GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Eksbis Pendidikan
Beranda / Pendidikan / Dari CSR ke Hati Anak-anak Berkebutuhan Khusus: Jamkrida NTT di SLB Asuhan Kasih

Dari CSR ke Hati Anak-anak Berkebutuhan Khusus: Jamkrida NTT di SLB Asuhan Kasih

Plt. Dirut PT Jamkrida NTT, Dr. Frits Fanggidae ketika menyerahkan CSR berupa uang tunai dan beras kepada anak-anak berkebuthan khusus di SLB Asuhan Kasih, Kota Kupang, Sabtu (16/8/2025). Foto: SelatanIndonesia.com/laurens Leba Tukan

Jamkrida NTT Menyapa Anak-anak Istimewa Asuhan Kasih

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Suasana Sabtu pagi (16/8/2025) di halaman sederhana SLB Asuhan Kasih, Kota Kupang, terasa berbeda. Tawa riang anak-anak berkebutuhan khusus bercampur dengan sapaan hangat rombongan PT. Jamkrida NTT yang dipimpin langsung oleh Plt. Direktur Utama, Dr. Frits Fanggidae. Dalam balutan semangat kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia, momen perjumpaan itu menjadi tanda bahwa kepedulian sosial masih hidup dan berdenyut di tengah geliat bisnis perusahaan daerah.

“Terima kasih atas perhatian yang diberikan PT. Jamkrida NTT kepada kami. Di yayasan ini, lebih dari 200 anak berkebutuhan khusus kami bina,” ujar Alexander Defretes, Ketua Yayasan Asuhan Kasih, dengan mata berbinar.

Yayasan yang berdiri sejak 1974 ini menjadi rumah bagi anak-anak dengan ragam disabilitas mulai tuna rungu, tuna daksa, hingga tuna grahita. Sejak 2011, keluarga Defretes mengambil alih pengelolaan, memastikan pendidikan dan pendampingan tidak berhenti di tengah keterbatasan.

Frits Fanggidae mengaku terharu dengan perjalanan panjang yayasan tersebut. “Tidak semua orang mau dan mampu membina anak-anak berkebutuhan khusus, apalagi dalam jumlah yang besar. Karena itu kami hadir untuk berbagi, meski sedikit, biarlah jadi benih kepedulian yang kelak tumbuh lebih besar,” katanya.

Paulus Limu dan Ferdinand Kabalu, Menyemai Kasih di Pekarangan Pro Oli Mila

Ia berjanji, kepedulian itu tak berhenti di sini. PT. Jamkrida NTT akan berupaya menjembatani komunikasi dengan pihak lain, termasuk Pemerintah Provinsi NTT, agar perhatian terhadap pendidikan inklusif semakin nyata. “Apa yang dilakukan Yayasan Asuhan Kasih sejalan dengan visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur terkait pemberdayaan masyarakat,” ujar Frits.

Acara ditutup dengan penyerahan bantuan berupa beras dan uang tunai yang diterima langsung oleh Ketua Yayasan di hadapan para siswa dan guru.

Di tengah hiruk pikuk persiapan kemerdekaan, langkah kecil PT. Jamkrida NTT di SLB Asuhan Kasih seakan mengingatkan: arti merdeka bukan hanya bebas dari penjajahan, tapi juga memberi ruang setara bagi mereka yang istimewa. Di wajah anak-anak itu, kemerdekaan menemukan makna paling jujur, bahwa Indonesia berdiri untuk semua.*/Laurens Leba Tukan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement