Sinergi Julie Laiskodat dan Doris Rihi Jadikan Adonara Tengah Penghasil Minyak Goreng

222
Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi NasDem Ny. Julie Sutrisno Laiskodat dan Penjabat Bupati Flotim, Doris Alexander Rihi ketika peluncuran Revolusi Home Industri Minyak Goreng dan Mengubah Limbah Jadi Pakan Ternak serta Launching Komunitas Lamaholot Creative Center di Desa Bidara Kecamatan Adonara Tengah, Kabupaten Flotim, Kamis (13/10/2022) Foto: ProkopimFlotim

ADONARA,SELATANINDONESIA.COM – Salah pusat penghasil kelapa tersebsar di kabupaten Flores Timur adalah Kecamatan Adonara Tengah. Itu pasalnya, Penjabat Bupati Flores Timur, Drs. Doris Alexander Rihi, M.Si dan Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai NasDem, Juile Sutrisno Laiskodat terus berkomitmen mendukung pengembangan ekonomi masyarakat melalui home industri di Flores Timur.

Terbukti, pada Kamis (13/10/2022), dilakukan peluncuran Revolusi Home Industri Minyak Goreng dan Mengubah Limbah Jadi Pakan Ternak serta Launching Komunitas Lamaholot Creative Center di Desa Bidara Kecamatan Adonara Tengah, Kabupaten Flotim.

Julie Laiskodat menyatakan komitmennya untuk mendukung berbagai  kegiatan produktif yang menggunakan bahan dasar potensi kelapa yang ada di kecamatan Adonara Tengah. “Beruntung kita di Adonara Tengah punya banyak kelapa yang dapat dijadikan sebagai minyak goreng. Wilayah ini bakal menjadi tulang punggung penyediaan minyak goreng yang ditata dan diatur secara baik dari hulu, tengah dan hilir,” sebut Julie Laiskodat.

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTT ini menjelaskan, di bagian hulu, ia meminta agar setiap Kepala Desa memiliki data yang lengkap tentang jumlah kelapa yang ada di setiap desanya. “Kepala Desa juga harus mendorong agar selalu ada pohon kelapa baru yang ditanam sehingga menjadi jaminan ketersediaan suplay. Bila butuh bibit kelapa, kasih tahu kami,” katanya.

Ia menambahkan, meskipun bibit kelapa yang akan didatangkannya bukan berjenis unggulan, namun dengan kondisi tanah yang subur seperti di Adonara ini, kelapa yang ditanam akan memberikan hasil yang berkualitas. Oleh karena itu, sebelum ditanam, terlebih dahulu harus dilakukan proses penangkaran.

Julie Laiskodat juga menanggapi proses distribusi kelapa yang cukup sulit karena minimnya akses jalan, ia mendesak Pemerintah Daerah melalui Penjabat Bupati Flores Timur dan Pimpinan OPD terkait untuk membangun Jalan Usaha Tani (JUT) di desa-desa yang berpotensi ekonomi. “Daripada kasih JUT ke tempat yang ngga ada perekonomian, lebih baik kasih JUT ke tempat yang udah tahu bahwa potensi minyak goreng kita ada di sini. Selain itu komoditi andalan lainnya seperti kopi juga harus terus diperhatikan dan dikelola secara serius,” katanya.

Pada sektor produksi, Ketua Dekranasda NTT ini menjamin akan berusaha memperjuangkan di tingkat legislatif pusat untuk menghadirkan sebuah Badan Latihan Kerja (BLK). BLK itu diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan juga ketrampilan bagi produsen minyak goreng di Adonara.

Julie Laiskodat berharap agar para Kepala Desa dan Camat dapat memberikan data yang lengkap tentang ketersediaan suplay serta peralatan mesin yang dibutuhkan sesuai dengan tingkat produksi yang dapat dikerjakan di Adonara semisal mesin parut dan pemeras.

Tentang harga jual minyak kelapa, Julie Laiskodat berharap agar diperhitungkan secara baik dan cermat sehingga produk minyak goreng kelapa dari desa-desa di Adonara ini dapat bersaing dengan minyak goreng kelapa sawit dari merek-merek besar yang sudah ada di pasaran.

Julie Laiskodat juga mendorong adanya koperasi yang dibangun di setiap desa agar dapat mengontrol harga kelapa yang dijual oleh petani. “Dengan adanya koperasi, bantuan pinjaman modal dari lembaga keuangan akan lebih mudah didapatkan. Koperasi itu bisa mendapatkan dana KUR murah untuk modal. Kalau tanpa koperasi, agak berat kita perjuangkan,” tegasnya.

Tidak hanya itu, Julie Laiskodat juga mendorong agar produk ini juga didukung dengan regulasi yang mendorong masyarakat untuk menggunakan produk minyak goreng kelapa dari Adonara Tengah ini. “Upaya-upaya yang telah digalakan pada kesempatan ini harus segera ditindaklanjuti dan dijalani secara serius dengan melibatkan seluruh komponen terkait. Dalam tahun ini, saya mau ada tanda-tanda. Kalau tidak, jangan undang saya lagi,” ujarnya.

Penjabat Bupati Flores Timur Doris Alexander Rihi mengajak seluruh unsur pemerintahan dari tingkat desa hingga ke tingkat pusat untuk bersama-sama berkomitmen untuk selalu menjadi bagian dari pemerintahan itu sendiri. Doris Rihi Kemudian mengapresiasi kehadiran Julie Laiskodat yang telah hadir dan memberikan dukungan pada kegiatan ini.

Doris Rihi mengaku gembira dapat hadir di tengah masyarakat yang sungguh antusias dengan momentum yang dilaksanakan pada kesempatan ini. Menurutnya, sejak berada di Flores Timur, Doris Rihi telah berusaha mendalami persoalan yang ada di masyarakat hingga ke tingkat terbawa termasuk di kecamatan Adonara Tengah yang juga telah berkesempatan bertemu dengannya pada awal kepemimpinannya di Flores Timur. “Sejak awal saya masuk di Flores Timur, camat Adonara Tengah langsung membawa saya para kepala desa bertemu saya,” ujarnya.

Doris Rihi mengatakan, pembangunan jalan aspal di Waiwerang, Lite dan Waiwadan, akan segera dibangun tahun depan karena telah dianggarkan.

Ia juga menjelaskan, usaha-usaha yang telah dilaksanakannya terutama segera beroperasinya Rumah Sakit Adonara. “November ini, Bagian Organisasi dan Dinas Kesehatan sedang memperjuangkan untuk ijin operasionalnya dapat diterima, karena proses itu tidak lama. Saya mohon dukungan seluruh masyarakat Adonara,” katanya.

Mengenai masalah air bersih yang menjadi kebutuhan masyarakat, Doris Rihi menjelaskan bahwa segala kebutuhan yang ada di kabupaten ini perlu ditangani berdasarkan skala prioritas dan melalui proses yang benar. “Kalau saat ini belum bisa terjawab, mungkin saat lain akan tercapai,” sebutnya.

Hadirnya home industri yang saat ini menjadi sasaran kegiatan, Doris Rihi mengungkapkan bahwa sesungguhnya upaya ini sudah sejak dulu dilakukan melalui kegiatan-kegiatan ekonomi rumah tangga berskala kecil. Upya itu juga telah mendatangkan keuntungan secara ekonomi bagi keluarga, sehingga, menurut Doris Rihi, hal ini bukanlah menjadi hal yang baru.

“Kita sesungguhnya sudah belajar bagaimana dari siklus ekonomi itu terjadi. Tinggal sekarang, paradigma dan polanya yang berubah sehingga menjadi lebih profesional dan membawa dampak ekonomi yang lebih luas,” katanya. Ia terus menghimbau masyarakat agar tetaplah dalam kebersamaan dan kehormanisan sebagai sesame anak Lewotanah.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Anggota DPRD Provinsi NTT, Alexander T. Ovong, S.Fil; Anggota DPRD Flores Timur Wahab; Kadis Perkebunan Sebastianus Sina Kleden SP; Kadis Pertanian Petrus Petara Aran, SP; Kadis Perindag Siprianus Sina Ritan, S.Sos., M.Si; Kadis Koperasi dan UKM Ahmad R. Duli, SE; Kadis Kominfo, Heronimus Lamawuran/Herry, S.Sos; Kabag Umum Oktavianus T. Lawa, SE; Camat Adonara Tengah Asterius Soge, S.Kep., NS; Kepala Desa Se-Kecamatan Adonara Tengah, Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Adonara Tengah serta  tokoh masyarakat, dan undangan lainnya.*/)ProkopimFlotim

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap