Sehari Bersama Paulus Henuk Menyulam Pelayanan, Pengawasan, dan Merawat Pesona Rote
BA’A,SELATANINDONESIA.COM – Pagi itu, Rabu (13/8/2025), sinar matahari menembus kaca jendela Kantor Bupati Rote Ndao, memantulkan kilau laut dari kejauhan. Paulus Henuk, Bupati Rote Ndao, memulai hari dengan senyum dan jabatan tangan hangat untuk para dokter praktek dari Kementerian Kesehatan. Selama setahun terakhir, mereka telah mengabdi di pulau paling selatan Indonesia, membawa ilmu dan empati ke desa-desa yang seringkali harus ditempuh berjam-jam dengan perahu atau sepeda motor di jalan tanah. “Terima kasih sudah memberi hati dan pikiran untuk Rote,” kata Paulus, matanya berbinar.
Tak lama kemudian, kursi rapat diisi oleh tamu berikutnya: tim dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Agenda mereka bukan perkara kecil, koordinasi rencana konstruksi K-SIGN dan penandatanganan PKS. Paulus berharap proses ini melaju tanpa hambatan, membawa manfaat langsung bagi nelayan, pedagang, dan penumpang yang menggantungkan hidup pada lalu lintas laut.
Siang hari, denyut pemerintahan desa menjadi sorotan. Paulus duduk bersama Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan seluruh camat se-Rote Ndao. Nada suaranya tegas namun tanpa meninggalkan kelembutan. “Setiap rupiah anggaran desa harus kembali ke rakyat, bukan menguap di tengah jalan,” ujarnya. Diskusi mengalir dari soal pengendalian anggaran hingga pengawasan kinerja, memastikan roda pemerintahan desa tetap di jalur.
Usai rapat, ia beranjak ke rumah dinas Kejaksaan Negeri. Bersama Dandim, Paulus bersilaturahmi ke Kajari Rote. Obrolan tentang koordinasi antar-instansi berlangsung cair, membentuk simpul kerja sama yang diharapkan memperkuat penegakan hukum dan stabilitas daerah.
Malam menjemput Rote dengan gemerlap cahaya di Festival Rote Malole. Paulus datang bersama Wakil Bupati Apremoi D. Dethan, Forkopimda, dan jajaran Pemkab. Irjen Pol Krisnadi, Staf Khusus Menteri Bidang Pengamanan Destinasi dan Pengawasan Kemenparekraf, membuka acara mewakili Menteri Pariwisata. Panggung dihiasi penari dengan kain tenun ikat, diiringi petikan sasando yang melengking lembut. Sorak penonton pecah saat Rote menerima Piagam Kharisma Event Nusantara, sebuah pengakuan nasional bahwa “Rote is the Wonder Island” bukan sekadar slogan.
Bagi Paulus Henuk, hari itu adalah potret utuh kepemimpinan: pagi diwarnai pengabdian kesehatan, siang membenahi tata kelola desa, sore merajut sinergi hukum, dan malam menari di panggung budaya. “Soda Molek,” ucapnya di penghujung acara. Beta bangga jadi anak Rote.*/Laurens Leba Tukan
Komentar