Kapolres Ngada Tersandung Skandal Narkoba dan Asusila, DPR RI Umbu Rudi Kabunang: Hukum Harus Ditegakkan

235
Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga dan Anggota Komisi XIII dari Fraksi Partai Golkar Dapil NTT 2, Dr. Umbu Rudi Kabunang di Gedung DPRD NTT, Senin (3/3/2025). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Penangkapan Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja, oleh Divisi Propam Mabes Polri menggegerkan publik. Perwira menengah kepolisian ini tersandung kasus dugaan penyalahgunaan narkoba dan perbuatan asusila, mencoreng nama institusi yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam penegakan hukum.

Hasil Tes Mengejutkan: Kapolres Positif Sabu!

Setelah diamankan sejak 20 Februari 2025, pemeriksaan yang dilakukan Mabes Polri mengungkap fakta mengejutkan: AKBP Fajar dinyatakan positif mengonsumsi sabu. Informasi ini langsung dikonfirmasi oleh pihak Bareskrim Polri, yang menegaskan bahwa apabila terbukti bersalah, perwira polisi ini akan dipecat dengan tidak hormat.

DPR RI: “Tak Ada Ampun, Hukum Harus Ditegakkan!”

Anggota Komisi XIII DPR RI Dapil NTT 2, Dr. Umbu Rudi Kabunang menyambut baik tindakan tegas Mabes Polri. Menurutnya, penangkapan ini adalah bukti bahwa kepolisian tidak bermain mata dalam menegakkan hukum, meski yang terjerat adalah pejabat tinggi di internal mereka sendiri.

“Tidak ada tebang pilih! Siapa pun yang melanggar hukum harus ditindak tanpa pandang bulu. Publik harus ikut mengawasi agar kasus ini ditangani secara transparan,” ujar politikus Golkar tersebut.

Menurut Umbu Rudi Kabunang, tTindakan cepat Mabes Polri adalah langkah profesional dari pimpinan dan memberi isyarat, tidak ada pengecualian dalam penegakan hukum.

“Jadi tidak ada yang tebang pilih. Siapapun yang berbuat apa, dalam dugaan tindak pidana atau lain-lain, jika melanggar hukum harus ditindak. Hukum harus ditegakkan,” kata politikus Golkar itu, Selasa (4/2025) kepada wartawan di Kupang.

Rudi Kabunang mengatakan, persoalan yang menjerat Kapolres Ngada, dia mendorong agar pimpinan Polri untuk mengambil langkah lebih jauh, bila terbukti yang bersangkutan salah. “Siapapun sama di depan hukum, tidak ada tebang pilih,” tambah Rudi.

Dia meminta publik agar turut mengawasi penanganan masalah itu di Mabes Polri. Sebab, kata dia, institusi seperti Kepolisian kini lebih terbuka dengan publik.

Umbu Rudi Kabunang menyebut, masalah ini akan terbuka ketika pemeriksaan itu sudah rampung. Termasuk keterangan dari para saksi untuk mendapat duduk perkaranya. “Nanti ada keterangan saksi, bukti bisa mengungkap peristiwa hukum itu,” kata Rudi.

Diberitakan sebelumnya, Kapolres Ngada, NTT AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja diamankan Divisi Propam Mabes Polri sejak Kamis (20/2/2025) lalu.

Hingga kini Fajar Lukman tengah menjalani pemeriksaan. Belum ada informasi mengenai kasus yang menjerat Fajar Lukman. Belakangan, informasi beredar adalah pornografi hingga penyalahgunaan narkoba.

Kapolda NTT, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, Senin (3/3/2025) mengatakan, Fajar Lukman diamankan dan sudah dibawa ke Mabes Polri. “Saya tidak mengerti, tapi itu Mabes Polri yang mengamankan. Nanti biar Mabes Polri yang tahu kasusnya, saya juga tidak tahu,” kata Daniel Silitonga di Kantor DPRD NTT, Senin sore.

Dia mengatakan, tidak mengetahui duduk perkara pengamanan Fajar Lukman. Mabes Polri hanya menyampaikan tembusan ke dirinya, bahwa telah mengamankan seseorang anggota Kepolisian.

“Saya hanya diberi tembusan dengan nama ini, ini. Penjelasan berikutnya nanti dari Mabes Polri,” kata Daniel Silitonga.

Sejak diamankan lebih dari sepekan itu, Daniel Silitonga tidak mendapat informasi apapun tentang pengamanan Fajar Lukman selaku Kepala Polisi di Resor Ngada. Ia sendiri mengaku pengamanan Fajar Lukman memang tidak ada koordinasi apapun.

“Karena mungkin infonya rahasia takutnya terbongkar apa-apa kan, jadi Mabes Polri langsung turun. Itu (dugaan kasus narkoba) saya belum, nanti Mabes Polri yang punya kewenangan,” kata dia.

Kemungkinan, kata dia, Propam Polda NTT akan melakukan pemeriksaan terhadap seluruh anggota Kepolisian di NTT, bercermin dari kejadian ini.

Daniel Silitonga meminta anggota Kepolisian di NTT agar melaksanakan tugas dan melayani masyarakat dengan baik. Masyarakat harus mendapatkan pelayanan terbaik. Dia meminta persoalan ini diserahkan ke pihak yang memiliki tugas.

“Kami bersyukur kalau ini dilakukan dengan baik. Tidak pandang bulu meski jabatannya tinggi, bapak Kapolri tidak memandang bulu untuk melakukan tindakan tegas terhadap anggota yang melakukan pelanggaran. Tindak tegas, iya (sampai ke pemecatan) sudah kita lakukan berkali-kali,” ujarnya.*/)llt

Center Align Buttons in Bootstrap