ADONARA,SELATANINDONESIA.COM – Wakil ketua Umum DPP Golkar yang juga anggota Komisi XI DPR RI, Melchias Markus Mekeng berkomitmen untuk mendorong Presiden yang baru setelah Joko Widodo agar membuka kembali kran moratotium pemekaran wilayah.
Komitmen itu disampaikan Melky Mekeng ketika melakukan kunjungan kerja dan reses di dua desa di Adonara yaitu Desa Lamablawa Kecamatan Witihama, dan Desa Nayubaya, Kecamatan Wotanulumado, Kabupaten Flores Timur, Rabu (1/11/2023).
Melky Mekeng berharap, Presiden yang baru setelah Joko Widodo melihat pemekara wilayah dari prespektif lain. Sehingga kran moratorium dibuka kembali. Jika itu dilakukan maka ia menjadi yang terdepan untuk pertama mendorong agar Adonara jadi Kabupaten. Pasalnya, segala infrastruktur dasar di Adonara telah diperjuangkannya dan dikerjakan hampir rampung seluruhnya. “Dulu sudah hamper diketok, tiba-tiba ada demo dari daerah lain (bukan Adonara) dan ada pemaksaan kehendak, sehingga oleh pemeritah diberlakukan morarotium,” katanya.
“Muda-mudahan pengganti Pak Jokowi kedepan, dia akan melihat dari perspektif lain. Jika dibuka lagi kran moratorium maka saya dorong yang pertama adalah Adonara jadi Kabupaten,” tegas Mekeng disambut gembira masyarakat Witihama dan Wotanulumado.
Menurutnya, jika Adonara jadi Kabupaten maka akan jauh lebih cepat maju. “Tadi melintas di Adonara jalannya sudah mulus, listrik dan air sudah hampir semuanya terjangkau. Khusus air yang tadi dikeluhkan masyarakat Witihama dan Wotanulumado, kita segera koordinasikan dengan Kementrian PUPR agar ada solusi cepat mengatasi krisis air di Adonara, juga di Solor,” sebut Melky Mekeng.
Melky Mekeng mengatakan Kabupaten Flores Timur jika tanpa intervensi dari pusat maka tidak akan bisa membangun infrastruktur yang sulit seperti Flotim ini. “Harus ada intervensi karena menurut data ruas jalan Kabupaten di Flotim 718 Kilometer. Yang sduah kita selesaikan itu 512 Kilometer. Kurang lebih 80 persen sudah kita berjuang di pusat untuk diselesaikan. Masih ada 20 persen lagi yang tugas kita untuk selesaikan,” sebut Meky Mekeng.
Ia menambahkan, dua tahun terakhir ini ia focus pada pembangunan srana penunjang sector pertanian yaitu pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT). “Kita sudah masuk tahun kedua, tahun ini Rp 15,6 Miliar dan tahun depan Rp 20,2 Miliar. Itu bakal disalurkan ke desa-desa untuk bangun Jalan Usaha Tani. Ini yang harus disampaikan ke seluruh masyarakat bahwa ini perjuangan Partai Golkar,” tegas Melky Mekeng.
Dikatakan Melky Mekeng, Jalan Usaha Tani menjadi urgen karena masyarakat yang punya hasil perkebunan dan pertanian di pegunungan dan pedalaman akan sulit mengangkut hasil pertanian. “Jika JUT ini tidak diperbaiki maka ongkos untuk mengangkut hasil kebun akan menjadi mahal dan masyarakat jadi rugi. Tetapi jika jalannya bagus, ongkos angkut jadi murah maka petani kita akan mendapat keuntungan,” katanya.
Melky Mekeng saat itu didampingi Wasekjen DPP Golkar Herman Hayong, dan fungsionari Golkar Alex Atawolo dan Fransiskus Namang. Juga Ketua DPD II Golkar Flotim Yoseph Sani Betan dan Sekretaris Damianus Riang Hepat. Hadir pula Caleg Golkar DPRD Provinsi NTT Dapil VI asal Flotim diantaranya Laurens Leba Tukan, Ety Tokan, Thony Kleden dan John Fernandez.
Juga hadir para caleg DPRD Flores Timur dari Partai Golkar Dapil IV diantaranya Bernad Beda Keda, Fatimah Ina Duli, dan Aziz Tupen Peka. Dan, Caleg DPRD Flotim Dapil III diantaranya Yohane Lamen (John Kolin), Fransiskus Bapa Pukan, Rana Rosari dan Pipin Fernandez. Serta Camat Witihama Laurens Lebu Raya dan seluruh Kepala Desa se Kecamatan Witihama dan para Kepala Desa di Kecamatan Wotanulumado serta ratusan masyarakat.***Laurens Leba Tukan