GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Ekonomi Sumba Tengah
Beranda / Berita Hari Ini NTT / Sumba Tengah / Dari Pekarangan ke Kedaulatan Pangan: Paulus Limu dan Gerak Bela Rasa di Wendewa Selatan

Dari Pekarangan ke Kedaulatan Pangan: Paulus Limu dan Gerak Bela Rasa di Wendewa Selatan

Bupati Sumba Tengah, Paulus S.K. Limu meninjau kandang kambing saat acara peluncuran program Pekarangan Pro Oli Mila (PK POM) di halaman rumah milik Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Lukas Woli, di Desa Wendewa Selatan, Kecamatan Mamboro, Kabupaten Sumba Tengah, Senin (27/10/2025) Foto: ProkopimSTeng

Bupati Paulus Limu Luncurkan Pekarangan Pro Oli Mila: Dari Bela Rasa Menjadi Gerak Ekonomi Desa

WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Di halaman rumah sederhana milik Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Lukas Woli, di Desa Wendewa Selatan, Kecamatan Mamboro, Kabupaten Sumba Tengah, langkah kecil menuju kemandirian pangan dimulai. Senin (27/10/2025) pagi, Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu, resmi meluncurkan Pekarangan Pro Oli Mila (PK POM), sebuah program pemberdayaan berbasis rumah tangga yang memadukan semangat bela rasa dan gerak ekonomi rakyat.

Hadir dalam acara itu jajaran staf ahli, kepala perangkat daerah, camat, kepala desa, tokoh agama, dan tokoh masyarakat setempat. Suasana akrab tampak ketika warga bersama pejabat berdiri di sekitar pekarangan yang mulai ditanami sayuran, dipenuhi kolam ikan kecil, dan kandang ternak mini, simbol awal dari gerakan ekonomi rumah tangga desa.

Dalam sambutannya, Lukas Woli menyampaikan terima kasih atas kehadiran Bupati dan berharap agar PK POM menjadi laboratorium pembelajaran bagi warga. “Kami ingin masyarakat belajar mengelola pekarangan agar menjadi sumber pangan dan pendapatan. Pekarangan harus produktif,” ujarnya.

Bupati Paulus menegaskan, gerakan ini bukan sekadar proyek, melainkan wujud komitmen pemerintah daerah untuk menghidupkan semangat kerja, gotong royong, dan kemandirian. “Pekarangan Pro Oli Mila lahir dari bela rasa yang diwujudkan dalam tindakan nyata, didasari ketulusan dan keikhlasan seluruh unsur pemerintah,” kata Bupati Paulus.

Dari Tangan Muda NTT, Tumbuh Kreativitas dan Harapan

Ia menambahkan, pemerintah daerah menargetkan 1.000 penerima manfaat pada tahun 2026, sebagai penyesuaian dari rencana awal akibat efisiensi anggaran dan penurunan dana transfer pusat. Meski begitu, semangat tidak berkurang. “Kita harus mempercepat launching PK POM sebelum tahun 2025 berakhir agar masyarakat segera mendapat manfaat,” ujarnya.

Program ini juga disiapkan untuk menopang keberlanjutan pangan melalui pengadaan 20 ribu ekor bebek, 6 ribu ekor kambing, dan 1 juta ekor benih ikan. Pemerintah berharap perputaran ekonomi desa tumbuh dari pekarangan, menumbuhkan budaya produktif, sekaligus mengurangi angka kemiskinan secara bertahap.

Di akhir acara, Bupati Paulus menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk terus berkarya dalam semangat pelayanan. “Jadikan hidup dan karya kita sebagai persembahan yang hidup bagi kemuliaan Allah,” katanya disambut tepuk tangan para hadirin.

Dari pekarangan di Wendewa Selatan, mimpi besar itu mulai disemai,  dari bela rasa menuju kedaulatan pangan dan kesejahteraan desa.*/ProkopimSTeng/Laurens Leba Tukan

Melki Laka Lena dan Gong Transparansi Pendanaan Pendidikan NTT

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement