GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Ekonomi Olahraga
Beranda / Olahraga / Bank NTT di Balik Pedal Tour de EnTeTe 2025

Bank NTT di Balik Pedal Tour de EnTeTe 2025

Plt Dirut Bank NTT, Yohanis Landu Praing

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Keringat pembalap dari berbagai negara akan jatuh di jalanan berkelok dan berbukit Nusa Tenggara Timur pada 10–21 September mendatang. Di balik deru sepeda dan riuh penonton, Bank NTT ikut mengayuh: menopang penyelenggaraan Tour de EnTeTe 2025 bukan hanya sebagai sponsor, melainkan motor penggerak UMKM dan ekonomi rakyat kecil.

Plt. Direktur Utama Bank NTT, Yohanis Landu Praing, menegaskan komitmen itu. “Kita harus selaraskan program Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat, Kabupaten, dan Kota dengan visi Bank NTT,” katanya di Kupang, usai menggelar FGD bersama pentahelix dengan topik, ”Sinergitas Aktor Pentahelix dalam Peningkatan Inklusi Keuangan di Kawasan Timor-Barat NTT”, Selasa (2/9/2025).

Dukungan bank pelat merah daerah itu, menurut Landu Praing, akan hadir dalam rupa sistem pembayaran digital, kontribusi finansial, hingga mobilisasi UMKM lokal di sepanjang jalur balapan. Ia tak merinci besaran dana maupun teknis dukungan, tetapi menekankan satu hal: asas kebermanfaatan. “Manfaatnya jelas, bagaimana UMKM kita terangkat, bagaimana pariwisata NTT makin dikenal luas,” ucapnya.

Tour de EnTeTe 2025 diproyeksikan menghadirkan ratusan pembalap dari dalam dan luar negeri. Bagi Bank NTT, arus wisatawan dan penonton adalah peluang emas: kios kopi kecil di Ende, tenun ikat di Soe, hingga rumah makan sederhana di Sumba akan ikut disorot kamera media internasional. “UMKM-UMKM yang selama ini menjadi fokus Bank NTT akan terdampak positif. Pada akhirnya, itu bermuara pada peningkatan PAD NTT,” ujar Landu Praing.

Di tengah gempuran bank nasional dan fintech, strategi Bank NTT menempel di ajang olahraga internasional bisa dibaca sebagai langkah cerdas. Risiko tentu ada, mulai dari efektivitas branding hingga kesiapan sistem pembayaran lintas daerah. Namun, jika eksekusi mulus, Tour de EnTeTe bisa menjadi panggung diplomasi ekonomi baru: mempertemukan sport tourism, UMKM, dan perbankan lokal dalam satu lintasan balap.*/Bosco/Laurens Leba Tukan

Lipa Songke di Zaman Digital: Antara Adat, Pasar, dan Gengsi

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement