Gubernur NTT mendorong pendidikan yang membumi antara ruang kelas, kebun, dan cita-cita sekolah kedinasan.
BORONG,SELATANINDONESIA.COM – Pagi Jumat, 11 April 2025, SMKN 1 Borong berubah menjadi panggung sebuah terobosan. Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, hadir membawa visi besar. Pendidikan menengah yang menyatu dengan realitas lokal.
“Anak-anak SMA/SMK harus akrab dengan sawah, laut, dan kebun. Kalau tidak, mereka tidak akan kenal potensi daerahnya,” ujar Gubernur Melki di hadapan para kepala sekolah dan pengawas se-Manggarai Timur. Baginya, pendidikan tidak cukup hanya di ruang kelas. Ia harus menyentuh tanah, berdialog dengan alam, dan menjawab kebutuhan masyarakat.
Kehadirannya disambut upacara adat dan karya inovatif: sebuah mobil listrik rakitan guru dan siswa SMKN 1 Borong, simbol bahwa inovasi bisa lahir dari daerah terpencil.
Didampingi Bupati Manggarai Timur, Andreas Agas, serta jajaran Forkopimda dan OPD NTT, Gubernur Melki juga menyerahkan bantuan besar: Rp11,2 miliar untuk sektor pertanian dan Rp3,3 miliar dari DAK/DAU Spesifik Grant untuk penguatan pendidikan menengah di Manggarai Timur.
Tak hanya soal praktik agraris dan maritim, Gubernur juga menekankan pentingnya pendampingan intensif bagi siswa kelas 3 agar bisa menembus sekolah kedinasan dan PTN. “Tidak ada anak yang bodoh. Yang ada hanyalah cara mendidik yang belum tepat,” tegasnya.

Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena ketika menggelar pertemuan dengan para kepala sekolah dan pengawas SMA/SMK/SLB se-Manggarai Timur, Jumat (11/4/2025). Foto: Aven
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Ambrosius Kodo, menyebut gagasan Gubernur sebagai transformasi pendidikan akar rumput. “Kami sedang merumuskan kurikulum kontekstual yang memadukan praktik lapangan dan materi ajar. Pendidikan harus menyatu dengan hidup siswa,” ujarnya.
Sebagai langkah konkret, Dinas akan membentuk tim pendamping sekolah kedinasan di setiap kabupaten. “Anak NTT juga layak bersaing di level nasional,” tambah Ambrosius.
Rencana pembangunan bengkel oleh Astra di SMKN 1 Borong turut diapresiasi sebagai bagian dari strategi link and match antara SMK dan dunia industri.
Di Borong, pendidikan hari itu tidak sekadar diajarkan. Ia digarap, dicangkul, ditanamkan. Dan seperti ladang yang dipelihara dengan kasih, ia diharap akan menumbuhkan generasi muda yang cerdas, peduli, dan berdaya bangun daerahnya.*/)aven/llt
Komentar