KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur kini sedang mengkaji agar proses belajar mengajar di seluruh sekolah di NTT diaktifkan Kembali pada bulan Juni 2020 mendatang. Dengan melihat perkembangan pandemi Covid-19 di NTT yang flktuatif setiap harinya, maka seluruh elemen masyarakat diingatkan agar tetap siap dan siaga serta tetap mengikuti protokol kesehatan.
Juru bicara Covid-19 Provinsi NTT yang juga Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Dr. Marius Ardu Jelamu mengatakan itu kepada wartawan di Gedung Sasando, Kantor Gubernur NTT, Sabtu (23/5/2020). “Kita masih tetap punya harapan dan optimisme karena dilaporakan hari ada satu pasien Covid-19 yang sembuh dan 48 sampel yang diperiksa di Laboratorium Biomolekular RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang dinyatakan negatif. Kita berharap sampel yang lain juga negatif,” sebutnya.
Dikatakan Marius, telah dilakukan pertemuan antara Gubernur dan Wakil Gubernur serta para dokter umum, dan dokter specialis dan para stekholders terkait untuk melakukan analisa terhadap perkembangan pandemi Covid-19 di NTT yang fluktuatif. “Dari pertemuan itu, Pak Gubernur dan Pak Wakil Gubernur akan terus mengkaji agar pada bulan Juni nanti semua katifitas pemerintah yang berkaitan dengan pembangunan dan pelayanan masyarakat berjalan sebagaimana biasa, termasuk sekolah-sekolah,” katanya.
Disebutkan Marius, sesuai rencana, dalam minggu depan, akan digelar teleconverenc antara Gubernur dan Wakil Gubernur NTT dengan seluruh Bupati dan Walikota untuk mendiskusikan rencana tersebut.
Ia menyebutkan, yang terpenting bagi masyarakat NTT adalah, kesiapsiagaan dan kewaspadaan untuk mengantisipasi apabila kebijakan untuk mengaktifkan kembali segala pelayanan kemasyarakatan dimulai. “Semua masyarakat harus tetap menerapkan pola hidup sesuai protokol kesehatan, dengan tetap jaga jarak, menggunakan masker, dan sering cuci tangan di air mengalir dengan sabun,” katanya.
Marius menambahkan, mungkin saja kebijakan yang akan diambli itu bakal menimbulkan perdebatan, tetapi sebagai otoritas negara, pemerintah harus memastikan bahwa, pemerintahan tidak kolaps karena harus melayani publik di berbagai bidang.
“Masyarakat harus tetap mengantisipasi jika kebijakan untuk aktif kembali pada bulan Juni atau bulan apapun, harus tetap menjaga pola hidup sehat dengan mematuhi protokoler kesehatan,” katanya.
Untuk diketahui, data perkembangan OTG, ODP, PDP dan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah NTT terakhir pada Sabtu 23 Mei 2020 hingga pukul 20.00 wita dapat dirincikan sebagai berikut, ODP : sebanyak: 1.759 ODP, Selesai Pemantauan: sebanyak 1.528 ODP, Meninggal Dunia: sebanyak 4 ODP. Total ODP saat ini yang masih dipantau/dirawat: sebanyak 227 ODP. PDP sebanyak 85 PDP, dan ada 57 PDP yang sembuh dan ada 12 PDP yang Meninggal Dunia, sehingga total PDP saat ini yang masih dirawat/karantina: sebanyak 16 PDP.
Positif Covid-19 yang terkonfirmasi: sebanyak 82 Kasus, pasien postifi yang sembuh: sebanyak 7 Kasus dan yang Meninggal Dunia: sebanyak 1 Kasus di Kota Kupang.
Sebaran kasus seluruh NTT saat ini dari 74 Kasus yatu, (Kota Kupang/12 kasus, TTS/3 kasus, Sikka/26 kasus, Sumba Timur/7 kasus, Rote Ndao/2 kasus, Manggarai Barat/12 kasus, Ende/6 kasus, Nagekeo/1 kasus, Manggarai/1 kasus dan Flores Timur/1 kasus)
“Selain ODP dan PDP, disampaikan juga bahwa total Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 1.057 Orang dengan perincian: OTG yang selesai dipantau: sebanyak 309 OTG, OTG yang tersisa saat ini sebanyak 748 OTG. Dapat pula disampaikan bahwa hingga saat ini sebanyak 738 sampel telah dikirimkan dan hasilnya adalah 435 sampel hasil Laboratorium yang negatif, 93 sampel hasil Laboratorium Positif (7 Sembuh, 1 Meninggal dan 74 Saat Ini) dan 210 sampel belum ada hasil,” demikian dijelaskan oleh Kasub Pers dan PPU Biro Humas dan Protokol Setda NTT Valeri Guru dalam keterangan tertulisnya.***Laurens Leba Tukan