313 Warga Kota Kupang Masih Terpapar Covid, Varian Delta Belum Terkonfirmasi

177
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Kupang, Ernest Ludji

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Kupang merilis data hingga Minggu (27/6/2021) tercatat sebanyak 313 warga Kota Kupang masih menjalani perawatan lantaran terpapar Covid-19. Meski demikian, varian delta yang merupakan jenis baru Covid-19 belum terdeteksi di Kota Kupang.

Juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Kupang Ernset Ludji menghimbau kepada semua Warga Masyarakat Kota Kupang khsusunya bagi warga yang sudah merencanakan Pesta Pernikahan, syukuran dan sejenisnya agar dihentikan untuk sementara waktu sampai angka kasus Covid-19 di Kota Kupang bisa dikendalikan.

Hingga kini belum terdeteksi varian delta di Kota Kupang sehingga kita menghimbau agar warga Kota Kupang menghindari mobilisasi yang tidak perlu. Tetap disiplin terapkan Prokes dengan memakai masker secara benar, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak fisik dan tetap berolahraga dan istirahat teratur,” sebut Ernest.

Ia juga meminta bagi Warga Kota Kupang yang belum divaksin, agar segera mendatangi Puskesmas dan Ruma Saki terdekat untuk mendapatkan Vaksin Covid-19. “Cukup dengan membawa KTP saja sudah bisa dilayani vaksin,” ujarnya.

Ernest juga menghimbau kepada warga Kota Kupang jika ada sanak saudara yang sakit atau baru datang dari Pulau Jawa, Bali, Sulawesi atau luar pulau lainnya agar segera berkoordinasi dengan pihak terkait. “Segera melaporkan keberadaan sanak saudara tersebut ke RT atau RW setempat atau langsung kepada Lurah, Babinsa maupun Babinkamtibmas setempat, termasuk Puskesmas terdekat dalam rangka deteksi dini kemungkinan terinfeksi virus Covid-19 dari luar daerah,” katanya.

Untuk diketahui, total kasus di Kota Kupang sebanyak 7.342 dan yang masih dirawat sebanyak 313 Orang, sembuh sebanyak 6.846 Orang dan meninggal dunia sebanyak 235 Orang dengan rincian teronfirmasi sebanyak 183 Orang, Probable sebanyak 38 Orang dan Suspek Sebanyak 14 Orang.

Saya mengajak semua warga Kota Kupang, mari kita jaga bersama Kota ini, tentunya dimulai dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar kita,” ujar Ernest.

Varian Delta

Dilansir dari Kompas.com, kini muncul varian baru Covid-19 yang disebut Varian Delta dan pertama kali teridentifikasi di India. Varian baru ini sangat mudah menular dan lebih berbahaya. Kepala petugas Kesehatan Queensland, dr Jeannete Young menyebut bahwa varian Delta ini dapat menular melalui kontak dengan durasi sekitar 5 hingga 10 detik saja.

Sementara menurut Profesor Kedokteran Darurat dan Kesehatan Internasional di John Hopkins University, Dr Bhakti Hansoti, mereka yang terpapar varian Delta ini memiliki beberapa gejala umum, antara lain Sakit perut, Hilangnya selera makan, Nyeri sendi dan Gangguan pendengaran.

Profesor Epidemologi Genetika di King’s College London, Tim Spector, menyebutkan, gejala yang timbul akibat virus varian Delta itu seperti flu yang parah. Ada beberapa gejala Varian Delta yang dilaporkan oleh penderitanya, yakni Sakit kepala, Sakit tenggorokan, Pilek, Demam sementara batuk dan kehilangan kemampuan penciuman yang merupakan gejala awal Covid-19 jarang terjadi.

Sejumlah lokasi yang disarankan untuk dihindari menurut situs Inline yang dilansir dari Kompas Tren yaitu Bar atau kafe. Para ahli menyebutkan bahwa bar atau kafe merupakan salah satu tempat berisiko penularan Covid-19 selama pandemi. Memang memakai masker dan menjaga jarak bisa membantu mengurangi risiko, namun ketika berada di bar atau kafe, protokol kesehatan itu sulit dilakukan karena harus makan atau minum.

Juga Gedung konser atau tempat ibadah. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperingatkan agar jangan menghadiri pertemuan yang melibatkan sekitar 10 orang atau lebih karena beririsiko terpapar virus. Hal itu karena pertemuan itu berpotensi menimbulkan kontak dengan orang yang memiliki virus. Sementara jaga jarak akan sulit dilakukan pada pertemuan itu.

Selain itu, Transportasi umum Jaga jarak sulit dilakukan di dalam transportasi umum. Selain itu, kontak langsung dengan sesama penumpang pun berlangsung lama sehingga transmisi virus akan terjadi dengan cepat. Apalagi, di kota-kota besar, transportasi umum cenderung penuh dan sesak. Menurut Tony Abate, penumpang harus waspada terhadap permukaan yang sering disentuh pada transportasi, termasuk pegangan tangan dan tarikan pintu.

Tidak hanya itu, Pasar juga berpotensi tinggi penularan virus varian Delta karena merupakan tempat orang berkumpul. Di pusat perdagangan ini juga orang cenderung padat dan berdesakkan. Protokol kesehatan jaga jarak akan sulit dilakukan.

Dan, Sekolah juga menjadi lokasi potensial penularan virus corona varian baru. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, pernah muncul klaster di Sekolah Calon Perwira TNI AD (Secapa AD) di Bandung dengan jumlah kasus positif mencapai 1.262. Juga Tempat kerja, terutama lokasinya tertutup, juga harus dihindari karena rawan Covid-19. Apalagi jika lokasi kerja itu memiliki ventilasi yang buruk sehingga berisiko terjadinya penularan virus corona.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap