WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, melanjutkan rangkaian kunjungan kerjanya di Kabupaten Sumba Tengah dengan berdialog bersama jajaran Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendapatan Daerah di Kantor Samsat Waibakul, Minggu (14/9/2025).
Dalam pertemuan itu, Kepala UPT Pendapatan Daerah Sumba Tengah, Jhon Umbu Sekayu, memaparkan sejumlah program unggulan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Program tersebut meliputi layanan Samsat Keliling dan door to door tiga kali per bulan, layanan jemput bola melalui aplikasi WhatsApp, hingga program Tilang Bersama dengan Polres Sumba Barat yang rutin digelar setiap tiga bulan sekali.
Namun, upaya itu masih dibayangi tantangan. Rendahnya kesadaran wajib pajak, kondisi ekonomi masyarakat, hingga keterbatasan dukungan aparat kepolisian menjadi pekerjaan rumah yang belum tuntas. Pihak UPT juga berharap agar gedung kantor Samsat yang telah berusia 16 tahun segera direnovasi, serta percepatan pemasangan water meter pada tujuh mata air demi mendukung optimalisasi pajak air permukaan.
Wakil Bupati Sumba Tengah, M. Umbu Djoka, menegaskan pentingnya optimalisasi aset daerah secara maksimal. Ia mengapresiasi kehadiran Gubernur NTT yang dinilainya sebagai bentuk dukungan nyata dan motivasi bagi pemerintah daerah dalam menggenjot penerimaan bersama.
Menanggapi hal itu, Gubernur Melki menekankan bahwa strategi peningkatan PAD tak bisa dipukul rata. Setiap daerah, katanya, mesti menyesuaikan dengan karakteristik dan potensi masing-masing.
“Diperlukan sejumlah langkah strategis, di antaranya melakukan mapping wajib pajak untuk memperluas basis penerimaan daerah, memperkuat koordinasi operasional antara UPT, Pemkab, dan Pemprov, serta menerapkan sistem reward and punishment berdasarkan capaian target PAD,” ujar Gubernur Melki. “Selain itu, jajaran UPT harus terus mendorong inovasi dan kreativitas sebagai ‘pejuang PAD’, serta memperkuat sinergi lintas instansi dalam mengelola potensi daerah secara berkelanjutan.”
Menutup dialog, Gubernur Melki memastikan program keringanan pajak atau tax amnesty akan kembali diperpanjang. Sebuah ruang lega bagi masyarakat di tengah beratnya beban hidup, sekaligus peluang bagi daerah untuk menambal kantong pendapatan yang masih bolong.
Di Waibakul yang berangin sepoi, percakapan tentang pajak terdengar bukan sekadar hitung-hitungan angka. Ia menjelma harapan tentang cara sebuah daerah mengelola napasnya sendiri. Sebab, sebagaimana mata air yang ditunggu untuk dipasangi meteran, PAD adalah aliran kehidupan: kecil tapi pasti, menghidupi langkah pembangunan yang lebih besar.*/Fara Therik/Laurens Leba Tukan
Komentar