KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Memasuki hari kedua masa kampanye, Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena dan Johni Asadoma memilih untuk mendengar aspirasi pemuda NTT. Melki Laka Lena meggelar diskusi bersama puluhan pemuda NTT dari 22 Kabupaten/Kota via zoom, Kamis (26/9/2024. Diskusi tersebut bertajuk ‘Pemuda NTT Berbicara, MELKI-JOHNI Mendengar’.
Sedangkan Cawagub Johni Asadoma menggelar kampanye bersama pemuda dan masyarakat di desa Oeteta, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang. Johni Asadoma didampingi isteri Ny. Vera Christina Sirait Asadoma, Ketua Tim Pemenangan Frans Sarong dan tokoh masyarakat dr. Charles Mesang. Tampil sebagai juru kampanye Johan Oematan dan Winston Rondo.
Dalam diskusi dengan para perwakilan pemuda seluruh Kabupaten dan Kota se NTT, Melki Laka Lena berbagai pikiran yanh disampaikan pemuda NTT sebagai bekal bagi paslon Melki – Johni jika dipercayakan masyarakat memimpin NTT 5 tahun kedepan.
Is Ataupah, perwakilan dari Kabupaten Kupang mengusulkan agar jika terpilih, Melki –Johni bisa memperhatikan anak muda yang berprestasi dan membawa nama NTT harum di nasional. Ia mencontohkan dalam PON kemarin, atlit kempo dari kabupaten Kupang ada yang menyumbangkan medali emas namun perhatian pemerintah kabupaten maupun provinsi terhadap atlit tersebut tidak ada.
Maxi Tameon, Pemuda dari Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dalam diskusi tersebut mengapresiasi perhatian Melki Laka Lena terhadap pemuda TTS. “Terima kasih kepada Abang Melki karena selama menjadi anggota DPR RI, kami di TTS mendapat perhatian lebih. Banyak bantuan usaha untuk UMKM, paduan suara gereja, bantuan kesehatan dan masih banyak lagi. Semoga bantuan – bantuan ini tidak hilang jika Abang Melki dan Bapak Johni memimpin NTT, terutama bantuan UMKM,” ungkap Maxi.
Eduard, perwakilan pemuda dari Sumba Barat Daya dalam diskusi mengusulkan agar Melki – Johni memprioritaskan petani milenial.
Fhan Nafri Pemuda dari Kabupaten Manggarai Barat mengusulkan agar Melki–Johni bisa memastikan Status Wisata Premium Labuan Bajo memberi dampak dan asas manfaat bagi warga lokal Manggarai.
Helma Bria, srikandi dari Belu mengusulkan agar kebijakan Melki -Johni saat memimpin lebih memprioritaskan kaum perempuan dan ibu rumah tangga dengan berbagai pelatihan dan dukungan modal usaha sehingaa bisa membantu peningkatan ekonomi keluarga.
Cagub Melki Laka Lena dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa, mottonya bersama calon Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma adalah Ayo Bangun NTT. Dari moto ini, MELKI-JOHNI ingin melibatkan banyak pihak termasuk anak muda dalam rangka membangun NTT.
“Kami minta anak-anak muda mempersiapkan diri dengan baik, agar porgram-program kami yang ingin dikerjakan akan melibatkan adik-adik, juga orang-orang NTT yang ada di luar NTT, di Bali, di Yogya dan di mana saja,” kata Melki Laka Lena.
Ia berharap, jika program ini berjalan, maka anak-anak muda yang punya kemampuan di sektor-sektor penting sepeti pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan untuk ditempatkan di seluruh NTT, agar program dan visi misi MELKI-JOHNI bisa berjalan.
“Kami butuh lebih dari 1000 anak muda yang ditempatkan di seluruh NTT dalam rangka mengeksekusi program. Di tangan anak-anak muda ini, kalian akan menentukan NTT maju, NTT sehat NTT cerdas dan NTT sejahtera serta berkelanjutan bisa terwujud,” tandasnya.
Menurut dia, anak-anak muda adalah tonggak pembangunan daerah. Sehingga ia bersama Johni Asadoma berkomitmen untuk melibatkan anak-anak muda, untuk melaksanakan program hilirisasi di NTT.
Lewat program hilirisasi di tingkat desa, semua sumber daya alam atau produk-produk di desa, akan diolah menjadi bahan jadi agar dikirim ke luar daerah dengan harga yang lebih baik.
“Peran pemuda menjadi penting, karena kalau kami mendorong anggaran di tingkat desa untuk mengelola hilirisasi di tingkat desa, maka yang mengelola adalah anak-anak muda yang baru lulus kuliah,” kata Melki Laka Lena.
Jika terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Waketum Partai Golkar ini mengatakan, MELKI-JOHNI akan menyiapkan anggaran untuk program hilirisasi yang harus dimulai dari tingkat desa.
“Kami akan siapkan anggaran untuk hilirisasi sumber daya alam, untuk dikembangkan di setiap daerah melalui skema UMKM. Pendamping-pendamping ini, kita siapkan dari teman-teman yang berusia masih muda, termasuk anak-anak muda yang lulus kuliah, dan mereka disiapkan untuk pendampingan seperti ini di tingkat desa. Ini juga membuka lapangan pekerjaan, tapi dalam skema hilirisasi di tingkat desa,” tutup Melki Laka Lena.*/)Igo/Laurens Leba Tukan