GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Internasional Olahraga
Beranda / Olahraga / Etape 4 Tour de EnTeTe: Panorama, Peluh, dan Promosi Pariwisata di Lekukan Tebing Tanahrara

Etape 4 Tour de EnTeTe: Panorama, Peluh, dan Promosi Pariwisata di Lekukan Tebing Tanahrara

Para peserta Tour de EnTeTe ketika di Etape 4 melewati bebukitan Desa Karipi, Kecamatan Matawai Lapawu, Kabupaten Sumba Timur, Minggu (14/9/2025). Foto: Tangkapan Layar Tiktok Frengly Nara

WAINGAPU,SELATANINDONESIA.COM – Matahai Sumba Timur memantul keemasan di punggung bukit Tanahrara, Minggu (14/9/2025). Dari ketinggian Desa Karipi, Kecamatan Matawai Lapawu, deretan pembalap internasional mulai menuruni jalur sabana dengan kayuhan 30–40 kilometer per jam. Di kanan-kiri jalan, masyarakat berjubel, bersorak, sesekali berlari kecil menyambut peloton yang melintas.

Etape keempat Tour de EnTeTe ini memang disebut-sebut sebagai lintasan terindah. Jalan selebar tiga meter yang meliuk di punggung bukit membuka lanskap sabana gersang, ngarai dalam, dan derap kuda Sandelwood yang sesekali tampak menyeberang. Panorama yang kerap memanggil wisatawan mancanegara dan pasangan muda dari Jakarta atau Surabaya untuk mengabadikan momen prewedding, kini menjadi panggung olahraga berkelas dunia.

Para riders tetap kompak dalam peloton, kendati beberapa sempat tertinggal karena masalah teknis. Sekitar pukul 13.00 Wita, rombongan kembali menyatu, lalu melesat kencang menuju Waingapu dengan kecepatan 70–80 kilometer per jam. Hanya 15 menit kemudian, mereka memasuki kota, disambut riuh warga yang sudah berjam-jam menunggu.

Puncak adrenalin pecah di depan Kantor Bupati Sumba Timur. Ariff Danial Bin Noor Roseidi dari Malaysia Pro Cycling (nomor 31) lebih dulu menyentuh garis finis pukul 14.40 Wita, disusul Tynan John Skannon dari Australia dan John Patrick Sarmiento Pagtaluna dari Filipina.

Selain perebutan juara etape, panitia juga menobatkan penguasa klasemen umum (General Classification) dengan jersi kuning: Kenny Cornelist Ernst Nijseen dari Belanda. Louis Buffin dari Perancis merebut jersi hijau (Point Classification), sementara jagoan Nusantara BYC, Muhammad Herlangga, masih perkasa mempertahankan jersi merah Raja Tanjakan. Untuk jersi putih pembalap muda, diraih Syelhan Nurahman. Adapun jersi merah Best Indonesian Rider tetap di tangan Muhammad Raihan Maulidan.

Empat Nyali, Satu Arah: Umbu, Amandio, Danny Ferdito, dan Kingstone Menggeliatkan Indonesia di Arena Drift Dunia

Riuh tepuk tangan dan teriakan penonton pecah ketika nama-nama itu diumumkan. “Balap sepeda ini baru pertama di Sumba tapi langsung kelas internasional,” kata Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali, dalam sambutannya. “Ini bukan sekadar lomba, tapi ajang promosi pariwisata. Sumba Timur beruntung mendapat tiga kali etape—sebagai start, lintasan, dan finish.”

Ucapan serupa datang dari Wakil Bupati Yonathan Hani, yang dalam bahasa Inggris berharap para riders membawa pulang cerita indah tentang Sumba Timur untuk keluarga dan sahabat mereka.

Bagi Kenny, sang pemakai jersi kuning, lintasan hari ini bukan soal kecepatan. “Kami lebih banyak menikmati pemandangan,” ujarnya. Sedangkan Louis Buffin mengaku kemenangannya adalah hasil kerja sama tim.

Etape Tanah Rara–Waingapu ini dilepas langsung oleh Bupati Umbu Lili di hadapan Gubernur NTT, Melki Laka Lena. Bendera start yang dikibaskan menjadi awal perjalanan 105,8 kilometer penuh imaji sabana, ringkik kuda, dan sorak warga.

Besok, para riders kembali menjejak aspal untuk etape 5 Waingapu–Tambolaka sejauh 200 kilometer, sebelum menutup rangkaian Sumba di etape 6 Tambolaka–Waingapu.

Dari Peluh Umat, Berdirilah Rumah Bunda Selalu Menolong di Kambajawa

Dan sore itu, di garis finis Waingapu, sorak-sorai warga berpadu dengan napas tersengal para pembalap. Di balik peluh dan kelelahan, Sumba Timur menulis dirinya dalam peta sport tourism dunia, sebuah catatan bahwa tikungan bukit, sabana keemasan, dan kuda Sandelwood bisa menjelma panggung ekonomi baru.*/Gem/Laurens Leba Tukan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement