SOE,SELATANINDONESIA.COM – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) Marten Selan, SH mengaku menerima pengaduan dari 31 Kepala Desa di wilayah itu terkait permintaan dari Dinas PMD Kabupaten TTS khususnya tim evaluasi Perdes tingkat Kabupaten yang meminta uang dari kepala desa masing-masing 1 juta perdesa agar APBDes 2020 diloloskan.
“Saya menerima laporan dari 31 kepala desa, bahwa ada di Dinas PMD khususnya tim evaluasi Perdes atau asistensi tingkat kabupaten yang meminta uang 1 juta perdesa agar perdesnya bisa diloloskan dan segera diposting,” kata Sekda TTS Marthen Selan, SH diruang kerjanya Kamis (5/3/2020).
Menurut Marthen sikap tim evaluasi APBDes yang demikian adalah sikap yang tidak pantas dan sangat memalukan.
“Ini sikap yang tidak pantas, sangat memalukan. Apakah gaji dan honor selama ini untuk urusan APBDes masih belum cukup sehingga masih minta di kepala desa lagi,” berang Marthen Selan.
Terhadao persoalan ini lanjut Marthen, pihaknya sudah memberi penegasan baik terhadap Kepala Dinas, Sekretaris maupun tim evaluasi Perdes maupun tim asistensi APBDes untuk tidak memungut biaya apapun, atas nama apapun dan untuk kepentingan apapun.
“Tidak boleh dan tidak dibenarkan untuk lakukan pungutan-pungutan uang oleh siapapun, untuk kepentingan apapun dan atas nama siapapun. Ini tidak boleh terjadi,” tegas Marthen Selan.
Kepada para kepala desa Marthen berharap untuk tidak boleh memberikan sejumlah uang baik kepada Kepala Dinas PDM, Sekretaris maupun tim evaluasi Perdes 2020 ataupun tim asistensi Perdes. Apalagi pada hari-hari terakhir pengurusan APBDes 2020.
“Besok (hari ini) adalah hari terakhir pengurusan APBDes 2020 jadi jangan karena mau cepat lolos para kepala desa kasi uang kepada tim kabupaten. Dan kalau kedapatan kepala desanya kita berhentikan dan yang menerima kita pecat dari tim,” tegas Sekda.**Paul Papa Resi
