GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Gubernur NTT
Beranda / Gubernur NTT / Generasi Merah Putih: Pesan Gubernur Melki, Ketua TP PKK, dan Wagub Johni untuk Paskibraka NTT

Generasi Merah Putih: Pesan Gubernur Melki, Ketua TP PKK, dan Wagub Johni untuk Paskibraka NTT

Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena dan Wagub Johni Asadoma serta Ketua Tim Penggerak PKK NTT, Ny. Asty Laka Lena ketika memberikan pesan mendalam bagi Paskibraka Provinsi NTT 2025 di Suka Ramai Resto, Senin (18/7/2025). Foto: Ocep

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Di sebuah resto sederhana bernama Suka Ramai di Kupang, Senin pagi, (18/9/2025), deretan meja penuh oleh wajah-wajah muda berseragam putih-putih. Mereka adalah anggota Paskibraka NTT 2025, putra-putri pilihan yang sehari sebelumnya berdiri gagah di alun-alun upacara peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia. Masih terasa sisa kebanggaan dan getaran emosional dari momen ketika Sang Merah Putih berkibar di langit Flobamorata.

Hari itu, kebanggaan itu dipertegas dengan pertemuan akrab bersama Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena, Wakil Gubernur Johni Asadoma, dan Ketua TP PKK Asti Laka Lena serta Plt. Dirut Bank NTT, Yohanis Landu Praing. Mereka datang tidak hanya untuk memberi selamat, tetapi juga menitipkan pesan: tugas pengibaran bendera boleh selesai, tetapi peran sebagai agen perubahan baru saja dimulai.

Pesan Seorang Gubernur

Dengan suara tenang namun tegas, Gubernur Melki Laka Lena membuka pertemuan. Ia mengucapkan rasa bangga atas sukses anak-anak Paskibraka menunaikan tugas negara. Ada kisah kecil yang ia sorot: seorang anggota barisan hampir jatuh di depan, tapi segera bangkit. “Setiap tugas besar pasti ada tantangan,” kata Gubernur Melki. “Itu pembelajaran. Ke depan, panitia, dan pamong harus memperbaiki agar lebih baik lagi.”

Tak berhenti di situ, Gubernur Melki menekankan pentingnya konsistensi. “Kalian sudah menjalankan tugas pertama dengan baik. Lanjutkan semangat itu di sekolah masing-masing. Jadilah teladan dalam disiplin, prestasi, dan ikut terlibat mencegah kekerasan terhadap perempuan serta anak. Itu penting, karena kalian adalah wajah masa depan NTT.”

Dari Peluh Umat, Berdirilah Rumah Bunda Selalu Menolong di Kambajawa

Sebagai bentuk apresiasi, Bank NTT menyerahkan tabungan Rp1 juta untuk tiap anggota Paskibraka. Bagi Gubernur Melki, apresiasi itu bukan semata hadiah, melainkan simbol literasi finansial sejak dini. “Ayo rajin menabung, siapkan masa depan. Ayo Bangun NTT!” ujarnya.

Wejangan Sang Petinju

Jika Melki berbicara dengan nada kebapakan, Wakil Gubernur Johni Asadoma menuturkan kisah hidupnya sebagai inspirasi. Mantan petinju nasional ini mengisahkan bagaimana ia meraih medali emas pertama bagi NTT di SEA Games 1983.

“Kesuksesan tidak datang instan,” ujarnya. “Saya dulu berlatih sehari tiga kali. Teman-teman lain seminggu tiga kali. Bedanya ada di disiplin.” Pesan Johni sederhana namun mengena: kerja keras, kerja cerdas, kerja sama, dan doa. “Jangan lupa doa orang tua. Itu yang membawa kita sampai ke puncak.”

Ia juga mengingatkan agar generasi muda NTT tidak terjebak dalam teknologi. “Atur waktumu. Belajar, bantu orang tua, dan bangun karakter. Jangan jadi budak gawai,” katanya, disambut anggukan para paskibraka.

Prestasi Gemilang Bank NTT di Panggung Nasional, Raih Nominasi Financial Literacy Award OJK 2025

Sentuhan Seorang Ibu

Asti Laka Lena, Ketua TP PKK sekaligus istri gubernur, memberi sentuhan berbeda. Dengan nada keibuan, ia menegaskan bahwa paskibraka bukan hanya simbol upacara, melainkan komunitas persahabatan yang harus terus dipelihara.

“Kalian adalah aset NTT masa depan. Jangan berhenti setelah purna tugas. Tetaplah aktif, jaga jejaring, karena itu akan berguna bagi masa depan,” ujar Asti. Ia menekankan agar para anggota paskibraka menjadi duta anti-kekerasan. “Jangan jadi pelaku, jangan pula jadi korban. Mari bersama melawan stunting, kemiskinan ekstrem, dan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Kalian bisa menjadi agen perubahan.”

Asti juga mendorong keterlibatan mereka di forum anak NTT atau program kepemudaan lainnya. “Teruslah produktif. Jangan biarkan semangat ini mati setelah bendera diturunkan.”

Apresiasi dan Harapan

Sutra dari Tapal Batas: Kolaborasi Dekranasda Belu dan Bank NTT Menjadi Anyaman Harapan

Plt Dirut Bank NTT, Yohanis Landu Praing, hadir dengan hadiah tabungan. “Paskibraka bukan sekadar soal mengibarkan bendera, tapi juga menjaga harga diri bangsa,” katanya. Apresiasi finansial itu menjadi simbol harapan agar generasi muda NTT mulai melek literasi keuangan.

Sementara itu, Plt Kaban Kesbangpol Regina Maria Manbait yang akan segera memasuki masa purna tugas, menyampaikan rencana pembentukan wadah alumni Paskibraka sebagai Duta Pancasila. “Kami ingin semangat merah putih ini tidak berhenti di satu generasi,” katanya haru.

Generasi Merah Putih

Acara ditutup dengan dialog. Para anggota paskibraka berbagi cerita perjuangan mereka, sementara pelatih dan tim medis menuturkan kisah di balik suksesnya upacara.

Namun lebih dari sekadar temu ramah, siang itu terasa seperti pengukuhan baru. Bahwa anak-anak muda itu kini memanggul beban simbolik: mereka bukan lagi sekadar pengibar bendera, melainkan generasi penerus yang dipanggil untuk melawan stunting, menghapus kekerasan, dan menyiapkan peradaban baru NTT.

Di tangan mereka, pesan Melki, Asti, dan Johni menemukan gaungnya. Generasi Merah Putih ini kini berdiri sebagai wajah masa depan Flobamorata yang tangguh, disiplin, dan berani berubah.*/Ocep/Laurens Leba Tukan

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement