GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Internasional Olahraga
Beranda / Olahraga / Dari Panas Trans Timor ke Sejuk Angin Soe: Euforia Warga Sambut Tour de EnTeTe

Dari Panas Trans Timor ke Sejuk Angin Soe: Euforia Warga Sambut Tour de EnTeTe

Para peserta Tour de EnTeTe ketika tiba di Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Jumat (12/9/2025). Foto: Gem

 SOE,SELATANINDONESIA.COM – Dari Kupang hingga Soe, deru roda dan nafas para riders membelah jalanan Trans Timor. Tiga hari penuh, lintasan panjang Timor jadi panggung internasional bagi para pembalap dari 13 negara. Di setiap kota yang dilalui, riuh sorak dan tepuk tangan warga jadi penanda: balap sepeda Tour de EnTeTe telah menjelma festival jalanan.

Di etape pamungkas untuk Timor, Atambua–Soe sejauh 168 kilometer, publik larut dalam pesta olahraga. Louis Buffin dari Prancis berhasil meraih juara dengan catatan waktu empat jam. Rider Belanda, Kenny Cornelis Ernst Nijseen yang sejak awal konsisten menyapu etape 1 dan 2 harus puas di posisi kedua, sementara rekan Buffin, Axel Habert, melengkapi podium.

Nijseen tetap keluar sebagai juara umum dengan total poin 27. Sedangkan Muhamad Syehan Nurahmad mengukuhkan diri sebagai pembalap muda terbaik, Ilham Dzitri Ramahdan membawa pulang gelar pembalap Indonesia terbaik, dan gelar raja tanjakan tak lepas dari genggaman Muhamad Herlangga.

Namun, panggung utama sesungguhnya bukan hanya di garis finis. Sejak bendera start dikibarkan di Mako Brimob Atambua, warga sudah menyesaki kiri-kanan jalan. Anak-anak berlari mengikuti rombongan, remaja putri hingga ibu-ibu sibuk meneriakkan kata yang sama: “Da… bule, da… bule! Nanti datang lagi e.” Mereka kagum bukan main, membayangkan betapa kaki para pembalap seakan terbuat dari baja, sanggup melibas satu pulau hanya dengan sepeda.

Euforia itu terus bergelora hingga Soe. Di halaman Kantor Bupati Timor Tengah Selatan, para rider disambut bak pahlawan. Bupati Eduard Markus Lioe bersama jajaran Forkopimda dan pejabat Pemprov NTT memberi penghormatan. Eduard menyebut Tour de EnTeTe sebagai “langkah awal menuju keberlanjutan.”

Empat Nyali, Satu Arah: Umbu, Amandio, Danny Ferdito, dan Kingstone Menggeliatkan Indonesia di Arena Drift Dunia

Dari panggung penyambutan di Atambua hingga Soe, satu nama tak luput dari sorotan: Jannes Eudes Wawa. Putra Maumere ini diperkenalkan langsung oleh Bupati Belu, Wilibordus Lay, sebagai otak di balik event internasional ini. “Dia sederhana, tapi bisa membuat hal besar untuk NTT,” kata Eduard, menguatkan tepuk tangan penonton.

Dan sore itu, saat matahari Soe perlahan turun di balik bukit, keriuhan balap sepeda berbaur dengan kesejukan angin pegunungan. Tour de EnTeTe tak lagi sekadar lomba, melainkan semacam narasi baru tentang mimpi orang NTT: bahwa dari jalan Trans Timor yang berliku, mereka bisa menghadirkan dunia datang, menyaksikan, dan jatuh cinta.*/Gem/Laurens Leba Tukan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement