Linus Lusi Konkritkan Restorasi Pendidikan di NTT

739
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Linus Lusi, S.Pd, M. Pd

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Linus Lusi, S.Pd, M. Pd merespons cepat konsep restorasi pendidikan yang dikehendaki Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.

“Restorasi kebangkitan pendidikan NTT dalam tataran implementasinya di jenjang pendidikan Paudini hingga pendidikan menengah dengan memuliakan kembali harkat dan martabat guru dengan penguatan kompetensi guru berbagai jenjang pendidikan, sehingga dapat memberantas kemiskinan dan kebodohan,” sebut Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Linus Lusi kepada SelatanIndonesia.com, Sabtu (15/8/2020).

Bekas Kepala Badan Pengelola Perbatasan (BPP) NTT ini menyebutkan, di Paudini, SD, dan SMP pola rekrutmen dan penempatan  guru-guru yang cerdas berkarater yang memiliki multy talenta. “SD, SMP dilakukan penguatan pada tiga  Mata Pelajaran yang selama ini sebagai dasar dalam persaingan global,” katanya.

Tidak hanya itu, Linus menambahkan, penguatan juga dilakukan pada pendidikan vokasional di jenjang SMK menjadi empat tahun yang siap diserap di pasaran kerja yang tersertifikasi oleh lembaga sertifikasi.

“Juga penguatan kemampuan akademik untuk siswa SMA agar  bersiang di Perguruan Tinggi ikatan kedinasan maupun regular, dalam bahasa lain Restorasi Revolusiner Kebangkitan Pendidikan,” katanya.

Kadis Linus mengatakan, terkait dengan kewenangan Kabupaten dan Kota, bakal dibangun kesepahaman dalam aspek pengendalian mutu siswa dan guru serta komitmen dari Pemerintah Kabupaten dan Kota.

“Dan, semua ini termuat dalam road moap dan grand desain pendidikan NTT 2020 hingga 2030. Dan ditopang juga dengan kebijakan  dalam bentuk Perda, Pergub dan SK Kepala Dinas,” ujarnya.

Menurut Kadis Linus, cara melihat konsep pendidikan secara komperensif tetapi tindakan terhadap upaya perbaikatan mutu pendidikan tetap spesifik. “Karena itu bapa Gubernur NTT menekankan, dalam urusan mutu pendidikan kita tidak boleh kotak-kotak jenjang Pendidikan. Kita ajak semua staekholder bergabung untuk perkuat kompetensi guru, dan kita kasih pintar para guru,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menegaskan, pengetahuan merupakan jalan untuk menemukan  Tuhan dan NTT harus ada restorasi dalam dunia pendidikan agar dapat menghasilkan manusia-manusia NTT yang berkualitas.

“Pengetahuan adalah hal paling penting. Bahkan itulah inti dari hidup. Orang tanpa pengetahuan, sesungguhnya dia tidak pernah hidup. Karena Allah adalah  sumber pengetahuan, awal dan  akhir pengetahuan. Jadi yang namanya pendidikan adalah satu-satunya jalan supaya menemukan Allah,” sebut Gubernur Laiskodat ketika berbicara pada acara Hari Ulang Tahun ke-9 SMPN 6 Nekamese dan Peluncuran Buku Karya Murid dan Para Guru di Halaman SMPN 6 Nekamese, Desa Oelomin, Kecamatan Nekamese Kabupaten Kupang, Sabtu (15/8/2020).

Dalam keterangan tertulis yang diterima SelatanIndonesia.com disebutkan, menurut Gubernur, orang yang punya iman  teguh pasti mencintai pengetahuan dan rajin membaca. Dengan pengetahuan, manusia mampu bangun imajinasi yang  membuatnya jadi orang hebat dan berkualitas.

Dikatakan Gubernur, ada empat hal yang menentukan kesuksesan  hidup   yakni   spritualitas atau keyakinan teguh, pengetahuan, punya jaringan atau networking serta kesehatan yang prima. Pendidikan punya peranan penting dalam membentuk keempat hal tersebut.

“Karena itu saya sangat serius, paksa dan dorong agar orang mengikuti pendidikan. Pendidikan harus dibangun dalam semangat restorasi. Mengembalikan cara berpikir manusia supaya tidak hanya tahu (know) tapi juga mengerti. Mengapa sesuatu itu begini dan bukan begitu, itulah pendidikan yang hakiki. Pendidikan harus bisa hantar peserta didik untuk buktikan kebenaran dari sesuatu atau aspek epistemogis dan nilai kegunaan atau aksiologisnya. Dalam berpengetahuan, kita harus sampai pada level itu,” jelas Gubernur.

Dikatakannya, kualitas pendidikan kita hari ini baru sampai pada tahapan  know atau tahu (Know but not understand). Akibatnya orang mudah percaya hoaks dan isu-isu yang menyesatkan karena tidak punya kemampuan mengolah informasi yang ada. Pendidikan adalah proses transfer pengetahuan dan karakter kepada manusia.

“Kita ingin membangun NTT dengan kecerdasan dan pendidikan yang tepat. Saya minta pa Kadis (Pendikan dan Kebudayaan NTT) mendesain kembali pendidikan kita. Supaya pendidikan kita sampai pada tingkat paham. Karenanya ke depan kita ingin tiga saja mata pelajaran untuk SD  yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Matematika. Di SMP, kita bisa tambah sedikit sains. Kita harus pastikan anak kita bisa bahasa Indonesia dan Inggris dengan baik. Matematika akan membantu membentuk logikanya. Nanti tingkat  SMA baru diperluas dengan pengetahuan sains yang lebih banyak,” ujar Gubernur.

Salah satu tokoh pendiri Partai Nasdem ini menegaskan, peranan guru sangat penting terutama pada tingkatan TKK, SD dan SMP. Guru terbaik harus ditempatkan pada level-level pendidikan seperti itu. Karena jika tidak diarahkan dengan baik, anak-anak tidak akan berkembang dengan baik pula. ***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap