Gandeng OPD Teknis, Ketua Golkar Sumba Tengah Menginap di Desa Berantas Hama Belalang

263
Ketua DPD II Golkar Sumba Tengah, Melky Umbu Hunggar (pertama dari kiri bercelana pendek) bersama ASN dari Pemda Sumba Tengah ketika penyemprotan hama belalang di Desa Tana Mbanas, Kecamatan Umbu Ratu Nggay, Sabtu (6/3/2021). Foto: Golkar S-Teng

WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Hama belalang kembara kini menyerang sekitar 300 Ha lahan jagung milik petani di tiga desa di wilayah Pantura, Kabupaten Sumba Tengah. Ketiga desa itu diantaranya desa Tanambanas, desa Tanambanas Selatan dan desa Tanambanas Barat di Kecamatan Umbu Ratu Nggay.

Serangan hama belalang ini tidak hanya memantik perhatian Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu dan jajaran OPD, tetapi juga Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Sumba Tengah, Melky Umbu Hunggar ikut terlibat langsung dalam pemberantasan hama belalang yang sudah hampir sepekan merenggut tanaman jagung milik warga.

Secara pribadi saya bersama Pak Bupati dan teman-teman dari OPD Pemda Sumba Tengah ke tiga desa yang terserang hama belalang itu menginap di sana untuk terlibat langsung dalam aksi pemberantasan hama belalang. Dan sesuai rencana, besok kami dari DPRD Kabupaten Sumba Tengah secara lembaga akan turun juga ke sana,” sebut Ketua DPD II Golkar Sumba Tengah, Melky Umbu Hunggar kepada SelatanIndonesia.com, Senin (8/3/2021).

Melky yang juga Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Sumba Tengah ini memberikan apresiasi kepada Pemda Sumba Tengah yang dipimpin langsung Bupati Paulus S. K. Limu dalam gerak cepat memberantas hama belalang. “Pemda Sumba Tengah sangat proaktif, namun karena keterbatasan jumlah personil ASN dan ketersediaan obat hama yang mulai menipis serta keterbatasan peralatan hingga belum maksimal,” katanya.

Umbu Hunggar menyarankan agar Pemda Sumba Tengah harus menggerakan seluruh elemen masyarakat di sekitar enam desa di wilayah Pantura untuk terlibat bersama dalam upaya pemberantasan serangan hama belalang.

Disebutkan Umbu Hunggar, ia telah melaporkan kondisi serangan hama belalang itu kepada hirarki Partai Golkar baik di tingkat Provinsi NTT mauun di tingat pusat. “Saya juga sudah laporkan ke hirarki Partai Golkar dengan bukti foto dan video ketika melihat langsung kondisi di lapangan sehingga berharap ada perhatian khusus dari pemerintah provinsi dan pusat,” sebutnya.

Ia juga menjelaskan tentang keterbatasan peralatan dalam melakukan pemberantasan hama belalang di Sumba Tengah lantaran penyemprotan harus dilakukan malam hari, dini hari hingga pagi hari. “Karena penyemprotan malam hari, dan dengan mengandalkan lampu sorot dari kendaraan maka hanya bisa menjangkau sisi kiri dan kanan jalan yang radiusnya hanya paling maksimal 1 Km. Sedangkan, hamparan padag di Sumba Tengah sangat luas, bahkan di bebukitan dan lembah, sehingga kendala yang dihadapi itu selain obat-obatan juga senter dengan jangkauan yang jauh,” ujar Umbu Hunggar.

Diberitakan sebelumnya, Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu selama tiga malam sejak Jumat (5/3/2021) hingga Senin (8/3/2021), menginap di desa-desa dan kebun warga memimpin langsung para Aparatus Sipil Negara (ASN) dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat dan para Kepala Desa dan masyarakat melakukan aksi cepat pemberantasan hama belalang.

Aksi cepat itu dilakukan Bupati Paulus bersama perangkatnya untuk memastikan pemberantasan hama belalalang kembara di tiga desa di wilayah pantai utara (pantura) yaitu desa Tanambanas, desa Tanambanas Selatan dan desa Tanambanas Barat di Kecamatan Umbu Ratu Nggay berjalan tuntas. Selain itu, aksi itu dilakukan agar seragan hama belalang itu tidak menyebar dan merambat ke desa-desa lain atau wilayah lainnya.

Selama empat hari dan tiga malam saya menginap di kebun warga di tiga desa itu untuk melakukan monitoring dan memimpin langsung seluruh OPD agar membantu masyarakat memberantas serangan hama di lahan pertanian warga di wilayah Pantura, Tanambanas,” sebut Bupati Sumba Tengah Paulus S. K. Limu kepada SelatanIndonesia.com, Senin (8/3/2021).

Dijelaskan Bupati Paulus, sejak diinformasikan bahwa ada serangan hama belalang di wilayah Tanambanas, ia langsung memerintahkan dinas teknis untuk segera mengambil langkah yang tepat membasmi hama belalang ini.
“Saya juga menggerakan seluruh ASN di OPD Pemkab Sumba Tengah untuk terlibat langsung membantu para petani sejak hari Jumat 5/3/2021 dan menginap selama 3 malam dan 4 hari karena ini serangan hama yang sangat serius. Saya hadir untuk bersama teman-teman OPD untuk terlibat langsung memberantas hama belalang yang kian merajalela,” ujarnya.

Bupati Paulus mengatakan, jika hama belalang ini tidak segera dibasmi maka Sumba Tengah akan mengalami bencana selama 5 tahun, seperti pada beberapa tahun sebelumnya dimana serangan hama belalang ini menyebabkan bencana yang mengakibatkan gagal panen dimana-mana. “Kami ambil langkah cepat untuk mengantisipasi agar bencana itu tidak terjadi lagi. Saya sudah membagi zona-zona yang didalamnya terdapat Pimpinan Perangkat Daerah, para Camat dan seluruh Kepala Desa, untuk bergotong-royong dan bekerja keras memberantas hama belalang dengan cara penyemprotan pada titik-titik tempat berkumpulnya koloni belalang ini agar tidak menyebar lebih luas lagi,” ujarnya.

Mantan Penjabat Bupati Sumba Barat ini mengatakan, pembasmian hama belalang ini akan terus dilakukan dan tidak ada pembatasan sepanjang hama belalang masih mengancam. “Saya akan selalu memantau setiap saat perkembangan yang terjadi pasca penyemprotan sampai hama belalang benar-benar tidak ada lagi,” ujarnya.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap