Dukungan organisasi Hasta Karya Golkar mengalir untuk Melki Laka Lena. Musda tinggal menghitung hari, dan NTT tampaknya belum ingin beralih nakhoda.
KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – DPD I Partai Golkar NTT menggelar rapat pleno diperluas pada Kamis (8/5/2025). Rapat tersebut dipimpin langsung ketua DPD I Golkar NTT yang juga Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena. Melalui aplikasi zoom, rapat tersebut diikuti jajaran Pengurus Pleno DPD I Golkar NTT, jajaran Dewan Pertimbangan, Pimpinan Organisasi Hasta Karya Golkar dan juga seluruh Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten dan Kota se NTT.
Ketua Depidar SOKSI NTT, Dr. Umbu Kabunang Rudi Yanto Hunga diberikan kesempatan berbicara oleh pemandu rapat, Ans Takalapeta. Ia mendapat giliran setelah seluruh Ketua DPD II Golkar Kabupaten dan Kota se NTT menyampaikan laporan konsolidasi di daerah masing-masing. Dengan suara lantang, Umbu Rudi tak sekadar menyampaikan pernyataan, melainkan menyerukan komando. “SOKSI merekomendasikan dan mendukung penuh Pak Melki Laka Lena untuk kembali memimpin Golkar NTT,” ujar anggota Komisi XIII DPR RI itu.
Pernyataan itu datang di saat yang krusial. Partai Golkar bersiap menggelar Musyawarah Daerah (Musda) dalam waktu dekat, untuk menentukan Ketua DPD I periode lima tahun ke depan. Dan SOKSI, sebagai salah satu organisasi pendiri partai berlambang pohon beringin itu, kembali memantapkan pilihannya pada nama yang sudah sangat dikenal publik NTT: Emanuel Melkiades Laka Lena.
Melki, yang kini menjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur, dianggap berhasil mengonsolidasikan kekuatan Golkar secara simultan di legislatif maupun eksekutif. “Kita menang Pilpres, Pileg, dan Pilkada di sejumlah kabupaten, bahkan Pilgub pun kita menangkan. Ini prestasi langka yang harus dijaga,” kata Umbu Rudi, yang juga anggota DPR RI dari daerah pemilihan NTT II.
Menurut Umbu, kepemimpinan Melki bukan hanya soal strategi, tapi juga stabilitas. Ia mengajak seluruh pimpinan DPD II Golkar kabupaten/kota serta para pimpinan organisasi Hasta Karya Golkar se-NTT untuk menyatukan barisan. Bahkan, ia mendorong agar Ketua Umum DPP Golkar Bahlil Lahadalia menggunakan kewenangan diskresi untuk memperkuat posisi Melki—tak hanya di NTT, tapi juga di pusat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Golkar.
“Secara strategis, NTT masih butuh Pak Melki,” kata Umbu. “Prestasi beliau di DPR dan sekarang di kursi gubernur menunjukkan kapasitas dan konsistensinya.”
Dengan dukungan SOKSI, pertarungan di Musda seolah mulai mengerucut. Tapi dalam politik, tak ada yang final sebelum palu diketuk. Yang jelas, Melki Laka Lena belum kehilangan daya tariknya, baik sebagai penggerak mesin partai maupun sebagai simbol regenerasi di tubuh Golkar.*/laurens leba tukan
