dan kolaborasi lintas sektor terus dirawat, Sumba Tengah bisa memberi pelajaran berharga: bahwa pemberdayaan yang berakar dari tanah sendiri adalah kunci untuk keluar dari lingkaran kemiskinan.*/ProkopimSTng/Laurens Leba Tukan

Dari Mauramba, Umbu Rudi Kabunang Menanam P5HAM di Hati Pemuda

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement