Kolaborasi TNI AL, Alumni Taruna Nusantara, dan Gubernur NTT membuka harapan baru bagi warga lereng gunung Ile Boleng Adonara yang selama ini hidup dalam krisis air.
KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Sore itu, Kamis, (3/7/2025), suasana di ruang kerja Gubernur Nusa Tenggara Timur di Gedung Sasando, lebih ramai dari biasanya. Sejumlah pria berseragam Angkatan Laut berdiri berdampingan dengan para profesional sipil: dokter, guru, perencana, dan birokrat. Di antara mereka, Laksamana Pertama TNI Irwan S.P. Siagian, Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) VII Kupang, tampak berdiskusi hangat dengan Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena.
Audiensi itu bukan sekadar silaturahmi. Mereka membicarakan satu hal krusia. air. Tepatnya, bagaimana mengalirkan air bersih ke Kecamatan Ile Boleng, wilayah tandus di kaki Gunung Ile Boleng, Adonara, Kabupaten Flores Timur, yang selama ini hidup dalam krisis berkepanjangan.
“Warga sudah terlalu lama bergantung pada sumber air yang tercemar sulfur dan kapur. Kita tidak bisa terus membiarkan itu,” ujar Laksamana Irwan, tegas.
Krisis air bersih di Ile Boleng bukan cerita baru. Di sepuluh desa yang tersebar di lereng gunung vulkanik itu, air bersih adalah kemewahan. Pipa distribusi lama rusak termakan usia. Sumber mata air yang tersisa berada jauh di pegunungan, dan aksesnya sangat terbatas. Dalam banyak kasus, warga mesti berjalan kaki menempuh jarak hingga 5 kilometer hanya untuk membawa seember air.
Di tengah kesulitan itu, datanglah inisiatif kolaboratif dari Yayasan Tunas Bakti Nusantara (YTBN), organisasi yang digawangi para alumni Taruna Nusantara dari berbagai angkatan. Dengan menggandeng TNI AL dan Pemerintah Provinsi NTT, mereka berkomitmen membangun jaringan perpipaan baru sepanjang 6,2 kilometer untuk mengalirkan air dari pegunungan ke desa-desa terpencil di Ile Boleng.
“Kami ingin program ini bukan hanya soal air, tapi soal hidup yang lebih sehat dan produktif,” ujar dr. Teguh, spesialis bedah dari RS Siloam Kupang yang ikut dalam rombongan YTBN.
Tak tanggung-tanggung, TNI AL menyanggupi pengangkutan seluruh material pipa dari Surabaya ke Adonara menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI). Pengangkutan dijadwalkan tiba di awal Juli ini, tepat ketika musim kering mulai menggigit. “Ini misi kemanusiaan. Kami siap bantu sampai selesai,” kata Danlantamal VII.
Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena menyambut program ini dengan antusias. Menurutnya, kerja kolaboratif seperti inilah yang dibutuhkan masyarakat. “Ini bukan soal proyek besar atau kecil, tapi soal menjawab kebutuhan paling dasar manusia, air. Warga Ile Boleng butuh solusi, bukan janji,” ujarnya.
Gubernur Melki menjanjikan dukungan penuh dari Dinas PUPR NTT untuk desain teknis, bantuan pipa tambahan, serta koordinasi lintas dinas agar proyek berjalan cepat dan tepat sasaran. Dalam audiensi itu hadir pula kepala dinas dari berbagai sektor: pendidikan, pertanian, kelautan, koperasi, hingga perencanaan pembangunan.
YTBN sendiri tak ingin berhenti di urusan air. Menurut mereka, keberadaan infrastruktur air bersih adalah fondasi awal untuk membangun sektor lainnya. Dalam waktu dekat, mereka juga akan menyasar program kesehatan dan pendidikan untuk masyarakat di wilayah tersebut.
“Air bersih bisa mengubah segalanya. Dengan air, anak bisa belajar, ibu bisa memasak makanan sehat, petani bisa menanam sayur, dan ternak bisa berkembang,” ujar Letkol Laut (P) Hastaria, Dansatrol Lantamal VII yang menjadi penghubung teknis dalam proyek ini.
Proyek ini menjadi salah satu contoh konkret gotong royong lintas sektor menghubungkan militer, birokrasi, komunitas alumni, dan warga sipil. Gubernur Melki berharap semangat serupa bisa direplikasi di daerah-daerah lain di NTT yang menghadapi masalah serupa. “Birokrasi saja tidak cukup. Harus ada gerakan bersama dari masyarakat sipil dan TNI seperti ini,” katanya.
Di kaki Gunung Ile Boleng, kabar baik itu mulai menyebar. Warga yang biasanya bergelut dengan ember kosong kini menanti dengan harap. Sebuah kapal perang membawa pipa, dan bersamanya mengalir harapan.*/Oan Wutun/Laurens Leba Tukan
Komentar