Respons Penganiayaan Wartawan Fabi Latuan, Kapolresta: Saya Akan Sikat Habis Premanisme di Kota Kupang

343
Kapolresta Kupang, Kombes Pol. Rishian Krisna Budhiaswanto, S.H., S.I.K., M.H, ketika menjenguk Fabi Latuan, Wartawan yang menjadi korban pengeroyokan enam orang bercadar di depan Kantor PT Flobamor. Kunjungan Kombes Krisna ketika masih dalam jabatan sebagai Kabid Humas Polda NTT di kediaman Fabi Latuan itu dilakukan pada Rabu (27/4/2022). Foto:OpuKos

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Peristiwa keji yang dialami Pemred Suaraflobamora.com, Fabianus Latuan yang dikeroyok segerombolan preman di Kota Kupang pada Rabu (27/4/2022) silam mendapat atensi serius dati Kapolres Kupang Kota, Kombes Pol. Rishian Krisna Budhiaswanto, S.H., S.I.K., M.H. Mantan Kabid Humas Polda NTT ini bertekad bakal menghabisi aksi premanisme di Kota Kupang.

Berikut pernyataan Kapolresta Kombes Krisna dilansir dari Senitawan.com. Jumad, 29 April 2022, para Tetua Lamaholot yang dipimpin langsung Ketua Ikatan Keluarga Lamaholot – Kupang, Dr. John Kotan Stephanus, SH.,M.Hum mendatangi Mapolres Kupang Kota guna menyampaikan sikap etnis ini terhadap kasus penganiayaan yang menimpa salah satu warga Lamaholot, Fabianus Latuan, Rabu, 27 April 2022 di depan kantor PT Flobamor Kupang.

Merasa gerah dengan peristiwa penganiayaan berat yang menimpa Wartawan Fabianus Latuan yang juga warga etnis Lamaholot, para tokoh dan pengurus Ikatan Keluarga Lamaholot Kupang mendatangi  Mapolresta Kupang. Kehadiran mereka di Markas Kepolisian Resort Kupang ini untuk mendesak aparat Kepolisian agar segera mengusut tuntas pelaku penganiayaan. Rombongan ini dipimpin langsung Ketua Lamaholot – Kupang, Dr.  John Kotan Stephanus, SH, M.Hum, serta para tokoh-tokoh wilayah yang tergabung dalam Etnis Lamaholot antara lain, Solor, Adonara, Flores Darat, Lembata dan Alor Pantar. Masing-masing wilayah diwakili oleh tokohnya dengan busana khas Lamaholot.

Sekiranya Pukul 10.00 Wita, rombongan Tetua Lamaholot ini tiba di Lobi Mapolresta Kupang dan meminta bertemu langsung dengan Kapolresta. Namun niat itu sedikit mengalami hambatan karena Kombes Polisi yang baru saja bertugas sehari di kantor ini dipanggil oleh Kapolda NTT untuk sebuah kegiatan lain di luar kantor Mapolresta. Sesaat tampak Kapolresta sempat menyambangi para Tetau Lamaholot tersebut untuk menyampaikan agenda kunjungan keluar bersama Kapolda NTT, dan berharap agar para tetua Lamaholot tersebut menunggu dirinya hingga kembali. Rombongan akhirnya diarahkan menuju ruang Wakapolresta, untuk menanti disana.

Sekalipun menunggu dalam waktu yang cukup lama, sekitar Pkl. 13.30, para Tetua ini akhirnya diterima di ruang rapat utama Polres Kupang Kota sekembalinya Kapolresta dari lapangan.

Saat rombongan memasuki ruang rapat, beberapa wartawan merengsek masuk dan hendak meliput pertemuan tersebut. Namun dengan sikap kehati-hatian dan penuh disiplin, Kapolresta meminta para wartawan untuk menunggu saja di luar, karena pertemuan tersebut dianggap terbatas bersama Keluarga Besar Lamaholot Kupang.

Pertemuan dibuka langsung oleh Kapolresta dengan menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan menemui para Tetua Lamaholot tersebut. Setelah menyampaikan beberapa pokok pikiran tentang kerja professional aparat kepolisian, Kombes Polisi asal Probolinggo ini memberi kesempatan kepada Keluarga Lamaholot untuk menyampaikan maksud kedatangan mereka. Tampak seorang anak muda Lamaholot, Raymundus Penana Nuba mengambil alih dialog dengan berperan sebagai moderator.

Raymundus yang juga berprofesi sebagai wartawan asal Lamaholot itu menyampaikan prolog alasan mengapa pengurus Ikatan Keluarga Lamaholot Kupang mendatangi Markas Kepolisian Resort Kupang Kota.

“Bapak Kapolres dan Pak Kasat Intel Polres Kupang Kota yang terhormat. Ijinkan saya memoderasi pertemuan ini agar dialog menjadi lebih terarah dan mencapai hasil yang kita inginkan secara bersama-sama. Kami datang ke sini, untuk menyampaikan sikap kami atas peristiwa penganiayaan berat yang dilakukan oknum preman terhadap saudara kami Wartawan Fabianus Latuan yang nota bene adalah warga Lamaholot. Oleh karena itu, kesempatan pertama melalui Ketua Ikatan Keluarga Lamaholot Kupang, Bapak Dr. John Kotan akan menyampaikan beberapa hal untuk kita dengar bersama,” Ujar Raymundus membuka dialog tersebut.

Mendapat kesempatan menyampaikan sikap, Dr. John Kotan Stephanus, SH.,M.Hum mengawali pernyataan dengan menyampaikan selamat atas dilantiknya Kombespol.Rishian Krisna Budhiaswanto, SH,.SIK.MH Sebagai Kapolres Kupang Kota yang baru saja dilantik, Kamis, 28 April 2022. Keluarga Lamaholot menyampaikan proficiat sambil berharap semoga jabatan baru sebagai Kapolresta, mampu menciptakan suasana tentram dan damai bagi warga Kota Kupang.

Kotan yang juga berlatar belakang pakar Hukum Tata Negara ini mengungkapkan, bahwa kehadiran keluarga Lamaholot di Mapolresta adalah bentuk dukungan terhadap kepolisian Resort Kupang Kota untuk berani mengusut tuntas kasus penganiayaan yang menimpa Wartawan Fabianus Latuan yang juga adalah warga Lamaholot.

“Sangat disayangkan, anak kami yang sementara menjalankan tugas kejurnalistikan, diundang oleh manajemen PT Flobamora, setelah itu teraniaya di lingkungan perusahaan tersebut. Anak kami dalam menjalankan profesi sebagai jurnalis, dilindungi oleh undang-undang, sehingga apapun alasannya dia tidak boleh mendapat perlakuan keji seperti yang dilakukan oleh para preman tersebut. Peristiwa ini telah mencederai perasaan dan melecehkan harga diri kami sebagai sesama warga di Kota Kupang, sebab kebebasan menjalankan tugas telah dihalangi dengan aksi premanisme yang sangat brutal tersebut,” ujar John Kotan.

Lebih tegas Doktor jebolan Universitas Padjajaran Bandung ini menyatakan, Keluarga Besar Lamaholot selama menjalankan kehidupan bersama di Kota Kupang, selalu menjunjung tinggi kebersamaan antara satu sama lain tanpa memandang perbedaan, karena semua penduduk Kota ini adalah bersaudara. Tetapi perlakuan yang sementara ini menimpa warga Lamaholot apalagi sedang dalam tugas keprofesian sebagai wartawan, adalah bentuk intimidasi melalui tindakan kriminalitas yang tidak menghargai satu sama lain.

“Oleh sebab itu Pak Kapolresta, saya sebagai Ketua Ikatan keluarga Lamaholot, secara tegas menyatakan mengutuk aksi premanisme yang sengaja dibangun untuk menciptakan rasa ketakutan bukan saja pada warga Lamaholot saja, tetapi seluruh warga lain di Kota Kupang. Warga Lamaholot memberi dukungan penuh kepada aparat Kepolisian, agar bertindak cepat guna menangkap pelaku sehingga tidak memberikan ekses yang lebih luas di tengah masyarakat Lamaholot khususnya dan Kota Kupang pada umumnya,” ungkap John Kotan.

Menanggapi pernyataan langsung dari Ketua Ikatan Keluarga Lamaholot ini, Kombes Pol Rishian Krisna  menyambut baik sikap bijaksana keluarga dan meminta dukungan pihak keluarga agar dalam proses penyelidikan dan penyidikan kasus criminal ini cepat menuai hasil.

“Saya sudah perintahkan jajaran saya untuk bergerak maximal dan cepat mengusut tuntas pelaku dan dalang di balik peristiwa kriminal ini. Kami bekerja atas dasar fakta dan bukti. Jika semua unsur sudah terpenuhi, kami akan ajukan ke pengadilan untuk segera diadili sesuai hukum yang berlaku di Negara ini,” tegas Kapolresta.

Krisna menambahkan, pihaknya tidak akan memberikan toleransi kepada setiap tindakan premanisme di Kota Kupang.

“Saya akan sikat semua aksi premanisme yang ada di Kota Kupang tanpa pandang bulu. Mereka tidak akan saya biarkan bertumbuh di wilayah ini,” ujar kapolresta.

Kombespol yang baru saja meninggalkan jabatan Kabid Humas Polda NTT ini secara gambling menyatakan, peristiwa criminal yang terjadi menimpa Wartawan kali ini sebagai pelajaran bahwa siapapun yang melakukan tindak kekerasan, harus berhadapan dengan aturan hukum itu sendiri.

Dialog ini berjalan lancar hingga pihak Keluarga Lamaholot membacakan pernyataan sikap dan diakhiri dengan penyerahan dokumen pernyataan sikap oleh Ketua Ikatan Keluarga Lamaholot Kupang, Dr. John Kotan Stephanus, SH., M.Hum.*/)ST

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap