WAIKABUBAK,SELATANINDONESIA.COM – Langit pagi di Lapangan Upacara Polres Sumba Barat tampak cerah, seolah memberi restu atas langkah panjang yang segera berbuah, berdirinya Polres Sumba Tengah. Di barisan kehormatan, tampak Bupati Sumba Tengah, Drs. Paulus S. K. Limu, dan Wakil Bupati, M. Umbu Djoka, berdiri tegak memberi hormat saat bendera merah putih dikibarkan, menandai pembukaan Upacara Peringatan Hari Bhayangkara ke-79.
Didampingi para pejabat lingkup Pemkab Sumba Tengah, keduanya hadir bukan sekadar memenuhi undangan, tetapi menunjukkan komitmen penuh dalam mendukung transformasi institusi kepolisian di wilayah mereka. Momentum ini bukan semata seremoni tahunan, melainkan pertanda babak baru, Sumba Tengah tak lama lagi akan memiliki Polres sendiri.
Dalam sambutannya, Kapolres Sumba Barat, AKBP Hendra Dorizen, tak hanya menyampaikan rasa syukur atas dukungan masyarakat dan pemerintah daerah, tapi juga memberi kabar penting: “Paling lambat Januari 2026, Polres Sumba Tengah akan resmi berdiri,” ujarnya disambut tepuk tangan para undangan.
Sebagai daerah otonom hasil pemekaran, Sumba Tengah selama ini bergantung pada Polres Sumba Barat dalam urusan keamanan dan penegakan hukum. Pendirian Polres Sumba Tengah, menurut Bupati Paulus, adalah jawaban atas kebutuhan pelayanan yang cepat, profesional, dan berpihak pada masyarakat.
“Tema ‘Polri untuk Masyarakat’ sangat menyentuh kami. Polri bukan hanya alat negara, tetapi bagian dari denyut kehidupan masyarakat sehari-hari,” kata Bupati Paulus dalam sambutannya.
Ia menegaskan, Pemkab Sumba Tengah telah menyiapkan proses balik nama sertifikat lahan untuk pembangunan Mapolres, serta rumah jabatan Kapolres dan Wakapolres. “Kami ingin seluruh proses berjalan cepat dan tepat waktu. Semakin cepat berdiri, semakin cepat pula masyarakat kami menikmati pelayanan yang lebih optimal,” ujarnya.
Tak hanya seremonial, peringatan HUT Bhayangkara tahun ini juga diwarnai tindakan nyata, pemusnahan 3 ton minuman keras ilegal hasil operasi sebulan terakhir, serta 60 kendaraan berknalpot brong yang kerap meresahkan warga. Sebuah bukti nyata kerja Polri untuk ketertiban publik.
Acara dilanjutkan dengan syukuran dan ramah tamah. Di sana, penghargaan diberikan kepada anggota Polri yang menunjukkan dedikasi, disiplin, dan integritas tinggi, disusul pemberian tali asih kepada para purnawirawan.
Hari itu, Bhayangkara hadir bukan hanya dalam barisan seragam, tetapi dalam rasa hormat dan harapan warga Sumba Tengah. Dan Bupati Paulus serta Wakilnya berdiri di barisan terdepan untuk memastikan, harapan itu tidak tinggal menjadi janji.*/ProkopimSTeng/Laurens Leba Tukan



Komentar