NONA SARI SETIA, Upaya Cerdas Atasi Inflasi Karena Ketergantungan Beras di Flotim

662
Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi mencanangkan Program NONA SARI SETIA ditandai dengan pemukulan Gong di Larantuka, Kabupaten Flotim, Selasa (19/9/2023). Foto: SI/ml

LARANTUKA,SELATANINDONESIA.COM – NONA SARI SETIA merupakan singkatan dari No Nasi Sehari, Kita Sehat Bahagia dan Aman. Program cerdas ini dicanangkan oleh Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi di Larantuka, Rabu, (19/9/2023).

Program ini digagas Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Flores Timur sebagai upaya untuk mengatasi inflasi lantaran ketergantungan masyarakat terhadap beras yang makin tinggi di tengah harga beras yang kian melonjak.

Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi menjelaskan, program NONA SARI SETIA itu dicanangkan dalam rangka mengendalikan inflasi daerah karena kenaikan harga beras. “Rencana dari kegiatan ini adalah setiap Jumat warga diminta makan pangan lokal tanpa nasi, atau sehari tanpa nasi,” katanya.

Disebutkan Doris Rihi, inflasi di Kabupaten Flores Timur dan hampir semua daerah di NTT terjadi akibat kenaikan harga beras. “Kemarin rapat di Kemendargi itu ternyata penyebab inflasi kita naik itu karena tingkat ketergantungan terhadap beras sangat tinggi, sehingga saya sudah panggil Kepala Bulog untuk cari tahu indikator yang mempengaruhi kenaikan harga beras,” ujar Doris Rihi.

Disebutkan, informasi yang diperoleh dari Kepala Bulog Flotim bahwa kenaikan harga beras per 1 September 2023 yang ditetapkan Bapana sangat berpengaruh terhadap terjadinya inflasi di daerah. Selain itu, masyarakat juga sangat bergantung terhadap nasi.

Menurut Doris Rihi, pencanangan NONA SARI SETIA itu diharapkan dapat menekan tingkat ketergantungan masyarakat terhadap konsumsi nasi. “Gerakan sehari tanpa nasi ini kita pilih hari Jumat untuk mengganti pangan di rumah jangan pakai nasi. Tujuannya untuk membantu ketersediaan beras selalu ada,” ujarnya.

Ia menambahkan, jika gerakan NONA SARI SETIA itu berhasil maka akan dilakukan gerakan lanjutan yang lebih besar yakni masyarakat harus menanam jagung di lahan masing-masing pada akhir tahun 2023.

“Sehingga pada awal tahun depan Januari dan Februari kita semua dapat konsumsi jagung sebagai alternatif pangan sekaligus mengendalikan ketergantungan akan beras,” katanya.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Flotim, Sebastian Sina Kleden mengatakan, tujuan Gerakan NONA SARI SETIA pada hari Jumat menuju Flores Timur Sejahtera untuk  mengantisipasi krisis pangan dan ancaman kekeringan.

Selain itu, kata Sebastian, sebagai penyediaan pangan alternatif sumber karbohidrat lokal non beras, menggerakan sektor ekonomi masyarakat, dan mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, aktif dan produktif melalui kecukupan pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman.

“Dengan adanya gerakan ini dapat menghemat kebutuhan beras sebanyak 366,28 ton/bulan, jika diuangkan dengan perkiraan harga beras sekarang Rp. 14.000/kg maka dapat menghemat dana sebesar Rp. 5.127.987.900/bulan (4 kali hari jumat dalam sebulan),” ujarnya.

Ia mengimbau seluruh masyarakat Kabupaten  Flores Timur untuk mengantisipasi inflasi kenaikan harga beras dengan mulai mendiversifikasi pola makan dengan pangan lokal, dan waspada ancaman bencana kekeringan atau kemarau panjang.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap