WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Salah satu program unggulan Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah yang dinahkodai Paulus S. K. Limu dan wakilnya Daniel Landa yang dikemas dalam Pro Oli Mila adalah Rumah Mandiri. Program yang mampu berdampak pada berbagai sektor kehidupan masyarakat miskin di Sumba Tengah itu kian gencar dilakukan.
Dua har terakhir sejak Selasa 25/5/2021 dan Rabu 26/5/2021, Bupati Sumba Tengah Paulus S. K. Limu melakukan peluncuran pembangunan Rumah Mandiri di Desa Daha Elu, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat dan di Desa Dewajara, Kecamatan Katiku Tana, Kabupaten Sumba Tengah. Peluncuran ditandai dengan peletakan batu secara simbolis pada masing-masing Desa.
Pada Selasa (25/5/2021) Launching Rumah Mandiri menggunakan dana desa dilaksanakan di Kalembu Gallu, Desa Daha Elu, sementara pada Rabu (26/5/2021) launching Rumah Mandiri dilaksanakan di Kampung Laisola, Desa Dewajara, Kecamatan Katiku Tana.
Bupati Paulus mengatakan, rumah mandiri yang dibangun dengan anggaran dana desa totalnya mencapai Rp 75 juta per unit rumah. Oleh karena itu, rumah mandiri ini harus tampil berbeda dengan rumah mandiri yang menggunakan dana APBD Kabupaten Sumba Tengah.
“Saya minta bapak kepala desa ketika membangun rumah mandiri yang menggunakan dana desa ini harus tampil beda dengan rumah mandiri yang menggunakan dana APBD. Karena, anggaran rumah mandiri dana desa itu Rp. 75 juta setiap unit, maka pembangunannya harus sampai tuntas dan lengkap, jangan asal dibangun tapi tidak dituntaskan. Harus ada pintu, jendela, listrik dan toilet, dan jangan mau kalah dengan rumah mandiri yang menggunakan dana APBD senilai Rp 65 juta setiap 1 unit rumah,” sebut Bupati Paulus.
Pada kesempatan itu, Bupati Paulus juga menghimbau kepada masyarakat dan kepala desa untuk mempersiapkan lahan-lahan kebun dan sawah agar segera dikerjakan kembali. “Saya minta kepada semua masyarakat melalui Camat dan Kepala Desa agar kembali menggelorakan semangat bekerja di kebun dan sawah, jangan kita fokus untuk kerja rumah mandiri saja tetapi juga harus kerja kebun dan sawah,” ucap Bupati Paulus.
Mantan Penjabat Bupati Sumba Barat ini meminta agar penyiapan lahan harus segera dimulai dalam waktu dekat. “Kepala Desa segera siapkan lahan, kalau bisa dibuatkan dalam bentuk proposal kaitan luas lahan yang mau dikerjakan, jenis tanaman apa saja yang mau dikembangkan, data Calon Petani dan Calon Lahan (CPCL) yang ada di desa, Saprodi yang dibutuhkan serta tidak lupa harus dibuatkan kalender kerja,” katanya.
Disebutkan Bupati Paulus, dalam kalender kerja itu memuat informasi waktu pengolahan lahan dan waktu tanam. “Dengan informasi penting itu, petani dapat menentukan saat yang tepat memulai tanam padi, jagung, kacang-kacangan dan umbi-umbian di wilayah mereka. Petani juga dapat mengetahui varietas yang cocok ditanam, termasuk cara menanam dan dosis pemupukan. Dengan panduan kalender kerja ini, mobilisasi alat dan mesin pertanian juga bisa lebih tepat sasaran. Dengan mobilisasi yang tepat sasaran itu, upaya percepatan proses tanam untuk meningkatkan produksi bisa lebih optimal disetiap desa,” sebut Bupati Paulus.
Selain itu, di Desa Daha Elu, Bupati Paulus meninjau pembangunan jalan rabat yang pembangunannya ditargetkan sepanjang 329 meter. Jalan itu dibangun untuk menghubungkan akses dari dusun 2 menuju ke dusun 3 di Desa Daha Elu, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat.
Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari berturut itu juga dihadiri Wakil Bupati Sumba Tengah, Ir. Daniel Landa, Sekretaris Daerah, Drs. Umbu Eda Pajangu, M.Si, Asisten Bidang Administrasi Umum, Ferdinand Umbu Kabalu, SE. *)PKP-SumTeng
Editor: Laurens Leba Tukan