WBP Rutan Maumere Ikut Sosialisasi dan Pemeriksaan HIV

52
Para Warga Binaan di Rutan Maumere, Kabupaten Sikka tengah mengikuti sosialisasi dan pemeriksaan HIV oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Kamis (12/10/2023). Foto:Humas/Rin

MAUMERE,SELATANINDONESIA.COM – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas IIB Maumere di bawah kepimpinan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM NTT, Merciana D, Jone menggelar kegiatan sosialisasi dan pemeriksaan kesehatan terhadap 75 orang Warga Binaan Pemasyaakatan (WBP) yang dipilih secara acak dari potensi penyebaran penyakit HIV dan AIDS, Kamis (12/10/2023).

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Sikka yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka dan Puskesmas Beru. Diawali sosialisasi HIV (Humas Immunodeficiency Virus), petugas KPA Yuniati memberikan penjelasan terkait HIV dan AIDS. Dalam penjelasannya Yunita terlebih dahulu mengajak semua WBP yang hadir untuk bersama-sama menjaga pola hidup agar terhindar dari bahaya HIV, selanjutnya memaparkan sejarah HIV yang berasal dari Kongo yang mula-mula ditemukan pada hewan simpanse.

Dalam pemaparannya, WBP diberi pemahaman terkait media penuluran HIV, yakni melalui darah, cairan sperma, cairan vagina dan ASI serta cara penularan melalui hubungan seksual yang tidak aman (heteroseksual, homoseksual), transfusi darah dan jarum suntik.

Usai sosialiasi, selanjutnya dilaksanakan skrining pemeriksaan HIV diawali konseling dengan menjawab sejumlah pertanyaan yang diajukan oleh petugas dan nakes. Kemudian masing-masing WBP diambil darahnya bertujuan untuk mendeteksi dini kemungkinan munculnya penyakit HIV yang diderita oleh para WBP, sehingga jika ditemui dapat dilakukan perawatan dan pengobatan sedini mungkin.

Kepala Rutan Maumere, Antonius Semuki mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini yakni untuk memastikan kondisi kesehatan WBP dari potensi terjangkitnya virus HIV, hal ini juga merupakan wujud pelayanan prima kami bagi para WBP yang ada disini dimana hak untuk mendapatkan layanan kesehatan yang baik berusaha kami penuhi.

“HIV bukan penyakit kutukan, jangan jauhi mereka, kasihi dengan sepenuh hati. Maka dari itu kami terus melakukan upaya pelayanan kesehatan yang baik termasuk deteksi dini dalam hal pencegahan HIV”, ungkap Karutan.*/)Humas/Rin

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap