GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Gubernur NTT
Beranda / Gubernur NTT / Dari Stadion Apebuan ke Huntara Konga, Dialog Malam Gubernur NTT dan Penyintas Lewotobi

Dari Stadion Apebuan ke Huntara Konga, Dialog Malam Gubernur NTT dan Penyintas Lewotobi

Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena ketika berjumpa dan berdialog dengan warga penyintas Gung Lewotobi Laki-laki di Konga, Kabupaten Flores Timur, Jumat (5/9/2025) malam. Foto: Charles

Dialog Malam di Konga: Gubernur Melki Menyapa Warga Korban Erupsi Lewotobi

LARANTUKA,SELATANINDONESIA.COM – Jumat (5/9/2025) menjadi hari panjang bagi Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena. Sejak mendarat di Bandara Gewaya Tanah, Larantuka, menjelang siang, ia langsung bergerak dari satu agenda ke agenda lain, menjelajahi Flores Timur hingga Adonara. Perjalanan yang membelah tenaga itu baginya tak lebih dari wujud cinta dan perhatian untuk masyarakat di kepulauan.

Agenda pertama berlangsung di Aula Setda Kabupaten Flores Timur. Di sana, Gubernur Melki bertemu dengan jajaran BPJS Kesehatan, para camat, kepala desa, dan lurah se-Flores Timur. Pertemuan itu berfokus pada dua hal penting: keaktifan kepesertaan BPJS Kesehatan serta upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) berbasis produk lokal.

“Saya ingin bapak-ibu camat dan kepala desa turun langsung memastikan warga kita punya jaminan kesehatan. Jangan sampai ada yang sakit, lalu baru panik karena tidak punya kartu BPJS,” tegasnya di hadapan forum.

Usai rapat, ia meninjau Kantor Samsat Larantuka, menekankan optimalisasi penerimaan pajak daerah sekaligus memastikan pelayanan publik lebih dekat dan transparan. Kunjungan ini disebut warga sebagai yang pertama dilakukan seorang gubernur dalam dua dekade terakhir.

Gubernur Melki Kukuhkan Satgas Pengawasan Internal “Ayo Bangun NTT”

Menyebrang ke Adonara: Stadion Apebuan dan Sepak Bola

Menjelang malam, rombongan Gubernur bergerak ke Pelabuhan Tobilota. Dari sana, mereka menyeberang ke Adonara. Tujuan berikutnya: Stadion Apebuan di Desa Sukitokan, Kecamatan Klubagolit. Di hadapan ribuan penonton yang masih bertahan di tribun, Melki meresmikan stadion baru sekaligus menutup turnamen sepak bola Apebuan Cup I tahun 2025.

Turnamen yang diikuti puluhan tim dari berbagai daerah itu akhirnya dimenangkan Muhammadiyah Kupang setelah mengalahkan Sasado Sandosi dalam partai final yang penuh tensi. Melki menyebut olahraga bukan hanya soal fisik, tetapi juga tentang persaudaraan dan kebanggaan daerah. “Stadion ini milik kita bersama, rawat baik-baik. Sepak bola harus jadi ruang tumbuhnya generasi NTT yang sehat dan tangguh,” ujarnya.

Dialog Malam di Konga

Usai acara meriah itu, rombongan kembali menyeberang ke Larantuka. Namun sebelum melanjutkan perjalanan ke Maumere, Gubernur Melki menyempatkan diri singgah di Konga, bertemu warga yang sudah berbulan-bulan tinggal di hunian sementara akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Dari Hutan Bambu Komodo, Gubernur Melki Menyemai Ekonomi yang Pulih Bersama Alam

Di huntara 1 dan 2, ia membagikan bantuan makanan sekaligus berdialog. Suasana hangat meski sederhana: ratusan keluarga duduk berdesakan di bawah penerangan seadanya.

Kepala Dusun Kampung Baru, Yohanes Fandi Benediktus, menyampaikan kondisi pengungsi: keterbatasan air bersih, jauhnya sekolah, lahan garapan hilang, minimnya pupuk dan benih, sampai pelayanan kesehatan yang terbatas. “Sekitar 400 kepala keluarga ada di sini. Kami juga sudah coba bertahan dengan bikin kelompok tani dan garap lahan bersama,” ujarnya.

Gubernur Melki mencatat satu per satu. Ia menegaskan komitmen pemerintah menyiapkan hunian tetap dan memperjuangkan pendidikan anak-anak. “Data anak SD dan SMP serahkan ke bupati, SMA dan SMK ke provinsi, untuk kuliah saya minta LLDIKTI bicara dengan kampus agar ada beasiswa atau minimal keringanan biaya,” katanya.

Gaya Kepemimpinan Humanis

Rangkaian kunjungan yang padat dari ruang rapat, kantor pelayanan publik, stadion, hingga barak pengungsian, menampilkan gaya khas Melki: humanis, menyapa warga dengan bahasa sederhana, dan langsung menyentuh kebutuhan dasar masyarakat.

Bupati Paulus dan Adri Sabaora Menanam Keteladanan di Tanah Palajara

Sejak lama, Melki dikenal sebagai politisi Golkar dengan pendekatan yang cair. Tiga periode duduk di DPR RI memberinya pengalaman menavigasi kebijakan nasional, kini ia membumikan pengalaman itu ke dalam pelayanan nyata di daerah.

Malam semakin larut saat rombongan akhirnya melanjutkan perjalanan ke Maumere. Tetapi bagi warga Konga, kehadiran singkat itu meninggalkan jejak penting: suara mereka tak lagi hanya bergema di lereng Lewotobi, melainkan sudah masuk ke catatan orang nomor satu di NTT.*/Mario/Laurens Leba Tukan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement