MANDALIKA,SELATANINDONESIA.COM – Angin laut Mandalika sore itu membawa kabar baru dari tiga provinsi. Di antara deru mesin sirkuit, tiga gubernur berdiri sejajar, menautkan kembali hubungan lama yang pernah dipisahkan batas administratif.
Di panggung yang sama, Daya Anagata Nusantara (Danantara), badan investasi strategis yang kini menjadi tangan panjang Presiden Prabowo menyatakan kesiapannya menjadi jembatan modal bagi Bali, NTB, dan NTT. “Tiga provinsi ini saya bilang incorporate,” ujar Rohan Hafas, Managing Director Danantara, seperti menandai babak baru di mana tiga nusa itu bersiap melompat bersama menuju 2026.
Peta kerja sama ekonomi di kawasan kepulauan Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) bergerak menuju babak baru. Daya Anagata Nusantara (Danantara), badan pengelola investasi strategis yang dibentuk Presiden Prabowo Subianto, menegaskan dukungan penuh untuk menyokong integrasi ekonomi tiga provinsi tersebut.
Dukungan itu disampaikan Managing Director Holding Operasional Danantara, Rohan Hafas, seusai penandatanganan Nota Kesepahaman Kerja Sama Regional Bali, NTB, dan NTT (KRBNN) di Sirkuit Mandalika, Selasa (25/11/2025). Menurut Rohan, kolaborasi tiga wilayah kepulauan tersebut membuka ruang investasi yang lebih terstruktur dan saling menguatkan.
“Ketiga provinsi ini saya bilang incorporate. Pola kerja sama seperti ini sangat menggembirakan bagi kami,” ujar Rohan. Ia menambahkan, Danantara siap mengawal peluang investasi yang muncul melalui kerja sama ini, baik dari sumber modal asing maupun domestik. “Kalau ada peluang investasi, kami support. Karena itulah tujuan dibentuknya Danantara.”
Kolaborasi Lintas Sektor
Dalam kerja sama tersebut, terdapat tiga fokus utama yang menjadi dasar penyusunan perjanjian kerja sama (PKS), yakni konektivitas atau perhubungan, pariwisata, dan energi baru terbarukan (EBT). Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, mengatakan ketiga area ini dinilai strategis untuk memperkuat keterhubungan kawasan dan memperluas kontribusi ekonomi masing-masing daerah.
“Kami juga akan memberikan ruang bagi tumbuhnya sektor bisnis dan usaha lintas daerah dalam kerangka kerja sama ini,” kata Iqbal, yang juga mantan Duta Besar RI untuk Turki. Ia menegaskan bahwa finalisasi instrumen hukum akan dilakukan dalam pertemuan lanjutan di Labuan Bajo, NTT, pada 22 Desember 2025, sebelum diimplementasikan sepenuhnya pada 2026.
Berpijak pada Sejarah Bersama
Gubernur Bali, I Wayan Koster, menyebut inisiatif kerja sama ini lahir dari ikatan historis ketiga daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang pembentukan daerah tingkat I Bali, NTB, dan NTT. Menurutnya, MoU yang ditandatangani adalah langkah konkret untuk menghidupkan kembali keterhubungan lama yang kini diarahkan untuk pertumbuhan ekonomi modern.
“Hubungan historis ini harus dimanfaatkan untuk kepentingan masa depan. Kolaborasi di sektor pariwisata, perhubungan, EBT, dan perdagangan adalah langkah yang tepat,” ucap Koster. Ia juga menekankan kekompakan tiga gubernur dari partai politik berbeda sebagai sinyal bahwa kepentingan pembangunan berada di atas sekat-sekat politik.
NTT Ingin Bergerak Lebih Cepat
Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, menegaskan bahwa ketiga daerah kini berada dalam satu arus percepatan pembangunan. Ia menyebut kesepakatan regional ini bukan hanya kerja antar-pemerintah provinsi, tetapi terbuka bagi seluruh pemangku kepentingan di daerah, termasuk pelaku usaha, komunitas, dan investor.
“Kerja sama ini akan menguntungkan kami semua. Respons pemerintah pusat sudah kami laporkan dan hasilnya sangat positif,” kata Gubernur Melki. Ia menyebut pertemuan di Labuan Bajo akan menjadi tonggak penting sebelum ketiga daerah “berlari bersama” memasuki 2026.
Momentum untuk Timur Indonesia
Dengan dukungan Danantara, ketiga provinsi kepulauan di ujung timur Indonesia ini berharap konektivitas antarwilayah semakin kuat, pariwisata lebih terintegrasi, dan transisi energi terbarukan berjalan lebih cepat. Pintu investasi juga diyakini akan semakin terbuka melalui mekanisme kerja sama yang terukur dan terarah.
“Untuk membangun wilayah kepulauan, kita harus bergerak bersama,” ujar Gubernur Melki.*/Igo/Laurens Leba Tukan



Komentar