GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Berita Hari Ini NTT Eksbis Gubernur NTT Pemerintah Propinsi NTT
Beranda / Pemerintah Propinsi NTT / Gubernur Melki dan Jalan Panjang Koperasi Merah Putih: Menenun Produk Desa, Menguatkan Pasar NTT

Gubernur Melki dan Jalan Panjang Koperasi Merah Putih: Menenun Produk Desa, Menguatkan Pasar NTT

Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena ketika membuka Pelatihan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) Gelombang II di Hotel Aston Kupang, Selasa (2/12/2025). Foto: Jendral Purek

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM — Setidaknya 843 pendamping, business assistant (BA), dan anggota project management office (PMO) memenuhi ruang pertemuan Hotel Aston Kupang, Selasa (2/12/2025). Di hadapan mereka, Gubernur Nusa Tenggara Timur Emanuel Melkiades Laka Lena membuka Pelatihan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) Gelombang II, sebuah langkah besar yang dirancang untuk menggerakkan kembali denyut ekonomi desa melalui 3.442 koperasi yang sedang dibangun di seluruh NTT.

Bagi Gubernur Melki, koperasi bukan sekadar badan usaha. Ia adalah tulang punggung yang akan menopang layanan ekonomi, sosial, hingga pelayanan publik di desa. Karena itu, kualitas para pendamping menjadi taruhannya. “Hidup mati koperasi ada di tangan kalian,” ujar Gubernur Melki. “Kesempatan pelatihan ini langka. Ikuti dengan sungguh-sungguh dan jangan bolos, jangan banyak izin.”

Menyambungkan Produksi Desa ke Pasar Besar

Pelatihan yang berlangsung hingga 5 Desember ini diisi pengajar dari Politeknik Negeri Kupang dengan fokus pada tata kelola, administrasi, dan manajemen keuangan koperasi. Namun Gubernur Melki menekankan bahwa koperasi desa tidak boleh berhenti pada penguatan internal saja. Ia harus menjadi simpul dalam jejaring ekonomi yang lebih luas: program One Village One Product (OVOP), One School One Product (OSOP), dan pasar modern daerah NTT Mart.

“Koperasi Merah Putih harus menjadi jembatan antara potensi desa dengan kebutuhan pasar,” kata Gubernur Melki.

Apresiasi Pantas untuk Ernestus Holivil

Ia mencontohkan, ketika produk-produk lokal seperti kopi, kakao, mete, rumput laut, hingga olahan pangan rumah tangga terhubung dengan NTT Mart, rantai nilai baru akan terbentuk. “Kalau pasar terserap baik, perputaran ekonomi daerah bisa melonjak pesat. Belanja ASN Rp100 ribu per bulan saja dapat menggerakkan miliaran rupiah dalam satu kabupaten,” katanya.

Mendorong Sektor Unggulan NTT

Koperasi Merah Putih juga akan bersentuhan dengan berbagai sektor unggulan yang selama ini menopang ekonomi NTT: peternakan sapi, pariwisata, energi terbarukan, jasa logistik desa, hingga layanan kesehatan komunitas. Di titik inilah pentingnya pendamping yang benar-benar memahami ekosistem desa dan memiliki kompetensi pengelolaan.

“Pendamping bukan hanya mencatat dan melapor. Mereka harus menata, menggerakkan, dan memastikan koperasi berjalan transparan, akuntabel, dan profesional,” ujar Gubernur Melki.

Sinergi Perangkat Daerah

Jelang Tahun Berganti, Alex Lumba Menyapa Pemilik Ranmor: Jangan Lewatkan Amnesti PKB

Mendampingi Gubernur, hadir Kepala Dinas Koperasi dan UKM NTT Jusuf Lery Rupidara serta Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Viktor Manek. Keduanya memastikan dukungan penuh untuk keberlanjutan pelatihan dan pendampingan di seluruh kabupaten/kota.

Di akhir arahannya, Gubernur Melki kembali menegaskan misi besar yang sedang dibangun di NTT: “Mari kita kuatkan koperasi desa sebagai rumah ekonomi bersama. Dari desa, kita bangun NTT yang makin berdaya dan sejahtera.”*/Igo/Laurens Leba Tukan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement