GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Daerah
Beranda / Daerah / Bupati Rote Ndao Dorong Aksi Perubahan ASN: “Jangan Berhenti di Atas Kertas”

Bupati Rote Ndao Dorong Aksi Perubahan ASN: “Jangan Berhenti di Atas Kertas”

Bupati Rote Ndao, Paulus Henuk pose bersama dengan Peserta PKA Angkatan XVII beserta Mentor, Rabu (20/8/2025). Foto: Bidkom_DKISP Rote Ndao

BA’A,SELATANINDONESIA.COM – Aula TBUPP Kantor Bupati Rote Ndao siang itu menjadi ruang lahirnya gagasan baru. Di hadapan Bupati Rote Ndao Paulus Henuk, Wakil Bupati Apremoi Dethan, para asisten, pimpinan perangkat daerah, dan undangan lainnya, lima aparatur sipil negara peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan XVII BPSDM NTT meluncurkan inovasi aksi perubahan yang mereka rancang selama masa pelatihan.

Acara yang dipandu oleh Drs. Benay Forah itu berlangsung tertib, tetapi jauh dari sekadar seremoni. Setiap peserta diberi kesempatan memaparkan gagasan perubahan, lalu membuka ruang diskusi dengan pimpinan daerah. Dari situ lahir perbincangan tentang masa depan birokrasi Rote Ndao: bagaimana melayani masyarakat lebih cepat, lebih tepat, dan lebih transparan.

Sejumlah inovasi yang diluncurkan antara lain:

  1. Nusa Fua Adminduk oleh Jodian A. Suki, S.Sos, sistem pendataan dan pendaftaran layanan penduduk rentan.
  2. Eno Ina oleh Yacob F. Nunhitu, ST, pendataan kemantapan jalan kabupaten.

3.Sio Esa oleh Hany Fanggidae, SH, sistem pendataan dan pelaporan     organisasi kemasyarakatan.

  1. Masaneda Asyik oleh dr. Yulia Krones, sistem informasi pendapatan rumah sakit.
  2. Uma Nelau oleh Maximus E. Dopen, ST, pendataan rumah tidak layak huni.

Bupati Rote Ndao dalam sambutannya menegaskan arti penting pelatihan ini bukan pada sertifikat, melainkan implementasi nyata.

Gubernur Melki Kukuhkan Satgas Pengawasan Internal “Ayo Bangun NTT”

“Inovasi tidak boleh berhenti di atas kertas. Harus diwujudkan agar manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujarnya disambut tepuk tangan hadirin.

Pernyataan itu menjadi semacam garis bawah bagi arah birokrasi di daerah kepulauan paling selatan Indonesia ini: melampaui rutinitas, menumbuhkan budaya inovasi, dan menjadikan pelayanan publik sebagai panggilan utama.

Wakil Bupati bersama jajaran perangkat daerah menyambut positif gagasan yang ditampilkan. Mereka melihat rancangan aksi perubahan ini sebagai pintu masuk bagi modernisasi birokrasi Rote Ndao. Sejumlah undangan bahkan menyebut forum tersebut sebagai “ruang pembelajaran bersama”, di mana ide peserta PKA bukan hanya proyek individu, melainkan aset kelembagaan.

Dengan dukungan penuh dari pimpinan daerah, inovasi itu diharapkan tak sekadar berhenti sebagai dokumen laporan pelatihan, tetapi menjadi praktik keseharian. Dari sistem data penduduk rentan hingga digitalisasi informasi rumah sakit, dari pendataan jalan hingga rumah tidak layak huni—semuanya diarahkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat.

Di akhir acara, suasana terasa optimistis. Para peserta PKA Angkatan XVII tak hanya tampil sebagai birokrat pelatihan, melainkan calon pemimpin perubahan di lingkup pemerintahan Rote Ndao. Dukungan Bupati, Wakil Bupati, serta seluruh pemangku kepentingan memberi sinyal bahwa birokrasi di Rote Ndao sedang membuka babak baru: membangun budaya kerja inovatif demi pelayanan publik yang lebih baik.*/ Bidkom_DKISP Rote Ndao/Laurens Leba Tukan

Dari Hutan Bambu Komodo, Gubernur Melki Menyemai Ekonomi yang Pulih Bersama Alam

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement