Jadi Pemasok Garam Nasional, Sumba Tengah Siap Lahan 5-10 Ribu Ha

769
Bupati Sumba Tengah, Paulus S.K. Limu bersama Dirut PT. Multi Mineral Artha Sentosa, Ang Herman Anggrek meninjau langsung lokasi rencana pengembangan garam di desa Wendewa Barat, Kecamatan Mamboro, Kabupaten Sumba Tengah, Jumat (11/12/2020). Foto: Try

WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Kabupaten Sumba Tengah bakal menjadi daerah pemasok garam untuk kebutuhan nasional setelah Direktur Utama PT. Multi Mineral Artha Sentosa, Ang Herman Anggrek meninjau langsung lokasi rencana pengembangan garam di desa Wendewa Barat, Kecamatan Mamboro, Kabupaten Sumba Tengah, Jumat (11/12/2020).

“Saya berterimakasih karena Pemda melalui Pak Bupati Sumba Tengah yang mendukung penuh sehingga saya bisa hadir di Sumba Tengah setelah diminta oleh Pemerintah Provinsi NTT untuk bisa investasi garam di Sumba Tengah. Dan tujuan kami selain untuk menyerap tenag kerja, mensejahterakan masyarakat dan mengangkat nama NTT, juga terlebih untuk mewujudkan program bapak Presiden Joko Widodo terkait kebutuhan garam Indoensia yang hingga saat ini masih import sebanyak 2,7 juta – 3 juta ton per tahun,” sebut Herman Anggrek kepada SelatanIndonesia.com di Sumba Tengah.

Dikatakan Herman, dengan potensi yang kuat di Sumba Tengah, pihaknya bakal membuka lahan garam setelah mengunjungi dua lokasi yang menurutnya sangat bagus. “Kalau dibilang kemungkinan air lautnya juga masuk karena sudah ada hasil penelitian dari ITB bahwa kadar NCl-nya diatas 95 persen,” ujarnya.

Ia mengaku bersyukur karena kehadirannya disambut baik oleh Bupati Sumba Tengah dan masyarakat di lokasi yang dijadikan rencana pembangunan pabrik garam. “Masyarakat yang punya lahan memberikan kemudahan sehingga kerja sama ini akan berlanjut dalam waktu dekat dan kami segera kembali untuk menandatangani MoU,” sebut Herman

Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu menyampaikan apresiasi kepada Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat yang selalu punya ketulusan dan keihklasan untuk memberikan perhatian kepada kabupaten Sumba Tengah sehingga pengusaha garam dari Surabaya sudah bisa hadir untuk meninjau langsung lokasi pembangunan pabrik garam.

“Khusus di Sumba Tengah dari segi lokasi, kami sudah siapkan 5-10 ribu Ha, tapi baru dipantau oleh pengusaha garam sekitar 5 ribu Ha. Dan menurut pak Herman untuk sementara diprioritaskan 1.000 Ha dulu dan para pemilik lahan kita sudah beretemu dan lokasinya sangat memungkinkan untuk pembangunan pabrik garam,” sebut Bupati Paulus, Minggu (13/12/2020).

Bupati Paulus mengatakan, masyarakat pemilik lahan sudah sangat bersedia untuk menerima kehadiran investasi garam. “Masyarakat pemilik lahan sangat respons dan mereka sedang berdiskusi diantara sesama keluarga dan para pemilik lahan berterimaksih kepada Bapak Gubernur NTT yang selalu punya perhatian untuk Sumba Tengah,” ujarnya.

Dikatakan Bupati Paulus, dengan hadirnya investasi garam di Sumba Tengah maka lahan yang selama ini tidak dimanfaatkan, selain bisa dimanfaatkan untuk pertanian dan peternakan juga untuk industri garam, sehingga penyerapan tenaga kerja di Mamboro dan sekitarnya di parbrik garam bisa terbuka. Selain itu, akan terjadi peningkatan pendapatan masyarakat Sumba Tengah.

“Kami di Sumba Tengah masih sangat minim investasi sehingga angka pengangguran kami tertinggi di NTT, karena tingkat inevasti hampir tidak ada, tetapi dengan hadirnya pabrik garam ini maka akan menyerap tenaga kerja yang banyak,” sebutnya. Turut serta mendamoingi Bupati Sumba Tengah, Camat Maboro Keri Napu dan Kepala Desa Wendewa Barat, Gusa M. Nau.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap