Disaksikan Ody Kalake dan Melki Laka Lena, Menkes BGS Luncurkan Inovasi Wolbachia Cegah DBD

166
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin (BGS) didampingi Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena dan Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia G. L. Kalake serta Penjabat Walikota Kupang Fahrensy Funay ketika meluncurkan inovasi teranyar dalam penanggulangan demam berdarah yaitu Wolbachia di Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Selasa (24/10/2023) Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

KOTAKUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin (BGS) meluncurkan inovasi teranyar dalam penanggulangan demam berdarah yaitu Wolbachia. Inovasi ini untuk melumpuhkan virus dengue di tubuh nyamuk.

Peluncuran dilakukan di Kantor Camat Oebobo, Kota Kupang, Selasa (24/10/2023). Kota Kupang menjadi salah satu dari lima kota di Indonesia yang dijadikan sebagai lokasi implementasi inovasi yang dihasilkan dari riset sejumlah lembaga itu. Wolbachia dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti, sehingga virus dengue tidak akan menular ke dalam tubuh manusia.

“Ini Wolbachia diterapkan di kota-kota besar bukan untuk pedesaan, karena jenis nyamuknya berbeda dan jenis penyakitnya berbeda. Penyakit demam berdarah itu lebih banyak di Kota. Sedangkan di desa itu kebanyakn malaria. Kota Kupang menjadi salah satu yang terbesar DBD maka kita terapkan di sini selain Bandung, Bontang, Semarang dan Denpasar. Setelah ini berhasil maka kita akan sebarkan ke kota-kota besar lainnya seperti di ibu kota kabupaten,” sebut Menkes Budi Gunadi Sadikin usai peluncuran yang disaksikan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena dan Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia G. L. Kalake yang akrab disapa Ody Kalake. Hadir pula Penjabat Walikota Kupang Fahrensy Funay.

Menkes BGS menjelaskan, tingkat keberhasilan dari inovasi Wolbachia ini sangat efektif. “Kita coba di Jogja, bisa turun sampai 70 persen. Misalnya setahun 10.000 kasus, bisa turun jadi 2000 sangat efektif. Dan ini penelitian pertamanya di UGM Jogja termasuk didukung oleh Pak Melki Laka Lena,” sebut Menkes BGS.

Ia menyebut, pencegahan DBD dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pemberian vaksin kepada masyarakat dan perkawinan nyamuk dengan teknologi wolbachia agar nyamuknya tidak dapat menyebarkan virus aedes aegypti.

“Masuknya virus demam berdarah dari nyamuk yang bernama aedes aegypti, yang harus dicari tahu bagaimana cara mecegahnya agar tidak digigit nyamuk. Jangan hanya fokus kepada pengobatannya, tapi dicoba dengan pecegahannya. Pencegahan ini ada dua cara, yaitu pertama dengan vaksinasi supaya saat di gigit kita kuat. Yang kedua, nyamuknya kita bikin mandul dengan wolbachia. Jadi pencegahannya itu dengan vaksinasi dan wolbachia. Wolbachia juga sudah dimulai pada 2011 dilakukan oleh WMP di Yogyakarta dengan dukungan filantropi yayasan Tahija,” ujar Menteri Budi Gunadi Sadikin.

Dijelaskan Menkes, jika aedes aegypti jantan berwolbachia kawin dengan aedes aegypti betina maka virus dengue pada nyamuk betina akan terblok. Selain itu, jika yang berwolbachia itu nyamuk betina kawin dengan nyamuk jantan yang tidak berwolbachia maka seluruh telurnya akan mengandung wolbachia.

Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia G. L. Kalake yang akrab disapa Ody Kalake sangat mendukung inovasi yang diterapkan oleh Kemenkes di Kota Kupang. “Pak Menkes memberikan perhatian besar terhadap NTT juga secara pribadi Pak Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Pak Melki Laka Lena datang sendiri memberikan dukungan penuh. Jadi yang terpenting adalah peran serta masyarakat untuk menindaklanjuti melalui ember-ember kecil berisi telur nyamuk Wolbachia yang nanti akan dintinjau rutin,” katanya.

Wakil Ketua Komisi DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan, Menteri Kesehatan dan jajarannya sudah menyampaikan inovasi Wolbachia ini di Komisi IX DPR RI sehingga secara politik akan terus memberikan dukungan. “Kami terus mendukung Kemenkes dan program ini Bersama dengan mitra yang lain sehingga bisa dikembangkan menjadi program Nasional yang bisa dikembangkan di berbagai kota yang lain,” katanya.

Ketua DPD I Partai Golkar NTT itu menambahkan, jika hasil di Kota Kupang dan empat kota lainnya yang dijadikan lokasi implementasi inovasi Wolbachia ini berjalan bagus maka akan didukung penuh dengan anggaran sehingga bisa diterapkan di seluruh Indonesia.

Penjabat Walikota Kupang Fahrensy Funay memberikan apresiasi terhadap kepedulian Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin yang telah memilih Kota Kupang sebagai lokasi implementasi inivasi Wolbachia. Ia berkomitmen untuk mendukung penerapan teknologi tersebut.

Kesempatan itu dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Kementrian Kesehatan dengan Pemerintah Kota Kupang. Juga pemakaian Rompo Wolbahcia oleh Menkes BGS kepada kader masyarakat Kecamatan Oebobo. Dan, peletakan ember Wolbachia di rumah-rumah masyarakat di wilayah Kecamatan Oebobo.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap