Bukan Mutasi, Hanya Isi Lowong

12
Plt Dirut Bank NTT, Yohanis Landu Praing

Plt Direktur Utama Bank NTT, Yohanis Landu Praing, meluruskan isu mutasi yang meresahkan internal. Ia menegaskan: bukan perombakan, hanya penyesuaian kebutuhan organisasi.

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Beberapa hari terakhir, suasana di internal Bank NTT sempat memanas. Bisik-bisik tentang adanya mutasi besar-besaran beredar dari ruang rapat ke meja kerja. Sejumlah pegawai bahkan mulai menata berkas pribadi, berjaga-jaga jika surat keputusan tiba-tiba datang.

Isu ini sampai juga ke telinga Pelaksana Tugas Direktur Utama Bank NTT, Yohanis Landu Praing. Ia memilih tidak tinggal diam. Pada Selasa pagi, 10 Juni 2025, Yohanis menggelar jumpa pers terbatas di Kantor Pusat Bank NTT, Kupang. Wajahnya tenang, suaranya tegas.

“Saya perlu sampaikan bahwa tidak ada mutasi pejabat di Bank NTT,” ujarnya membuka pernyataan. “Yang kami lakukan saat ini adalah pengisian jabatan yang memang sedang kosong di beberapa kantor cabang.”

Penegasan itu muncul sebagai respons terhadap rumor bahwa calon-calon direksi hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank NTT akan dimutasi sebelum sempat menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di OJK.

Yohanis membantah keras. “Beredar kabar bahwa calon direksi hasil RUPS akan dimutasi. Saya tegaskan bahwa hal itu tidak benar,” katanya. Ia menyebut bahwa manajemen justru tengah menyiapkan dokumen administrasi untuk diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan sebagai bagian dari proses seleksi yang sahih.

Menurut Yohanis, pengisian jabatan yang sedang berlangsung semata-mata bertujuan menjaga kelancaran operasional. Ada sejumlah posisi kosong di cabang-cabang strategis yang tidak bisa dibiarkan terlalu lama tanpa pemangku tanggung jawab.

“Mutasi hanya dilakukan untuk posisi yang lowong dan itu sudah berjalan,” katanya. Kebijakan lebih lanjut, menurutnya, menjadi domain direktur utama definitif yang akan menjabat setelah proses OJK rampung.

Yohanis memahami keresahan di tubuh Bank NTT. Ia pun menyampaikan pesan langsung kepada seluruh karyawan, dari Kupang hingga pelosok timur Flores. “Saya minta kita semua tetap menjaga semangat kerja, disiplin, dan profesionalitas. Kita sedang menjaga rumah bersama ini agar tetap kokoh.”

Bank NTT tengah berdiri di titik transisi penting. Setelah gelombang perubahan direksi pasca RUPS, bank milik rakyat Nusa Tenggara Timur itu bersiap menghadapi tantangan baru: ekspansi layanan digital, dukungan terhadap program One Village One Product (OVOP), dan penyaluran Kredit Usaha Rakyat bernilai triliunan rupiah.

Dalam konteks itu, stabilitas internal adalah kata kunci. Maka ketika rumor mulai menggoyang, Yohanis merasa perlu turun tangan.

“Tidak ada rotasi besar, tidak ada politik jabatan,” pungkasnya. “Yang ada adalah kebutuhan organisasi.”*/liser/llt

Center Align Buttons in Bootstrap