Ketika Mekeng di Pusara Lebu Raya

298
Wakil Ketua Umum DPP Golkar yang juga Anggota Komisi XI DPR RI Melchias Markus Mekeng (paling kiri) dan Wasekjen DPP Golkar Herman Hayong (ketiga dari kiri) ketika bersiarah dan berdoa di makam mantan Gubernur NTT dua periode Alm. Frans Lebu Raya di Desa Watoone, Kecamatan Witihama, Kebuoaten Flores Timur, Rabu (1/11/2023). Foto: Bakrie Mawar

ADONARA,SELATANINDONESIA.COM – Wakil Ketua Umum DPP Golkar yang juga anggota Komisi XI DPR RI, Melchias Markus Mekeng bersiarah ke makam mantan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya di Desa Watoone, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur, Rabu (1/11/2023).

Melky Mekeng didampingi Wakil Sekretaris Jenderal DPP Golkar Herman Hayong, dan fungsionaris DPP Golkar Alex Atawolo dan Fransiskus Namang melakukan siarah dan doa untuk keselamatan kekal bagi jiwa Gubernur NTT Periode 2008-2013, dan 2013-2018. “Saya punya pengalaman sangat special dengan Pak Frans Lebu Raya. Suatu ketika, di saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Presiden pada periode kedua, Pak Frans sebagai Gubernur NTT merekomendasikan nama saya untuk dijadikan salah satu Menteri. Bagi saya, ini kebesaran jiwa Pak Frans Lebu Raya terhadap saya yang tidak bisa saya lupakan sepanjang hidup. Bagaiman mungkin kita beda partai, tetapi beliau mengusulkan nama saya yang bukan satu partai denganya,” sebut Melky Mekeng kepada SelatanIndonesia.com.

Melky Mekeng juga bersaksi tentang sosok Alm. Frans Lebu Raya dihadapan ratusan masyarakat Kecamatan Witihama ketika menggelar reses di Desa Lamabelawa. Desa tetangga dari kampung halaman Alm. Frans Lebu Raya, Watoone.

“Alm. Frans Lebu Raya adaah sahabat dekat saya, bahkan kami dua adalah ipar. Isterinya Lusia Adinda adalah sepupu saya. Dan di akhir-akhir masa hidupnya kami dua masih saling kontakkan. Beliau adalah pemimpin yang rendah hati dan tidak meledak-meledak. NTT dan kita semua sangat kehilangan dengan kepergian Pak Fras Lebu Raya yang begitu cepat,” sebut Melky Mekeng.

Ia juga mengaku kagum dengan orang Adonara yang sepanjang sejarah NTT sudah dua orang menjadi Gubernur NTT. “Setelah pak Frans 10 tahun jadi Gubernur NTT, sekarang Penjabat Gubernur NTT orang Adonara lagi, Pak Ayodhia G.L. Kalake. Saya dengan Pak Ayodhia Kalake itu sudah seperti saudara kandung. Ayah saya dekat sekali dengan Alm. Ayahnya Pak Ayodhia Kalake. Ini membuktikan bahwa orang Adonara hebat-hebat semua,” ujar Melky Mekeng kagum.

Ia berharap agar kedepannya di jagad politik akan terus bermunculan kader-kader Adonara untuk menjadi pemimpin.

Melki Mekeng menyampaikan terima kasih kepada warga Kecamatan Witihama yang telah memberikan dukungan kepadanya dan Partai Golkar sehingga ia terus terpilih menjadi anggota DPR RI. “Secara pribadi saya menyamaikan terima kasih karena dukungan bapa mama warga Witihama dan Adonara sehingga saya terpilih menjadi anggota DPR RI beberapa periode. Saya sudah empat periode di DPR dan satu periode di MPR. Jadi sudah lima periode, saya ucapakan terima kasih,” sebut Melky Mekeng.

Selama menjadi anggota DPR, Melky Mekeng sudah banyak memperjuangkan beragam kebutuhan dasar masyarakat seperti jalan, air, dan listrik di Adonara. Disebutkan, Adonara saat ini sduah sangat jauh lebih bagus dibandingkan tahun 2010 ketika menjabat sebagai Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR. “Saat itu BUpatinya Simon Hayon. Saat itu kondisi jalannya hancur semua. Ke Waiwadan, Tobilota ke Waiwerang sangat memprihatinkan saat itu. Namun sekarang, Adonara dari infrastrukturnya termasuk salah satu yang terbaik di Flores. Dari Tobilota ke Sukutokan, Kelubagolit tadi sata tidur di mobil karena jalannya halus. Kalau dulu tidak bisa tidur karena jalannya hancur,” ujarnya.

Dikatakan Melky Mekeng, semua pembangunan itu lantaran intervensi dari APBN. “Kalau kita hanya mendalkan APBD tidak mungkin bisa mengaspal jalan di Adonara. Karena APBD kita ini sumbernya 90 persen dari pusat dan 10 persen dari daerah melalui PAD. Sehingga tanpa ada intervensi yang kuat dari pemerintah pusat, maka sulit untuk melakukan pembangunan infrastruktur,” katanya.

Ia mengajak masyarakat Witihama dan Adonara untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 14 Februari 2024 mendatang. Melky Mekeng juga meminta masyarakat untuk menjatuhkan pilihan pada wakil rakyat yang berasal dari partai yang diyakini bakal tembus ambang batas atau parlamenter thersold (PT) yaitu 4 persen. “Dari 575 anggota DPR 4 persenya sekitar 23 kursi. Jadi kalau pilih partai yang tidak bisa punya kursi sampai 23 kursi maka tidak akan lolos di DPR. Kalau kami di Golkar tanpa mendahului kehendak Tuhan, tetapi pasti lolos PT,” jelasnya.

Turut hadir saat itu Camat Witihama Laurens Lebu Raya, dan seluruh Kepala Desa se Kecamatan Witihama. Ikut mendampingi Melky Mekeng, Ketua DPD II Golkar Flotim Yoseph Sani Betan, para Caleg DPRD NTT dari Flotim Laurens Leba Tukan, Ety Tokan, Thony Kleden dan Jhon Fernandez. Juga hadir para caleg Golkar Dapil Flotim IV Brnad Beda Keda, Basir Kebesa raya, Fatimah Ina Duli dan Aziz Tupen Peka, serta ratusan masyarakat Witihama.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap