Politik Representasi Proporsional Versi Edi Endi

332
Pius Rengka

Oleh Pius Rengka

Demi pencalonan bupati periode kedua, Edi Endi, di Labuanbajo, Flores, NTT, belum lama ini melamar ke Demokrat dan Gerindra. Padahal, Partai NasDem, tempat dari mana dia berasal, dapat mengusung sendiri tanpa harus koalisi karena partai besutan Bang Surya Paloh itu meraih tujuh kursi di DPRD Manggarai Barat.

Namun, mengapa Edi Endi melakukan politik merangkul banyak partai itu? Tulisan ini hendak menjawab pertanyaan itu dalam perspektif representasi proporsional.

Edi Endi, sejauh ini, tak kekurangan hujan pujian. Dia dikenal lincah, encer, tetapi tegas lugas. Bupati yang kerap dijuluki Jet Li politik di Manggarai Barat itu, mengambil langkah koalisi, meski tanpa koalisi pun Edi Endi dapat melenggang tanpa hambatan partai pengusung.

Tertangkap kesan, dia sengaja membiarkan partai lain mengusung calonnya berkompetisi dengannya sembari menaruh hormat pada hukum demokrasi electoral di daerah itu agar demokrasi tidak berjalan di lorong sepi. Langkah yang diambilnya itu menarik diduga karena tiga alasan ini.

Pertama, Edi Endi hendak menghindari pesona personalnya justru melanggengkan friksi faksi politik lokal yang selalu dikaitkan dengan isu subetnik dalam setiapkali elektorasi politik di Manggarai Barat. Edi Endi tidak mau, faksi politik merepresentasi menajamnya isu-isu subetnik sebagaimana biasa dihitung dan dialami selama ini.

Untuk urusan elektorasi bupati, misalnya, isu yang kerap dihembuskan ialah tarung aktor politik Lembor, Kuwus dan Kempo. Faksi subetnik ini mesti dilemahkan dengan cara merangkul faksi elitis partai politik dari tiga wilayah pemilihan. Karena itu, meski dia tetap berpasangan dengan wakilnya dr. Weng, tetapi toh faksi politik dilemahkan melalui cara koalisi atau aliansi politik.

Kedua, Edi Endi berkehendak merangkul semua kekuatan potensial politik semata-mata karena toh urusan perubahan Manggarai Barat tidak melulu menjadi urusan seorang bupati, melainkan urusan semua pihak yang direpresentasikan melalui partai-partai. Sehingga rancang bangun perubahan Manggarai Barat, tidak mau diklaim sebagai buah karya Edi Endi seorang, tetapi menjadi buah karya semua pihak karena didorong oleh spiritualitas kebersamaan politik sebagai satu keluarga besar.

Ketiga, merangkul partai politik berideologi tengah, berfungsi untuk menjelaskan kepada rakyat Manggarai Barat, bahwa kompetisi politik hanyalah jalan wajib normatif yang harus dilalui untuk urusan perubahan Manggarai Barat yang lebih substantif. Representasi politik dalam konteks masyarakat multikultural patut memperhatikan kepentingan dan kebutuhan semua kelompok yang berbeda dalam masyarakat, untuk memastikan bahwa proses politik memperhitungkan keragaman yang ada dan menciptakan ruang untuk semua suara didengar.

Tiga alasan itu dapat dimengerti dalam konteks skema representasi proporsional. Arend Lijphart (1999) ilmuwan politik Belanda menjelaskan bahwa representasi proporsional adalah sistem di mana partai politik mendapatkan jumlah kursi di parlemen sesuai dengan persentase suara yang mereka dapatkan dalam pemilihan.

Tujuan representasi proporsional adalah untuk menciptakan parlemen dan eksekutif yang mencerminkan keragaman opini dalam masyarakat, memungkinkan lebih banyak suara dan pandangan untuk diwakili, daripada sistem mayoritas sederhana yang mungkin menghasilkan mayoritas absolut untuk satu partai, yang mungkin tidak mewakili keragaman opini yang ada. Dalam masyarakat multikultural, representasi politik sangat penting dan efektif untuk memastikan bahwa beragam kelompok etnis, budaya, agama, dan sosial diwakili secara layak dalam lembaga-lembaga politik, seperti parlemen atau pemerintahan lokal.

Maka representasi politik yang baik harus mencerminkan keragaman Masyarakat secara adil. Ini berarti semua kelompok etnis, agama, bahasa, dan budaya harus memiliki kesempatan yang sama untuk diwakili dalam proses politik, sehingga mencegah dominasi satu kelompok terhadap yang lain jika sistem politik tidak memastikan representasi yang adil. Representasi proporsional dapat membantu mencegah dominasi ini dengan memberikan suara yang setara bagi semua kelompok. Bahkan kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat multicultural mungkin memerlukan perlakuan khusus untuk memastikan bahwa kepentingan dan kebutuhan mereka diwakili secara tepat dalam proses politik. Representasi politik harus memperhitungkan pertimbangan ini. Representasi politik yang inklusif dapat memfasilitasi dialog antarbudaya yang lebih baik di dalam lembaga-lembaga politik.

Ketika berbagai kelompok memiliki suara yang didengar, ini dapat membantu membangun pemahaman dan kerjasama lintas budaya yang lebih baik. Representasi politik yang efektif dalam masyarakat multikultural dapat membantu memperkuat rasa kepemilikan dan keterlibatan warga dalam proses politik. Ini bisa mendorong kerja sama antar-kelompok untuk mencapai kepentingan bersama dan menciptakan masyarakat yang lebih harmonis. Representasi proporsional tentu saja menghindari imajinasi mayoritas. Praktek representasi proporsional ini juga diterapkan di Afrika Selatan, Selandia Baru, Jerman, Swiss dan Belanda.

Maka langkah Edi Endi, bukan saja memperlihatkan sejenis kerendahan hati, tetapi sekaligus memperlihatkan tabiat open minded menuju Manggarai Barat yang lebih maju, lebih sensitif terhadap kepentingan rakyat. Terutama karena Labuanbajo telah dibabtis sebagai Kabupaten penjaga dan perawat wisata super premium itu.

Di sini tersisa pertanyaan ini. Apa kiranya langkah wajib yang riil dan pantas diberikan rejim Edi Endi untuk menjawabi kebutuhan rakyat Manggarai Barat dalam konteks industri pariwisata?

Pertanyaan ini bergelayut ketika disadari bahwa Kota Labuanbajo “didatangi” banyak aspek. Beberapa di antaranya, misalnya, sayur, telur ayam, ayam pedaging, beras, buah-buahan, daging babi, lombok, tomat, terung, masih didatangkan dari tempat lain, bukan disuplai oleh para petani Manggarai Barat atau petani Flores pada umumnya.

Pertanyaan ini memang segera patut dijawab agar politik representasi proporsional membawa keuntungan bagi rakyat Manggarai Barat. Hal ini sangat penting agar petani atau rakyat Manggarai Barat tidak hanya menjadi penonton lalu lintas kedatangan suplai kebutuhan hotel dan rumah makan di sana, tanpa mereka sendiri menikmati manfaatnya. Salam.*/

Center Align Buttons in Bootstrap