KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo kembali melakukan kunjungan kerja di daratan Timor Provinsi Nusa Tenggara Timur mulai Rabu (23/3/2022) sampai Kamis (24/3/2022). Menggunakan pesawat Kepresidenan, Kepala Negara riba di Bandara El Tari Kupang pada Rabu (23/3/2022) disambut Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Forkopimda NTT.
Selain melakukan sejumlah agenda di Kota Kupang, dan Kabuoaten TTS, Kepala Negara dijadwalkan pada Kamis (24/3/2022) melakukan penanaman jagung jenis hibrida R7 di lokasi Food Estate atau lumbung pangan Nasional di Kakuluk, Kabupaten Belu. Penanaman jagung jenis hibrida R7 itu dilakukan Presiden Jokowi bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Bupati Belu dr. Taolin Agustinus serta para kelompok tani, dengan memanfaatkan bendungan Rotiklot.
Jagung jenis hibrida R7 merupakan produksi anak bangsa yaitu PT Restu Agroropro Jayamas pimpinan Dedy Supriadi. Jagung jenis R7 ini sudah terbukti di mana-mana baik dalam negeri maupun di luar negeri dan memiliki keunggulan produksi yang bisa mencapai 15 ton/Ha.
“Kita yang memproduksi benih jagung jenis R7 ini lalu melakukan pengembangan bersama para petani di NTT dan sampai pada pembelian hasil di petani. Kita memastikan ke para petani bahwa bukan hanya menanam, tetapi kita kawal dan melakukan pendampingan sampai panen lalu jagungnya dibeli lewat kerja sama dengan oftaker melalui program TJPS mandiri pola kemitraan,” sebut Direktur PT Restu Agropro Jayamas, Dedy Supriadi kepada wartawan di Atambua, Kabupaten Belu, Rabu (23/3/2022).
Disebutkan Dedy, pihaknya bermitra dengan oftaker, Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten se NTT serta Bank NTT untuk bersama-sama melakukan pendampingan pada para petani. “Kita pastikan bahwa para petani benar-benar paham mulai persiapan lahan, cara tanam, budi daya, pemupukkan sampai panen. Pada saat panen kita sudah siapkan guduangnya, sehingga petani tidak bingung. Kita beli sesuai dengan harga pasaran dan memastikan para petani tidak dirugikan. Supaya untung, maka kita pastikan hasil petani harus tinggi,” sebut Dedy Supriadi.
Bahkan menurut dia, kedepannya akan dipersiapkan asuransi untuk para petani untuk menjamin jika ada hal-hal yang tidak diinginkan. “Kita memastikan bahwa benih yang kita berikan serta semua proses pendampingan hingga pasca panen akan berjalan baik dengan pola kemitraan ini. Ini yang nanti besok Pak Presiden Jokowi menanam jagung jenis R7 di Belu. Dan di dalamnya ada pendampingan sampai pada pembelian, jadi komplit,” katanya.
Dijelaskan Dedy, ketika melakukan pelepasan perdana varietas benih jagung R7 pada tahun 2010, hasil yang diperoleh dalam 1 Ha lahan mencapai 15,2 Ton. “Sampai hari ini, benih kita yang R7 ini yang paling tinggi hasilnya. Dan ini bukan benih Litbang tetapi benih murni pemuliaan anak bangsa, bukan import namun kita buat sendiri di Jawa dan sudah dilegalkan dan kita sudah lepas ke pasaran, hamir seluruh wilayah Indonesia termasuk di NTT bahkan sudah dieksport. Saat ini di jawa sekitar 8-12 ton/ha, kalua di Sulawesi antara 6-8 ton, di NTB kemarin tanam 40 Kg di lahan 2 Ha, hasilnya 25 Ton, petaninya langsung berangkat umroh,” jelas Dedy.
Ia mengatakan, di NTT jenis benih R7 ini sudah ditanam dan dipanen di Kabupaten Sumba Barata Daya dan Pulau Semau Kabupaten Kupang. “Kalau pupuk bagus maka kita akan lebih unggul, jadi sudah ada hasil di Kabupaten SBD dan dibeli langsung oleh oftaker 400 ton. Nanti di awal bulan depan, Pak Gubernur NTT akan melepas pemberangkatan jagung satu kapal khusus dari SBD ke Jawa sekitar 1200 ton,” sebutnya.
Dikatakan, semua jagung yang dikembangkan di NTT melalaui program TJPS Mandiri Pola Kemitraan ini akan dibeli seluruhnya oleh oftaker. Bahkan sesuai rencana kedepannya, jenis benih jagung R7 akan diproduksi masal di NTT sebagai produk dari NTT. “Hari ini, saya punya yang sudah dilepas itu ada empat varietas, tahun depan akan dilepas lagi 10 varietas baru. Nanti akan kita lihat, mana yang paling tepat untuk di NTT. Bila perlu kita beri nama R7 Victory NTT. Pabrik kita bisa bangun kalau disuport oleh Pemda dan petani, itu untuk jangka panjang,” sebutnya.
Ia menambahkan, benih jagung R7 yang diproduksinya sudah ditanam dan dipanen di Kabupaten Sumba Barat Daya seluas 2000 Ha. Rencananya, akan dilanjutkan lagi pada bulan April seluas 5000 Ha di SBD.
Oftaker jagung dari PT Gama Agro Investama yang dipimpin oleh Prahesa Gatot Hutama, Andung Triwenda menambahkan, di daratan Timor ada lima Kabupaten, termasuk Rote dan Sumba, juga Flores dan Alor serta Manggarai Raya bakal dikembangkan jagung jenis R7.
Dikatakan Andung, mulai bulan Juni 2022 pihaknya akan memulai pembangunan pabrik benih ini di NTT. Dan, sesuai arahan Gubernur NTT, jika ada produk benih di NTT maka itu wajib dipakai, apalagi dengan kualitas bagus. “Kita akan sebarkan R7 ke semua petani di NTT,” ujar Andung.***Laurens Leba Tukan