Kinerja Keuangan Sangat Bagus, Bank NTT Sabet Dua Penghargaan Bergengsi di Best BPD Award 2021

212
Dari Kiri: CEO dan Chief Editor WartaEkonomi.co.id, Muhammad Ihsan, Founder dan Presiden Komisaris Warta Ekonomi Fadel Muhammad dan Kasubdiv Humas Bank NTT Treacy Diane yang mewakili Dirut Bank NTT Harry Aleksander Riwu Kaho dalam acara Penganugerhan Indonesia BEST BPD AWARDS 2021 yang digelar secara virtual, Rabu (24/11/2021). Foto: Tangkapan Layar YouTobe/Laurens Leba Tukan

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Rupanya, kerja keras dan loyalitas yang didedikasihkan jajaran manajemen Bank NTT mendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Tidak tanggung-tanggung, dua pengahargaan bergengsi sekaligus dari WartaEkonomi.co.id Research and Consulting disabet oleh Bank NTT.

Kedua penghargaan tersebut adalah Very Good Financial Performance of Indonesia Best BPD Awards 2021, atau Bank dengan kinerja keuangan sangat bagus dibandingkan dengan BPD lainnya se Indonesia untuk Kategori Buku Dua. Juga Penghargaan Improving Community Engagement on the Utilization of Banking Services atau Bank yang mampu Meningkatkan Keterlibatan Masyarakat dalam Pemanfaatan Layanan Perbankan.

Dua penghargaan bergengsi itu diberikan oleh CEO dan Chief Editor WartaEkonomi.co.id, Muhammad Ihsan kepada Bank NTT yang diterima oleh Dirut Bank NTT Harry Aleksander Riwu Kaho melalui Treacy Diane selaku Kasubdiv Humas Bank NTT dalam acara Indonesia BEST BPD AWARDS 2021 yang digelar secara virtual, Rabu (24/11/2021).

Muhammad Ihsan mengatakan, gelar dan pengahargaan yang diberika ke Bank NTT berupa Very Good Financial Performance of Indonesia Best BPD Awards 2021, itu setelah pihak ya pertamayg diaraih itu kami mencatata antara lain pertumbuhan aset dari 15,56 persen dari 14, 7 Triliu pada Desember 2020 menjadi 17,1 Triliun pada September 2021. Total Laba Komeprehensif Tahun Berjalan tumbuh menjadi 48,5 persen dari 142,5 Miliar pada quartal 3 tahun 2020 menjdi 211,8 Miliar pada quartal 3 tahun 2021.

Sedangkan penghargaan kedua Improving Community Engagement on the Utilization of Banking Services kami mencatata Bank NTT melakukan kerja sama dengan Pemda Sumba Barat tentang pemanfaataan jasa keuangan Bank NTT, Kerja Sama degan Politeknik Pertanian Kupang tentang kobrending kartu ATM Bank NTT, juga Kerja Sama dengan Wahana Visi Indonesia (WVI) tentang layanan keuangan dan juga Keraja Sama dengan BPD REI NTT tentang KPR, itu yang kami catat, mungkin yang lain juga masih ada,” sebut Muhammad Ihsan.

Kasubdiv Humas Bank NTT, Treacy Diane usai menerima dua penghargaan tersebut menyampaikan terimaksih kepada WartaEkonomi.co.id yang telah memberikan dua penghargaan sekaligus kepada Bank NTT. Ia berharap, dengan prestasi yang digapai berupa dua penghargaan tersebut, Bank NTT dapat meningkatkan kinerja dan performanya di tahun 2021 dan tahun-tahuh mendatang sesuai impian dan harapan semua pihak.

“Penghargaan ini akan membuat Bank NTT selalu berusaha maksimal menjadi bank terbaik dan terpercaya. Terima kasih juga untuk semua stakeholder dan nasabah yang terus mensuport Bank NTT,” ujarnya.

Momentum penganugerahan itu diberikan kepada 10 BPD termasuk Bank NTT yang meraih penghargaan Indonesia Best BPD Awards 2021 dengan kriteria dan penilaiannya masing-masing.

Turut hadir dalam penganugerahan tersebut Founder dan Presiden Komisaris Warta Ekonomi Fadel Muhammad, Direktur Eksekutif Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) Wimram Ismaum, CEO dan Chief Editor Warta Ekonomi Muhamad Ihsan, serta perwakilan BPD di seluruh Indonesia.

Para BPD se Indonesia yang menerima penghargaan tersebut diantaranya BPD Jatim, BPD Jateng, BPD Bali, BPD Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, BPD Kalimantan Barat, BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, BPD Jambi, BPD Sumatera Utara, serta BPD Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

Metode Penelitian Best BPD Awards 2021

Untuk diketahui, pendekatan penilaian tingkat kesehatan bank dilakukan dengan pendekatan Risk-Based Bank Rating (RBBR) yang diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.4/POJK.03/2016 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Selain mengadopsi variabel dalam RBBR, Tim Peneliti Warta Ekonomi juga menambahkan vartabel lain, yakni kinerja intermediasi. Pada riset Indonesia Best BPD Awards 2021 ini, penode penelitian meliputi kinerja BPD di seluruh Indonesia pada tahun 2020-2021.

Pengukuran tingkat kesehatan bank menggunakan variabel yang terdiri dari lima aspek, yakni:

  1. Profil Risiko (Risk-Profile) Aspek ini dimilai berdasarkan faktor risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, resiko stratejik, risiko kepatuhan, dan risiko reputasi. Indikatornya ialah Peringkat Profil Risiko Bank.

  2. Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) Aspek ini dnilai berdasarkan faktor transparansi, akuntabilitas, dan kewajaran. Indikatornya adalah Peringkat GCG Bank.

3. Rentablilitas (Earninge). Aspek ini dinilai berdasarkan tiga faktor diantaranya a) Kinerja bank dalam menghasilkan laba yang diukur dengan indikator Return on Assets (ROA), Net Interest Margin, dan pertumbuhan laba bersih. b). Susmber-sumber yang mendukung tentabilitas yang diukur dengan indikator rasio pendapatan bunga bersih terhadap total aset dan rasio pendapatan operasional selain pendapatan bunga terhadap total aset serta, c). Stabilitas (keberlanjutan) komponen pendukung rentabilitas yang dikukur dengan rasio primery cote net income terhadap total aset. Primery cote net income dihitung berdasarkan pendapatan bunga bersih dan komisi dikurangi biaya operasional lain selain bunga.

4). Permodalan, aspek ini dinilai berdasarkan kecukupan modal bank yang diukur dengan Indicator Capital Adequacy Ratio (CAR).

5). Kinerja intermediasi, aspek ini dinilai berdasarkan dua indikator, yakni pertumbuhan kredit dan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK).

Metode yang digunakan dalam riset Warta Ekonomi Indonesia Best BPD Awards 2021 adalah metode desk research dengan menggunakan laporan tahunan tunnual report) tahun 2020 dan laporan keuangan 2020-2021 yang dipublikasi masing-masing bank. Data-data yany ada di dalam laporan tahunan dan laporan keuangan tersebut kemudian diolah oleh Tim Peneliti Warta Ekonomi, kemudian indikator-indikator tersebut dikumpulkan dan diberi skor serta bobot nilai.

Secara umum, bobot masing-masing indikator ialah profil risiko sebesar 25% GCG sebesar 20%, rentabilitas sebesar 30%, permodalan sebesar 15%, dan kinerja intermediasi sebesar 10%. Selain menilal financial performance, tim peneliti Warta Ekonomi juga memberikan penilaian terhadap inovasi produk dan jasa, sinergi dan integrasi bisnis, dan peran BPD di dalam memajukan program pemerintah. Metode yang dilakukan adalah pendekatan kualitatif dengan media monitoring lanjutan untuk mengetahui inovasi yang menjadi keunggulan BPD berdasarkan pemberitaan positif dari beberapa media mainstream di Indonesia.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap