WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Program Food Estate atau lumbung pangan Nasional di Kabupaten Sumba Tengah kini menunjukan hasil memusakan. Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menyebut, keberhasilan program Food Estate membuktikan bahwa dari Sumba Tengah, bakal terwujud peradaban baru pertanian di NTT.
Gubernur Laiskodat mengatakan itu usai melakukan panen padi secara simbolis dengan menggunakan combine (mesin panen moderen) panen padi secara simbolis pada lahan seluas 3.000 Ha di desa Wailawa, Kecamatan Katikutana Selatan, Kabupaten Sumba Tengah, Kamis (15/4/2021) dan penanaman jagung Hibrida Pioner 35 secara simbolis diatas lahan seluas 260 Ha di desa Dasaelu.
“Terjadi perdebatan besar dan protes keras ketika menetapkan Sumba Tengah sebagai lokasi Food Estate. Namun, panen hari ini menunjukan adanya wujud nyata perubahan peradaban pertanian yang terintegrasi di NTT yang dimulai dari Sumba Tengah dibawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati, Paul S.K Limu dan Daniel Landa. Kedua pemimpin ini mampu membawa rakyatnya mencapai masa depan yang sejahtera, karena mereka berdua pintar, peduli dan berani mengambil resiko demi kesejahteraan rakyatnya,” sebut Gubernur Laiskodat.
Ia menargetkan, tahun 2022, adanya peningkatan pengelolaan luasan lahan tanam untuk Program Tanam Jagung Panan Sapi (TJPS) dan Food Estate di wilayah Sumba. “Tahun depan, di Pulau Sumba, kita kembangkan lagi luasan lahan tanaman pertanian yang terintegrasi untuk Padi, Jagung dan komoditi lainya. di Sumba Tengah, kalau tahun ini 5000 Ha, tahun depan menjadi 10.000 Ha, di Sumba Timur seluas 10.000 Ha, di Sumba Barat seluas 3.000 Ha dan Sumba Barat Daya seluas 5.000 Ha. Di wilayah Sumba, palaksanaannya kita didukung oleh TNI dan POLRI,” ujarnya.
Gubernur Laiskodat mengajak masyarakat NTT untuk selalu bersyukur karena memiliki Presiden RI, Joko Widodo. “Momentum hari ini merupakan sebuah keajaiban, karena kita diberikan oleh Tuhan seorang Presiden, Joko Widodo yang luar biasa. Kita patut mendoakan beliau agar senantiasa sehat dan bijaksana dalam memimpin negara ini, pada periode berikutnya,” tegas Gubernur Laiskodat.
Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu mengatakan, komitmen, perhatian dan empati Gubernur Laiskodat menentukan keberhasilan setiap program yang dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah. “Bapak Gubernur kalau datang ke Sumba Tengah harus tersenyum, karena saat ini tentunya bapak sedang bersedih terkait kondisi bencana yang melanda sebagian besar wilayah NTT. Tetapi saat ini kami coba menghibur bapa dengan melakukan penanaman jagung secara simbolis diatas lahan 260 Ha dan panen padi secara simbolis 3.000 Ha,” sebut Bupati Paulus.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Lecky F. Koli mengatakan, dampak positif terhadap pola tanam serentak dan pencapaian target indeks pertanaman. “Dengan adanya pendekatan Food Estate, sistem ijon tidak berlaku. Ketersediaan pangan lebih cepat, waktunya dua bulan lebih cepat karena adanya modernisasi alsintan dari hulu hingga hilir. Kami sampaikan juga kepada bapak Gubernur, kita sedang mengejar indeks Pertanaman 300, satu tahun 3 kali tanam, padi-jagung-kacang atau padi jagung-jagung,” sebut Lecky Koli.*)BiroAP
Editor: Laurens Leba Tukan