WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Program nasional dari Presiden Joko Widodo melalui Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjadikan lumbung pangan nasional (Food Estate) tengah gencar dilakukan di empat titik di Indonesia.
“Walaupun ada empat titik, tetapi hanya ada satu Bupati yang dijuluki sebagai Bupati Food Estate adalah Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu,” sebut Direktur Aneka Kacang dan Umbi (Akabi) Kementerian Pertanian RI Amiruddin Pohan, ketika melakukan peluncuran dan pengresmian benih IP 400 di Desa Umbu Langang, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat, Kabupaten Sumba Tengah, Senin (21/12/2020).
Menurut Amiruddin Pohan, tidak semua kabupaten dan kota di Indonesia yang berjumlah 514 memperoleh kesempatan menjadi lokasi pendaratan program nasional Food Estate.
Bahkan untuk Indonesia Timur, hanya Kabupaten Sumba Tengah yang ditunjuk langsung oleh Bapak Presiden sebagai lokasi Food Estate. “Sumba Tengah sangat istimewa dan menjadi berkat bagi masyarakat untuk mengangkat harkat dan martabat Sumba Tengah yang sebelumnya sangat tertinggal dengan angka kemiskinan tertinggi dan penerapan tekenologi yang kurang akan bisa terbantahkan,” sebut Amiruddin Pohan yang punya Riwayat khusus tentang Sumba lantaran ia lahir di Lewa, Kabupaten Sumba Timur.
“Dari marga saya Pohan pasti sudah tau kalau saya dari Sumatera, Puji Syukur 55 tahun silam saya dilahirkan di Sumba, dan setelah meninggalkan Sumba sejak 1972 saya datang lagi. Jalan Tuhan yang mengantarkan saya ditugaskan ke Sumba menjadi tukang jahit Food Estate di Sumba Tengah. Jadi tukang jahit karena urusan Food Estate ini merupakan kolaborasi dari beberapa Direktorat di Kementan dan butuh tukang jahit untuk menghasilkan pakian yang indah dan bermanfaat. Mengkoordinir Food Estate di Sumba Tengah agar hasilnya nanti tidak kalah dengan wilayah lain,” ujar Amiruddin.
Dikatakannya, Food Estate itu ada juga di Kalimantan Tengah yang fokusnya untuk tanaman padi, di Sumatara Utara untuk bawang, dan di Sumba Tengah untuk jagung dan padi yang bakal didukung juga dengan perkebuan kelapa dan jeruk, serta ternak sapi. “Ini suatau berkat yang harus dikerjalan bersama dan disyukuri anugaerah yang diberikan Tuhan untuk kita,” katanya.
Amiruddin berpesan agar program Food Estate dengan segala kelengkapan teknologinya harus dijaga dan dikerjakan sebaik mungkin. “Tidak mudah suata lokesi ditetapkan menjadi Food Estate. Hanya di Kabupaten Sumba Tengah yang langsung ditentukan nama Kabupatennya, bukan Food Estate NTT, tatapi langsung Food Estate Sumba Tengah, karena dilihat dari semangat Bupati Sumba Tengah yang memimpin langsung semua elemen masyarakat menyukseskan program nasional ini, makanya kami juluki beliau Bupati Food Estate,” ujar Amiruddin Pohan.
Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu memberikan apresiasi terhadap perhatian serius dari Kementrian Pertanian untuk Sumba Tengah. “Terimaksih Kementan RI melalui Direktur Akabi yang punya inovasi dan ide besar melahirkan Food Estate dan baru hanya ada empat daerah di Indonesia dan salah satunya di Sumba Tengah. Dan lebih istimewa lagi yang bertanggungjawab penuh untuk pelaksanaan Food Estate ini adalah Direktur Akabi Kementan RI Pak Amiruddin Pohan yang kelahiran Lewa, Pulau Sumba,” sebut Bupati Paulus disambut sorak masyarakat yang hadir.
Disebutkan Bupati Paulus, di tengah hantaman pandemi Covid-19 yang menyebabkan seluruh daerah menjerit, namun Sumba Tengah medapatkan berkat luar bisa dari Kementan yang kini telah mencapai Rp 330 miliar.
“Alsintan yang diberikan sekarang ini mulai TR2 sudah 80, TR4 ada 20, Kombalin ada dua, dan dalam waktu dekat akan datang lagi 10 unit, ini berkat luar biasa karena selama 10 tahun kami hanya punya 1 kombain. Sekarang bupati baru 2 tahun, sudah ada 12 unit kombain,” ujarnya.
Meski demikian, menurut Bupati Paulus, alsintan itu juga belum mencukupi karena baru menjangkau 25 pesren lahan. “Lahan kami di Sumba Tengah ada 48.000 Ha, yang eksisting padi baru 7.600 Ha, dan untuk kebun jagung baru 11.000 Ha sehingga masih ada 20.000 Ha lebih yang belum diolah,” sebutnya. *)Umbu KO
Editor: Laurens Leba Tukan