Pascabencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, pemerintah pusat dan daerah memperkuat koordinasi. Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena menekankan pentingnya percepatan pemulihan sekolah, puskesmas, hingga sumber penghidupan baru bagi warga terdampak.
JAKARTA,SELATANINDONESIA.COM – Di sebuah ruang rapat di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kamis (21/8/2025) siang itu, suasana terasa serius. Para pejabat dari lintas kementerian hadir, membicarakan nasib ribuan warga yang terdampak letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur. Rapat Tingkat Menteri (RTM) ini dipimpin langsung Menko PMK Pratikno, dengan agenda utama mempercepat penanganan pascabencana dan pembahasan Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (R3P).
Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, ikut serta bersama bupati Flores Timur, Anton Doni Dihen. Ia membuka keterangannya dengan ungkapan terima kasih. “Ini rapat kedua yang kami ikuti bersama para bupati untuk membahas konsolidasi berbagai program penanganan dampak erupsi Gunung Lewotobi, yang paling dirasakan terutama di Flores Timur dan Sikka,” ujar Gubernur Melki.
Dalam rapat itu, Gubernur Melki mengapresiasi dukungan kuat dari pemerintah pusat, terutama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Sosial. Menurutnya, berbagai langkah darurat hingga pemulihan berjalan cukup baik. Namun ia mengingatkan, proses pemulihan tidak hanya soal menyalurkan bantuan, tapi juga memastikan layanan dasar kembali berfungsi.
“Kami meminta Kemendikdasmen untuk mempercepat pembangunan sekolah-sekolah yang rusak dan Kemenkes untuk membangun kembali puskesmas di perbatasan Sikka dan Flores Timur,” kata Gubernur.
Selain infrastruktur pendidikan dan kesehatan, pemerintah provinsi juga menyoroti kebutuhan ekonomi jangka panjang. Melki menyebut, pihaknya bersama berbagai pihak mulai menyiapkan sumber pendapatan baru bagi pengungsi. Langkah itu penting agar warga yang kehilangan lahan, rumah, maupun mata pencaharian tidak hanya bergantung pada bantuan.
Sejak erupsi Lewotobi Laki-laki awal tahun ini, ribuan jiwa masih terdampak. Meski aktivitas gunung api mulai mereda, bayang-bayang bencana belum sepenuhnya hilang. Koordinasi pusat dan daerah menjadi krusial, tak hanya dalam fase tanggap darurat, tetapi juga dalam menjamin keberlanjutan hidup masyarakat.
RTM yang dipimpin Menko PMK menjadi forum untuk menjembatani berbagai kepentingan: dari pembangunan kembali sekolah, pemulihan fasilitas kesehatan, hingga strategi pemberdayaan ekonomi. Di ujung rapat, komitmen yang sama mengemuka: pemulihan Flores Timur dan sekitarnya tidak boleh ditunda.*/Igo/Laurens Leba Tukan
Komentar