Anggota API Reinha Rosari Diajak Berwirausaha

295
Wakil Bupati Lembata DR. Thomas Ola Langoday dan Pengawas Bank Kantor OJK Provinsi NTT Agustinus Haries Prasseptiyanto pose bersama anggota API Reinha Rosari usai seminar di Aula Kantor DPD RI Perwakilan NTT di Kupang, Sabtu (22/2/2020). Foto:SelatanIndonesia.com/Teddi Laga Making

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Para anggota Aktivitas Pendalaman Iman (API) Reinha Rosari, mahasiswa Katolik Dioses Larantuka-Kupang diajak untuk mampu berwirausaha dan mampu memulai tanpa takut gagal.

Ajakan itu datang dari Wakil Bupati Lembata DR. Thomas Ola Langoday ketika berbicara dalam  seminar yang dilaksanakan di Aula Kantor DPD RI Perwakilan Provinsi NTT, Sabtu (22/2/2020). Seminar sehari dengan mengusung tema Menyiapkan Kaum Muda Dalam Menyikapi Era Revolusi Industri 4.0 Dalam Dunia Usaha, diselenggarakan oleh Aktivitas Pendalaman Iman (API) Reinha Rosari, mahasiswa Katolik Dioses Larantuka-Kupang. Selain DR. Thomas,  tampil sebagai pembicara Pengawas Bank Kantor OJK Provinsi NTT Agustinus Haries Prasseptiyanto.

Wakil Bupati Lembata DR. Thomas Ola Langoday lebih menekankan sikap dan persaingan kaum muda dalam menghadapi era revolusi industri. “Kalau mengubah sampah menjadi sebuah kreatifitas itu sudah biasa, tetapi kalau mampu mengubah sampah menjadi emas itu baru entrepreneur. Kalian harus memulainya dengan berani tanpa takut gagal,” ujar Wabub Langoday.

Dikatakan Langoday, supply chain management atau manajemen rantai pasokan merupakan salah satu indikator penting yang perlu disiapkan oleh pemerintah dari sisi analisis ekonomi dan bisnis. Hal ini utama dalam manajemen karena akan melibatkan pemasok, pabrik atau manufakturer, penyedia logistik dan tentunya yang paling penting adalah pelanggan atau masyarakat sebagai konsumen. “Pemerintah menyiapkan regulasi serta unsur pendukung lainnya dan kondisi iklim usaha yang kondusif bagi para pelaku usaha bisnis”, ungkap bekas dosen Fakultas Ekonomi Unwira Kupang  ini.

Pengawas Bank Kantor OJK Provinsi NTT Agustinus Haries Prasseptiyanto dalam materinya menyampaikan tentang inovasi baru dalam proses peminjaman dana untuk berbisnis atau membuka usaha. “Sekarang bisa melakukan pinjaman online untuk modal usaha, tetapi perlu memperhatikan legalitas dari sumber pinjaman, apakah sumber pinjaman sudah berada di bawah pengawasan OJK atau tidak,” katanya. Ia menyambut baik seminar itu karena bisa membangun jiwa enterpreneuship dari anak muda khusunya di era revolusi  industry 4.0.

Ketua API Reinha Rosari Petrus Nara Kelen mengatakan, melalui seminar itu, diharapkan kaum muda menyadari pentingnya berwirausaha dan bisa menggugah semangat para milenial untuk mulai berbisnis. “Saya berharap setelah seminar bisa ada pemuda yang berniat untuk berwirausaha, terlebih setelah selesai kuliah”, ungkap Petrus Kelen. *Teddi Laga Making

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap