Warning Alex Riwu Kaho di Kalangan Kampus, Waspadai Tawaran Bermodus Undian Berhadiah

113
Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho saat tampil dalam sesi Kuliah Umum dengan tajuk ‘Keberlanjutan Bisnis Era Revolusi Industri 5.0 dan Society 5.0’ yang berlangsung Rabu (27/9/2023) di Aula FISIP Undana. Foto: HUmas Bank NTT

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Kini marak beredar aneka tawaran undian berhadiah di platform digital. Bahkan tak tanggung-tanggung, para begal gigital ini menggunakan logo Bank NTT maupun bank lain untuk mengajak publik agar ikut undian berhadiah. Tidak hanya itu, ada juga tawaran menggunakan layanan BI Fast dengan biaya kiriman nol rupiah, atau gratis.

Menyikapi hal ini, Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho saat tampil dalam sesi Kuliah Umum dengan tajuk ‘Keberlanjutan Bisnis Era Revolusi Industri 5.0 dan Society 5.0’ yang berlangsung Rabu (27/9/2023) di Aula FISIP Undana, kembali meminta kalangan kampus untuk mewaspadai fenomena ini.

Dirut Alex meminta kaum cendikia untuk turut serta berperan aktif dalam mensosialisasikan hal ini ke masyarakat, agar tidak mudah tertipu. Pasalnya, sudah banyak jatuh korban dengan nilai transaksi yang besar.

“Saat ini ada begitu banyak undian-undian menggunakan konten-konten atau logo Bank NTT bahkan bank yang lain. Atau tawaran lain yang mudah diakses. Masyarakat agar berhati-hati terhadap tawaran-tawaran itu,” sebutnya.

Dijelaskan, ketika nasabah atau masyarakat umum yang mengakses tawaran itu ketika sudah diminta memasukkan identitas lengkap, nomor rekening, nomor kartu dan nomor PIN maka segera keluar dari aplikasi atau segera membatalkan seluruh aktifitas.

“Kalau sudah ada yang meminta nama, nomor identitas, nomor kartu dan PIN. Segera stop karena itu adalah modus dari kejahatan-kejahatan penipuan berbasis teknologi,” tambah Alex.

Saat ini, pihaknya secara masif terus menyerukan melalui saluran-saluran media sosial resmi dari Bank NTT sehingga semuanya boleh menikmati kemajuan teknologi 5.0 dan kemajuan bermedia sosial tnpa harus ada yang menjadi korban.

“Artinya teknologi boleh maju tetapi mansia menjadu user, atau menjadi verifikator terhadap produk-produk teknologi yang makin maju dengan menampilajn tawaran-tawaran yang menarik. Jadi, kepada adik-adik mahasiswa, sosialisasi tentang bahaya pemanfaatan teknologi, sosialisasi tentang penggunaan teknologi secara efektif menjadi tanggungjawab kita semua,” ujar Dirut Alex.

Hadir dalam kuliah umum ini sebagai pembicara, Dr Frans Gana, M.Si (Dosen FISIP Undana) serta Prof. Dr. Ir. Ricky Avensora, M.SC.F (Dosen Ekowisata Institut Pertanian Bogor). Kuliah umum ini dimoderatori Dr. Khalid K. Moenardy, M.Si. hadir setidaknya 200-an mahasiswa. */)HumasBankNTT/Boy

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap