NBP Killer Queen Boyong Piala Ladies War Dekranasda Tournament

298
Ketua Dekranasda NTT, Ny. Julie Sutrisno Laiskodat dan Ketua Pengprov ESI NTT Brigjen. TNI. Adrianus. S. A. Nugroho, S. Sos. M. Tr (Han) usai penutupan Dekranasda Tournament di Gedung Dekranasda NTT, Minggu (20/12/2020). Foto: SelatanIndonesia.com/laurens Leba Tukan

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Ajang berengsi Tournament Dekranasda Xmas War yang digelar sejak Sabtu 19/12/2020 hingga Minggu 20/12/2020 berhasil menempatkan Tim PBP Killer Queen sebagai juara satu untuk category Ladies War. NBP Killer Queen mengungguli pesaing ketatnya KXS Fallen Angels dan Blacklist Arisan Girl yang pasrah pada posisi dua dan tiga.

Pada kategori PUBG, juara pertama diraih MKDT The Reaper, juara dua TMT Redbul 1st, dan juara tiga Victory Hunter Tim. Sedangkan Most Kill Team diraih oleh MKDT The Reaper dan Most Kill Player dari MKDT Audry.

Untuk juara regular Tim Inter KxS sebagai pemenang pertama disusul XIII Infinite di posisi kedua dan bertengger di posisi ketiga ARLENxPIW Goat.

Acara penutuapn dan penyerahan hadiah dihadiri Ketua Dekranasda NTT, Ny. Julie Sutrisno Laiskodat dan Ketua Pengprov ESI NTT Brigjen. TNI. Adrianus. S. A. Nugroho, S. Sos. M. Tr (Han).

Ketua Pengprov ESI NTT Brigjen. TNI. Adrianus. S. A. Nugroho, S. Sos. M. Tr (Han) kepada SelatanIndonesia.com menyebutkan, animo kaum milenial sangat besar dan luar biasa untuk mengikuti turnamen Esports. “Kita melihat potensi yang besar ada pada kaum muda kita sehingga untuk memajukan kreatifitas para milenial ini kita buat ada permainan di tengah pandemi Covid-19, sehingga butuh kreatifitas agar bisa ditemukan putra dan putri NTT yang punya ketangkasan dalam bermain,” sebutnya.

Brigjen Adrianus mengatakan, setiap kali ada perlombaan Esports banyak sekali kaum milenial yang ikut sehingga ia mewadahi animo tersebut. “Esport punya wadah, ini kita buat kegiatan lalu nanti mereka terdata dan suatu ketika bisa mambewa nama NTT di ajang Nasional dan Internasional,” katanya.

Ia bersedia memimpin Pengda ESI NTT dengan misi untuk memajukan putra putri NTT untuk bisa bermain di ajang Nasional dan Internasional. “Ketika kami terbentuk langsung dihantam pandemi. Kita berharap agar meski dalam keterbatasan dalam setiap turnamen harus tetap patuh pada protokol kesehatan, dan tetap berjalan dengan memberikan edukasi dan pelatihan terhadap milenial NTT untuk bisa tampil, dan mengharumkan nama NTT,” ujarnya.

Brigjen Adrianus menambahkan, Kepengurusan ESI NTT sudah diakui oleh Koni sejak dikukuhkan pada 14 Maret 2020 silam oleh Pengurus Pusat secara virtual. “Kepengurusan ESI di Kabupaten dan Kota di NTT baru empat daerah yaitu Kabupaten Belu, TTU, Sikka dan Flores Timur sehingga diharapkan kepada para Kepala Daerah untuk ikut memberikan dukungan terhadap pembentukan kepengurusan di seluruh Kabupaten dan Kota,” katanya.

Ia juga memberikan apresiasi kepada Ketua Dekranasda NTT, Ny. Julie Sutrisno Laiskodat yang telah memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan berbagai turnamen di NTT. “Muda-mudahan sambil berjalan segera terbentuk kepengurusan di Kabupaten lain, apalagi dengan bantua Bunda Ketua Dekranasda NTT,” harapnya.

Brigjen Adrianus memberikan apresiasi khusus kepada Pengurus ESI Kabupaten Flores Timur yang telah dua kali menyelenggarakan turnamen Esports di Larantuka. “Flotim itu bagus sekali, karena dia berusaha terus menggelar turnamen sehingga para gamers terus diasah dan berkembang tidak hanya pada satu level saja tetapi terus naik untuk terus berkompetisi,” sebutnya.

Ketua Dekranasda NTT, Ny. Julie Sutrisno Laiskodat mengatakan, pihaknya akan terus memberikan dukungan kepada para penyelenggara asalkan terdaftar pada Pengurus ESI NTT. “Kita akan terus mendukung dengan membawa nama NTT yang sah, siapapun yang menyelenggarakan harus mendaftar ke ESI NTT supaya membawa anama Esport NTT. Tujuan kita sama, mencari bibit muda NTT mengorbitkan potensi muda milenial NTT dan kita tetap ikut aturan dan ada penyelenggara yang mengerti untuk dikemas secara rapi,” sebut anggota Komisi IV DPR RI ini.

Ia juga terus memperkenalkan kekayaan dan budaya NTT kepada para milenial yng terlibat dalam turnamen Esports. “Jadi anak-anak kita tidak hanya mahir main game on line saja tetapi juga kita perkenalkan tentang aneka pangan lokal, juga kekayaan budaya kita seperti tenun dan lainnya,” sebut Julie Laiskodat.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap