GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Ekonomi
Beranda / Ekonomi / Pemuda Katolik NTT Didorong Mandiri: Dari Mimbar Rakerda ke Aksi Ekonomi Kreatif

Pemuda Katolik NTT Didorong Mandiri: Dari Mimbar Rakerda ke Aksi Ekonomi Kreatif

Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma usai membuka Rakerda Pemuda Katolik Komda NTT, Kamis (21/8/2025). Foto: Beny

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Suasana pada Kamis (21/8/2025) sore di Ballroom Sahid T-More Hotel Kupang dipenuhi derap langkah dan semangat anak muda berbalut kemeja organisasi. Spanduk bertuliskan tema Rakerda, “Optimalisasi Organisasi Berbasis Potensi Kader Menuju Kemandirian”, membentang lebar di dinding. Di panggung, Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma berdiri memberi sambutan yang tak sekadar basa-basi.

“Bayangkan jika di setiap kabupaten/kota ada satu saja usaha produktif yang dikelola kader Pemuda Katolik berbasis potensi lokal. Organisasi ini bisa jadi motor penggerak ekonomi NTT,” katanya lantang.

Wagub Johni datang bukan hanya memberi restu. Ia membawa pesan politik dan ekonomi: Pemuda Katolik jangan puas hanya dengan retorika iman dan kebangsaan, tapi juga berani masuk ke ruang-ruang usaha. Pemerintahannya bersama Gubernur Emanuel Melkiades Laka Lena, kata Wagub Johni, sudah menyiapkan jalan: dari NTT Mart, Dapur Flobamorata, hingga Gerakan Beli NTT. “Kami ingin memastikan produk lokal bukan hanya tumbuh secara kualitas, tapi juga mampu bersaing di pasar modern,” ujarnya.

Pesan Wagub Johni berpadu dengan nada optimistis Ketua Umum Pemuda Katolik Indonesia, Stefanus Asat Gusma. Ia menyebut NTT sebagai “Etalase Politik Kristiani” yang strategis secara nasional. “Kekuatan kita adalah kolaborasi,” ujarnya, sembari menekankan perlunya mengklaster potensi kader: politisi, ASN, jurnalis, hingga wirausaha.

Di kursi hadirin, Yuven Tukung, Ketua Pemuda Katolik Komda NTT, menegaskan Rakerda kali ini bukan sekadar rutinitas. “Ini momentum untuk menjahit semangat perjuangan, membangun konsistensi, dan menunjukkan bahwa Pemuda Katolik hadir bersama pemerintah, Gereja, dan masyarakat,” katanya.

Dari Peluh Umat, Berdirilah Rumah Bunda Selalu Menolong di Kambajawa

Klemens Ola, Ketua Panitia, bahkan menekankan pertemuan ini sebagai ruang evaluasi dan perencanaan strategis. Ia mengingatkan bahwa tanggung jawab Pemuda Katolik bukan hanya ke dalam gereja, tetapi juga ke bangsa dan negara.

Dua hari ke depan, agenda Rakerda akan dipadati misa pembukaan, seminar, dan sidang-sidang komisi. Dari meja-meja kerja itulah diharapkan lahir peta jalan baru gerakan Pemuda Katolik NTT: tidak berhenti pada dokumen, tapi berwujud aksi nyata.

Apalagi, seperti dipesankan Wagub Johni, kemandirian kader hanya bisa diraih lewat keberanian. “Keberanian menciptakan lapangan kerja, menggerakkan usaha kreatif, dan memperkuat ekonomi lokal,” katanya. Di tengah sorak tepuk tangan peserta, semangat itu seolah menemukan rumahnya.*/Fara Therik/Laurens Leba Tukan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement